8

4.5K 318 25
                                    

Vano tiba di sekolahnya dengan menggunakan taxi, kenapa menggunakan taxi ya karena vano tidak mempunyai kendaraan sendiri

'Sepertinya gue membutuhkan motor' batin vano saat turun dari taxi itu.

Selama ini vano tidak di berikan kendaraan oleh mahendra karena ya dia tidak ingin repot-repot membelikan vano.

Tidak lama dari kedatangan vano ia melihat sebuah mobil yang melaju memasuki gerbang sekolah nya.

Pintu mobil itu terbuka dan saat pintu itu telah terbuka keluar lah davin, dalvin dan satu-satunya perempuan yang ada di sisi mereka clara.

Semua murid yang melihat kedatangan mereka langsung memusatkan perhatiannya kearah mereka bertiga, namun ada sesuatu yang membuat mereka terkejut.

Pasalnya davin datang dengan muka yang babak belur dan penampilan yang sedikit berantakan tidak seperti hari-hari kemarin yang terlihat rapi dan keren.

'Yak ada apa dengan calon pacar gue kenapa babak belur gitu siapa yang melakukan nya'

'Davin ayo ikut sama aku ke pelaminan kamu kan lagi sakit'

'Terus kenapa lo ajak dia ke pelaminan anjing'

'Suka-suka gue lah'

Vano yang melihat kearah mereka hanya menatap datar saja dan langsung melangkah pergi meninggalkan mereka, malas melihat.

Davin, dalvin dan clara yang melihat vano melewati mereka langsung menatap vano nyalang namun, vano hanya abai seakan mereka tidak ada.

"Van akhirnya lo datang juga" Ucap reza terlihat menarik nafas lega.

Vano yang melihat mereka seperti habis melihat setan pun langsung dibuat kebingungan.

"Ada apa?" Tanya vano dingin.

Mereka yang mendengar nada bicara vano langsung terdiam memandang vano syok. Ada apa dengan vano pikir mereka kenapa ia menjadi datar seperti ini dan ada apa dengan nada bicara nya itu.

Noval yang sadari tadi mendengarkan langsung menghampiri vano dan memeluknya.

"Ada apa?? Apa ada masalah??" Tanya noval panik sambil membolak balikkan tubuh vano.

"Tidak ada" Jawab vano melepaskan pelukan nya terhadap noval. Mulai sekarang ia tidak ingin terlalu berharap dengan karakter novel yang ada di sini, vano hanya ingin sendiri.

Setelah pelukan nya terlepas vano langsung melangkah pergi kearah kelasnya meninggalkan mereka yang masih terdiam.


Vano mendudukkan dirinya di kursi nya setibanya ia di kelas.

Vano menatap malas ruang kelas nya yang saat ini sangat ramai dengan teman-teman kelasnya. Vano mengkupkan lengannya diatas meja mengabaikan suasana ramai di kelasnya namun tiba-tiba lengannya di tarik oleh seseorang.

Vano langsung menatap seseorang yang sudah menarik lengannya dan saat melihat itu noval vano hanya diam. Hampir saja ia membanting orang yang di depannya ini.

Noval membawa vano keatas rooftop yang tidak ada seseorang pun, ia melepaskan lengan vano dan menatap kearah vano namun noval hanya diam saja.

Vano yang sudah jengah dengan situasi hening itu pun akhirnya angkat bicara.

"Kenapa?" Tanya vano dan noval lagi-lagi hanya diam menatap kearah vano, namun tidak lama noval menundukkan kepalanya.

Vano yang melihat noval menunduk langsung menaikkan alisnya bingung, namun ia abai dan ingin melangkah pergi namun suara isak tangis menghentikan langkahnya.

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang