43. Mind Storm

263 42 66
                                    







If "tomorrow" starting without me ...

Then i will stay on "today" forever.









ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ





Seolah menolak untuk kembali mendekam di penjara putih beraroma karbol. Atau hanya menunda waktu untuk menghuni peti matinya sementara.

Tepat ketika tenaga medis datang bergerombol, saat itu juga Taehyun mendapatkan lagi tanda vitalnya yang sempat dibilang menghilang. Dipaksa untuk menjalani penangan lebih lanjut di rumah sakit terdekat, namun suara lirihnya tak henti menggumamkan kata-kata yang berbentuk penolakan tegas.

Pada awalnya, petugas medis menyayangkan keputusan Tiffany yang justru mendukung intuisi dari seorang pasien yang tengah berada di kondisi riskan tersebut. Namun, mendengar penjalasan perihal status Taehyun yang adalah seorang pasien kanker stadium akhir dan sedang menjalani perawatan tahap paliatif, sontak mereka mengerti.

Setelah merasa cukup dalam penanganan dasar yang telah maksimal dilakukan, para petugas yang berjasa tersebut lantas izin beranjak pergi untuk berpamit.

Tak peduli pada rentang usia yang jauh lebih muda. Kepada Taehyun yang hanya bisa terbaring ringkih di atas ranjang, para petugas menyempatkan untuk membungkuk hormat —turut menyesali kemalangan takdir yang dialami oleh si remaja manis tersebut.

Beberapa dari mereka menghujani Taehyun dengan kalimat sanjungan bahwa Taehyun anak yang hebat, anak kuat dan juga pintar. Meski Taehyun tahu bahwa mereka hanya sedang mengiba saja padanya. Namun tak dipungkiri, untuk saat ini, kalimat afirmasi semacam itulah yang dia butuhkan guna menumbuhkan sugesti positif di otaknya.

Dari orang-orang yang bahkan dia tak kenal, Taehyun mendapat siraman doa yang mengalir langsung ke lubuk hatinya yang terdalam. Dan tentu saja, Taehyun menimbal balik belas kasih mereka dengan senyum lemah serta tutur kata terima kasih meski suara yang keluar dari bibir pucatnya terdengar begitu lirih.


ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ



Sesuai dengan yang sudah diperkirakan. Di hari-hari setelah tragedi tumbangnya, Taehyun mendapatkan perawatan intensif langsung dari seseorang yang memang diharapkan untuk selalu ada.

Hueningkai yang selalu siap siaga untuk menjadi kaki tangannya di saat dia membutuhkan. Seribu kali lebih baik dari pada pelayanan perawat di rumah sakit. Sejauh ini Taehyun menerima bantuan dari Hueningkai tanpa keluh kesah ini dan itu. Meski terkadang Hueningkai tak mengerti apa yang harus dilakukan di situasi tertentu, Taehyun sebagai pasien selalu siap untuk mengarahkan yang benar pada perawat pribadinya tersebut.

Sayangnya, semenjak hari itu, Taehyun mengalami banyak sekali perubahan pada fungsi organ dan fisiknya. Kaki dan tangannya menjadi lebih sering mati rasa, sehingga yang mampu dia lakukan belakangan ini hanyalah berbaring di atas ranjang seharian dengan nasal kanul yang setia melingkar di area wajah. Taehyun selalu membutuhkan bantuan oksigen untuk bernapas dengan benar, sebab sesak di dadanya tak pernah menghilang sejak hari itu. Organ hati dan paru-parunya mulai membengkak, hingga untuk terbatuk saja rasanya begitu menyiksa.

Dan yang terburuk adalah lambungnya yang semakin bermasalah dari hari ke hari. Taehyun tak pernah lagi merasakan nikmatnya makanan yang masuk ke dalam mulut, sebab sejak beberapa hari lalu, apapun yang masuk melewati kerongkongannya selalu otomatis ditolak oleh tubuh. Termasuk obat-obatan yang hanya sebesar biji jagung pun Taehyun tidak pernah lagi mampu untuk menelannya.

✔ TWIN FLAME || Taehyun & HueningKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang