"Doppleganger?"
Taehyun mengangguk malas, matanya tak lepas dari buku yang ada di tangannya. Soobin dan Hueningkai baru saja datang, dan mereka langsung membuka percakapan tentang apa yang terjadi di dalam lift barusan. Tadinya, Taehyun ingin mengabaikan, tapi telinganya sudah cukup panas karena Soobin dan Hueningkai yang tak henti membicarakan topik yang itu-itu saja, Taehyun risih mendengarnya.
"Fenomena saat manusia mengalami pertemuan dengan duplikatnya. Tadi, kalian bilang bahwa dia masuk ke dalam lift lebih dulu sebelum kalian dapat melihat wajahnya? Apa dia juga bersikap aneh?" Taehyun menutup bukunya, dia mencoba menggunakan mata besarnya, berharap bisa memengaruhi isi kepala dua orang yang duduk berhimpitan di sofa sebrang dengan teorinya yang tak berdasar.
"Sangat aneh dan sedikit arogan." Soobin menyahut.
"Sikapnya beralasan. Ada sesuatu yang terjadi sebelum wanita itu masuk ke dalam lift." Hueningkai menambahkan.
"Yang aku tahu, peristiwa doppleganger dapat menandakan suatu kesialan di masa depan. Mungkin saja dia melihat wajah Kai terlebih dulu sebelum kalian sempat melihatnya. Dia mengetahui soal teori doppleganger, dan dia terkejut saat melihat wajah Kai yang sangat mirip dengannya. Dia bersikap arogan karena dia kesal akan mendapatkan kesialan sebentar lagi. Tapi, dari dua orang yang terbilang saling menduplikat, normalnya salah satu adalah hantu, tidak nyata, atau imajinasi. Intinya, yang kalian lihat itu hanyalah hantu." Taehyun mulai berceloteh panjang lebar. Tak peduli kalimat apa yang akan mulutnya keluarkan, Taehyun hanya sedang ingin terlihat pintar saja.
"Duplikat apa?! Hantu apa?! Dia sudah pasti manusia, tapi, kemiripannya wajahnya dengan Kai sangat mengerikan! Aku sampai merinding melihatnya!" Lagi, Soobin menyahut dengan hebohnya.
"Atau- Mmm ... mungkin kalian menemukan satu dari tujuh kembar yang Kai miliki di dunia ini ...?" Taehyun mengusap bibir bawahnya, seolah dia sedang berpikir.
Soobin menyipitkan matanya, "Omong kosong apa lagi yang akan kau coba utarakan?" Dia jengah dengan Taehyun yang terdengar hanya asal bicara.
Taehyun berdecak, "Sudahlah. Memangnya apa yang salah jika ada orang asing yang mirip dengan Kai? His face is not that exclusive either!" Telunjuknya mengacung ke arah Hueningkai, namun Hueningkai tak menaruh perhatian lebih padanya, anak itu justru tenggelam dalam lamunannya sendiri sejak tadi.
Soobin menoleh. Dia meringis saat turut menilik wajah eksotis milik Hueningkai yang lekukannya tak pernah ia lihat berkeliaran di jalanan mana pun yang berada di Korea. "I don't think so?" gumamnya menyerukan ketidaksetujuan atas asumsi temannya barusan.
Keheningan terjadi beberapa saat, tiga orang dalam satu ruangan itu tampak sibuk dengan pikirannya masing-masing. Taehyun mencoba kembali berfokus pada halaman bukunya. Sekilas, Taehyun tampak kondusif, posisinya yang berbaring santai di sofa panjang dengan selimut tipis yang menutupi pinggang hingga kakinya, membuatnya terlihat seolah sudah berada dalam posisi tersebut dalam waktu lama.
"Aku merasakan emosi yang aneh saat melihatnya. Perasaan janggal yang sedikit mengganggu." Hueningkai bersuara lagi, meski sorot matanya masih melayang entah ke mana.
"Lalu apa dugaanmu?" tanggap Soobin.
Memberi jeda pada kalimatnya, Hueningkai menggaruk pelipisnya yang tak gatal, "Apa mungkin dia ibuku?" ucapnya meragu.
"Aku berpikiran hal yang sama. Tapi jika itu benar ibumu, kenapa dia bersikap seolah tak mengenalimu?"
Hueningkai mengedikkan bahunya, "Aku bahkan tidak tahu alasannya kemari."
"Apa mungkin ibumu memiliki kerabat yang tinggal di gedung ini?"
"Aku tidak tahu apapun tentangnya, hyung. Yang aku tahu hanya namanya saja. Aku pernah akan menemuinya di Hawaii, tapi itupun terbatalkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ TWIN FLAME || Taehyun & HueningKai
Fanfic[BROTHERSHIP] [100% FIKSI] Satu peti, satu jiwa, dua raga. ••• Yang mereka suguhkan bukanlah fantasi, bukan pula komedi. Berharap inspiratif, justru ironi yang terjadi. Terima saja apa adanya si kembar sial yang terikat dalam silang sengkarut atas p...