1

7.9K 407 33
                                    

"Dev ayo bangun atau kau akan terlambat untuk sekolah lagi" Ucap sana ibu dari devardi yang saat ini masih mengarungi mimpinya.

Semalam devaridi tidur terlambat karena membaca novel yang menurutnya sialan, bagaimana tidak.

Sosok protagonis wanita di dalam novel itu terlihat sangat lemah dan cengeng, devardi benci itu.

Setiap kali ia mendapatkan masalah dia hanya akan menangis dan mengadu ke keluarga angkat nya.

lebih sialannya lagi keluaraga angkat dari sang protagonis selalu mengabaikan anak laki-laki nya dan selalu menyalahkan nya atas apa yang terjadi kepada sang protagonis, brengsek memang.

Mereka selalu menyalahkan sang antagonis karena merupakan anak yang nakal dan susah untuk di atur, bukan kah itu terjadi karena mereka sendiri, mereka yang sudah mengabaikan anak nya itu dan selalu menyiksanya.

Dan di akhir novel sang antagonis meninggal karena di habisi oleh protagonis pria karena dituduh sudah mendorong protagonis wanita dari balkon rumah nya dan menyebabkan protagonis koma selama 3 minggu.

Setelahnya tentu saja itu happy end dengan protagonis pria dan wanita menikah dan hidup dengan bahagia begitupun dengan keluarga protagonis.

Novel tersebut berjudul 'cinta untuk Clara'

'Sekarang devardi kita panggil Dev aja ya'

"Hm" Deheman singkat Dev berikan. Sedangkan sana yang melihat itu menghela nafas lelah.

"Ck jika kau tidak bangun sekarang maka mama akan menyita motor kesayangan mu itu" Ancam sana dan sepertinya berhasil karena terlihat dari dev yang segera membuka matanya.

"Aiss ma ancamanmu selalu yang itu" Kesal Dev

"Terserah sekarang bersiap-siap lah dan cepat berangkat sekolah" Suruh sana

Dev dengan malas beranjak dari kasurnya namun saat ingin melangkah masuk mama nya kembali bicara.

"Ahh dan satu lagi jangan buat onar di sekolah lagi devardi" Peringat sana dengan lembut namun terkesan tegas.

Dev tidak menjawab hanya diam dan melanjutkan langkah nya kembali ke kamar mandi.

Saat ini Dev ada di meja makan dengan ayah dan ibu nya, ibu Dev menatap nya dengan lembut namun tidak dengan ayah Dev yang terlihat menatap tajam kearahnya.

"Devardi jangan buat masalah lagi hari ini" Suara tegas nan dingin itu datang dari sang kepala keluarga.

"Aku tidak mengganggu jika tidak di ganggu" Balas Dev tidak kalah datar.

"Berhenti membantah dan membuat masalah yang dapat membuat keluarga ini malu" Tegas damar ayah Dev

Dev tidak menjawab dia meletakan sendok nya secara kasar dan berdiri dari duduk nya menatap ayahnya itu datar dan langsung pergi tanpa mengatakan apapun.

"Mas kenapa kau selalu saja memarahi Dev" Ucap sana

Damar tidak menjawab hanya melanjutkan makannya yang tertunda tanpa memikirkan anaknya yang pergi.

Dev melajukan motornya dengan kecepatan penuh emosi yang mengendalikannya membuatnya hilang kendali hingga terus membelah jalanan dengan kecepatan penuh tanpa memikirkan kendaraan lain.

Hingga saat Dev melajukan motornya dengan kencang ia tidak melihat jika di tikungan yang ada di depan ternyata ada mobil yang juga melaju dengan kencang.

Dev yang melihat mobil itu spontan menginjak rem nya namun kecelakaan tidak bisa terhindarkan.

Dev terjatuh dari motornya dengan tubuh yang sudah bersimbah darah.

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang