14

2.7K 209 18
                                    




Setelah memenangkan dirinya vano akhirnya memasuki kelasnya dengan mata sembab.

Selama pelajaran vano hanya diam menatap kosong papan tulis yang ada di depan, pikiran nya masih melayang ke arah noval. Ada apa dengan nya?? Tidak mungkin noval berubah begitu saja.

'Lo gak mainin gue kan bang noval' batin vano ia kembali merasakan sakit di hatinya karena mengingat kejadian tadi.

'Gak gue nggak boleh berfikir negatif terlebih dahulu, nanti gue tanya saja dengan bang noval langsung' batin vano mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri.









Akhirnya jam pelajaran selesai dan ini saat nya istirahat vano segera keluar dari kelas nya untuk menemui noval ia harus mendengar penjelasan dari mulut kekasihnya itu tentang kejadian tadi pagi.

Vano berjalan kearah kelas noval dan langsung masuk ke dalam kelas itu untuk mencari noval.

"Mm permisi bang noval kemana ya?" Tanya vano pada salah satu murid yang ada di sana saat ia tidak menemukan noval di kelasnya.

"Oh noval tadi dia di jemput oleh Clara kayaknya sih ke kantin" Jawab murid itu.

Vano terdiam mendengar ucapan dari orang itu, clara?? Kenapa harus dengan Clara bukannya noval membenci Clara?? Apa noval dan Clara akan bersatu sesuai alur yang sudah novel ini tentukan.

Vano menggelengkan kepalanya, tidak ia tidak akan membiarkan itu terjadi noval dan Clara tidak boleh bersama. Ia langsung bergegas menuju kantin untuk mencari noval.

Saat memasuki kantin vano langsung terdiam mematung saat melihat noval yang duduk makan dengan di suapi oleh Clara.

Vano mengepalkan tangannya dan berjalan menuju noval mencoba untuk kuat melihat pemandangan di depannya.

"Bang noval??" Panggil vano pelan.

Noval yang mendengar panggilan lirih itu segera menolehkan kepalanya dan dapat ia lihat di sana berdiri vano yang memandang nya dengan tatapan yang bercampur aduk terlihat marah, sedih dan kecewa menjadi satu yang mampu membuat hati noval sedikit sakit.

"Bang kenapa tidak menunggu vano?? Tadi vano mencari abang di kelas tapi ternyata abang sudah ada di sini" Ucap vano ceria dengan memegang lengan noval ia mencoba untuk terlihat baik-baik saja di hadapan noval.

Noval yang melihat vano memegang lengan nya sontak menghempaskan tangan vano yang memegang lengan nya dan melirik kearah Clara.

"Jangan sentuh" Ucap noval dingin.

Vano terteguh dan menatap lengannya yang di hempas kan oleh noval tidak percaya, hatinya semakin sakit saat noval memperlakukan nya seperti ini bahkan nada bicara noval sudah berbeda tidak ada lagi ucapan lembut noval hanya ada ucapan dingin noval untuk nya sekarang.

"Lo kenapa sih ha!!! Gue ada salah!! Dan apa yang udah lo lakuin dengan jalang ini sialan!!! Lo gak ngehargain gue sebagai kekasih lo" Marah vano ia tidak mampu menahan emosinya saat noval terlihat seolah-olah tidak pernah mengenal nya.

"Gue cuma mau lo jauh dari gue" Ucap noval datar matanya terlihat menatap seseorang yang sedang bersembunyi di balik dinding terlihat memperhatikan nya.

"Lo!! Maksud lo apa lo minta gue ngejauhin lo, hey ingat noval yang pertama kali mendekat itu lo bukan gue" Teriak vano ia merasakan hatinya seperti di tikam saat noval meminta nya untuk menjauhinya.

"Kalau begitu sekarang gue minta lo menjauh" Jawab noval pelan ia terlihat mengepalkan tangannya.

Vano yang mendengar permintaan enteng noval langsung meledakkan tawa sarkas nya namun air mata telah mengalir dari matanya.

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang