Setelah hening beberapa saat akhirnya semua kembali ricuh bahkan lebih ricuh dari sebelumnya, banyak yang penasaran dengan siapa anak SD yang nyasar ke sekolah mereka ini.
Vano yang melihat mereka berteriak hanya tersenyum dengan mata yang memandang sekitar nya polos dan pipi gembilnya yang terangkat karena tersenyum.
Seluruh siswa-siswi yang melihat senyum vano semakin berteriak lantaran gemas dengan nya, bahkan ada yang sudah mimisan karena tidak tahan dengan kegemasan vano.
Lain halnya dengan dua orang yang sedang menahan amarah nya ini namun dengan arti yang berbeda.
Davin entah mengapa merasa marah dan kesal saat melihat semua orang melihat kearah vano seakan-akan ingin mengambilnya.
Sedangkan Clara sedang menahan amarahnya dengan mengepalkan tangannya dan sebisa mungkin mempertahankan tampang polosnya saat semua perhatian siswa beralih kearah vano.
'Bagus tuan sekarang semua siswa menyukai anda dan tugas anda sekarang adalah mendekati orang-orang yang sedikit berkuasa disini'
'Tapi siapa sis' batin vano
'Anda bisa memulainya dari mendekati Denis wara satria dia adalah seseorang yang di segani oleh semua murit yang ada di sini karena kekayaannya'
'Tapi bagaimana cara gue untuk mendekati nya, bahkan gue belum pernah melihat nya' tanya vano.
'Cukup tarik perhatian nya saja tuan, dengan muka imut tuan saya yakin tidak akan susah untuk mendekatinya'
Vano yang mendengar nya menahan kesal karena di katakan imut, hey diakan tampan dan manly kenapa malahan di katakan imut. Kesal vano tanpa sadar menggembungkan pipinya yang membuat semua siswa yang menatapnya semakin gemas.
Davin yang sudah tidak tahan langsung membawa vano ke dalam pelukannya dan menyembunyikan wajah vano di dada nya.
Entah kenapa tapi dia tidak ikhlas saat melihat tatapan kagum dari orang-orang untuk adik Nya itu.
Vano yang tadinya bengong langsung kaget saat dia merasakan pelukan dari seseorang tapi saat tau itu adalah Davin vano langsung mengembangkan smriknya dan memulai akting polosnya.
"Abang kenapa muka vano di tutup" Tanya vano menatap Davin polos.
"Tidak ada sekarang ayo kita masuk kelas" Ucap Davin berjalan menuju kelas vano dengan vano yang masih ada di dalam pelukannya, meninggalkan murid-murid yang terdiam karena mendengar ucapan vano tadi.
Vano?? Vano siapa tidak mungkin si devano culun dan pembuat onar itu kan, tapi dari segi tubuhnya yang mungil itu memang terlihat seperti devano karena devano memiliki tubuh yang mungil.
Tapi, tapi itu tidak mungkin orang tadi sangat menggemaskan dan jauh dari kata culun jadi tidak mungkin itu devano kan?
Vano yang masih di dalam pelukan Davin menampilkan senyum puas karena dia tau jika abang nya itu sedang kesal dengan semua murid yang ingin mendapatkan nya.
Lain halnya dengan Clara yang saat ini keberadaan nya seperti tidak di anggap oleh Davin. Clara menatap benci kearah vano karena sudah mengambil alih perhatian Davin. Tidak dia tidak akan membiarkan itu terjadi.
'Devano liat aja lo nanti' batin Clara kesal.
"Dah sampe, sekarang lo masuk ke dalam dan jangan terlalu dekat dengan siapapun" Ucap Davin setelah sampai di depan kelas vano barulah iya juga melepaskan wajah vano dari dada nya.
"Tapi vano pengen punya banyak temen" Rengek vano.
"Vano jangan bantah abang dan menurutlah, sekarang masuk" Tegas Davin yang di angguki lesu oleh vano.
'Ck lo pikir gue mau nurut gitu, ya enggak kali gue juga mau punya banyak temen di sekolah' batin vano segera masuk kedalam kelasnya.
Ya bukan devano/devardi namanya kalau menurut, tentu saja vano tidak akan menuruti kata-kata davin, dia kan ingin punya teman setidaknya untuk ngobrol saja.
Pelajaran saat ini sudah di mulai semua murid yang ada di kelas sangat fokus mendengarkan penjelasan dari guru yang ada di depan, karena saat ini yang mengajar mereka adalah salah satu guru killer, tentu saja mereka takut untuk membuat masalah.
Tapi, tidak dengan satu orang pemuda yang saat ini terlihat sangat nyaman menyelami mimpinya, ya orang itu adalah vano yang saat ini sedang tertidur pulas.
Guru yang sadari tadi mengajar tanpa sengaja melihat kearah vano yang saat ini sedang tertidur tatapan mata guru tersebut langsung menajam sedangkan para murid berdoa agar dede emes mereka tidak kena hukum.
"Devano rayanza xfiers berani sekali kau tidur disaat jam saya" Nada tegas guru itu mampu membuat semua murid terdiam dan membangunkan vano.
Vano yang terbangun langsung melihat kearah guru itu dengan muka lesu nya yang terlihat menggemaskan.
Guru tersebut yang melihat muka vano terteguh sejenak, sejak kapan anak murid nya ini berubah menjadi menggemaskan bak boneka hidup seperti ini?? Bukankah vano yang dulu itu culun. Pikir guru itu heran, namun dia tetap melanjutkan hukuman untuk vano.
"Apa kau murid baru di sini, aku tidak pernah melihat mu sebelum nya" Tanya guru itu memastikan apakah dia benar-benar vano yang dia kenal.
"Tidak buk aku devano rayanza xfiers" Jawab vano yang membuat sang guru terkejut namun dia segera mengkondisikan mukanya dan memberikan vano hukuman. Bodoh ya tetap bodoh pikirnya walaupun penampilan vano telah berubah.
"Kau kerjakan soal ini, jika kau tidak bisa mengerjakan nya maka berdiri lah di bawah tiang bendera sampai jam istirahat" Ucap guru itu.
Vano yang mendengar nya dengan malas melangkah ke depan, hey menurut nya soal ini adalah butiran debu karena dulu dia sudah S2 di usia nya yang 20 tahun.
Vano dengan lihai mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh guru itu, totalnya ada 5 soal fisika namun vano mampu membuat seluruh kelas terdiam melihat pergerakan tangan nya yang lincah.
Tidak sampai 10 menit vano mampu mengerjakan soal-soal itu, guru tadi yang merasa bahwa vano tidak mampu mengerjakan nya hanya terbengong dengan tidak elit nya.
"Buk udah vano kerjain benar tidak" Tanya vano polos.
"Ya semua jawaban mu benar" Jawab guru itu masih dengan tampang tidak percaya.
"Yayyy jawaban vano benar" Girang vano mampu membuat seluruh murid gemas kepadanya.
"Jadi vano boleh duduk tidak" Tanya vano yang di balas anggukan oleh guru itu.
'Haha rasain tuh, gak segampang itu buat mempermalukan seorang devardi' batin vano tertawa puas melihat wajah terkejut gurunya.
To be continued
Double up nih....
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonis licik
Roman d'amourBL/GAY/HOMO AREA!!!! ⚠️⚠️ HOMOFOBIA JANGAN DEKET-DEKET?!!!! 🚫❌❌ seorang pemuda bernama devardi rezza bimantara berusia 20 tahun. seseorang yang licik dan cerdas secara bersamaan bertransmigrasi ke novel yang ia baca. ia menempati raga seorang pemu...