17

3K 238 22
                                    

Noval terlihat menatap tajam kearah arga yang saat ini terus gencar mendekati kekasihnya vano.

Noval saat ini duduk di salah-satu kursi yang ada di kantin sekolahnya dengan mata yang terus mengawasi kegiatan vano.




"Van lo serius gak mau nyamperin noval" Bisik al ia dapat melihat tatapan noval yang menusuk dari sini, sangat mengerikan.

"Gak biarin aja" Jawab vano acuh namun matanya juga mencuri-curi pandang kearah noval.

Alex yang melihat perilaku temannya itu hanya memutarkan matanya malas dan mendengus geli melihat vano yang menurutnya sok jual mahal padahal kan mau.

"Liatin aja terus sampe mata lo keluar" Ucap Alex.

"Siapa juga yang ngeliatin dia" Elak vano ia kembali memakan makanannya namun tentu dengan mata yang masih mengintip noval.

"Ambillah ini" Ucap arga menaruh daging di piring vano ia mencoba untuk mengalihkan perhatian vano dari noval.

Vano yang melihat makanannya bertambah pun langsung membuat matanya berbinar-binar senang.

"Hehe thanks lo tau aja kesukaan gue" Ucap vano cengengesan ia segera Memakan makanannya dengan lahap.

Arga menatap cara makan vano yang terlihat berantakan namun menggemaskan pipi chubby nya yang menggembung karena penuh oleh makanan dan bibirnya yang berlepotan.

"Gemas sekali" Ucap arga mencubit pipi vano pelan sedangkan vano tidak memperdulikan arga dan melanjutkan saja makannya, tanpa tau jika ada orang yang menatapnya dengan pandangan cemburu.

Srett..

Vano tersentak akibat tarikan dari seseorang, tubuhnya terlihat tengelam di dada bidang orang itu.

Vano mendongakkan kepalanya dan melihat noval yang memeluknya posesif dengan menatap arga tajam.

"Jangan sentuh milik gue" Desis noval ia menatap arga membunuh yang di balas senyum remeh oleh arga.

"He!! Milik lo? Jangan mimpi, lo sendiri kemarin yang ngomong buat jauhin vano" Ucap arga dingin dengan tersenyum menatap noval remeh.

Noval terlihat mengepalkan tangan nya emosi "jangan ikut campur" Ucap noval datar ia benar-benar sangat marah sekarang.

"Gue berhak ikut campur selagi itu berkaitan dengan vano" Balas arga tak kala datar.

Sedangkan vano yang menjadi bahan rebutan mereka hanya menghela nafas lelah saja.

"Lepas" Sentak vano ia melepaskan pelukan noval dan mengambil jarak dengan noval.

Noval terdiam menatap vano yang menjauh dari nya.

"Baby, abang tau, abang salah karena tidak berjuang dari awal untuk hubungan kita. Tapi, tapi abang melakukan itu karena ancaman mommy" Jelas noval ia meraih lengan vano untuk di genggam namun lagi-lagi vano menghempaskan lengannya.

"Haha!! Di ancam!! Jika lo benar-benar cinta sama gue harusnya lo cari cara buat ngelindungi gue bukan malah menjauh seperti pengecut noval" Marah vano ia memang mencintai noval namun saat mengingat perilaku noval kepadanya kemarin kembali membuatnya marah.

"Abang tau abang salah maaf abang benar-benar minta maaf sama vano" Mohon noval ia berlutut dengan memegang lengan vano dan menatap vano memelas.

"Jangan bahas masalah ini dulu, dan untuk beberapa waktu tolong lo jangan ganggu gue dulu. Kita masing-masing dulu" Ucap vano lalu ia melangkah pergi meninggalkan noval yang mematung.

"Lo liat kan vano sudah tidak mau melihat lo lagi" Bisik arga mengejek noval.

Noval mengepalkan tangannya dan menatap arga datar ia berdiri dan melangkah pergi meninggalkan kantin.

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang