9. Gelas yang pecah part 2

138 26 23
                                    

Nice reading

Nampak Becky beserta keluarganya menikmati menu makan malam setelah selesai makan. Nicholas meminta untuk mereka semua berkumpul di ruang keluarga.

Di ruang keluarga.

Nicholas sedang berbincang dengan Rutsi, dia mengatakan niatnya untuk menjodohkan Rich dengan anak dari sahabatnya yaitu Yutha.

Rutsi sangat mengenal keluarga Yutha karena sebelum bercerai mereka kerap menghabiskan liburan bersama namun karena perceraian keluarganya membuat mereka tidak dapat mengulang moment indah itu.

Nicholas menambahkan dengan berkata apa yang terjadi kepada keluarga Yutha dan saat Rutsi mengetahui hal tersebut dia sangat terkejut sekaligus prihatin dengan apa yang terjadi, reaksi Rutsi saat Itu hanya diam hingga dia menghela nafas panjang kemudian berkata.

"Semuanya aku serahkan kepada Rich"

Berbarengan dengan hal itu Rich dan Becky yang menghampiri orang tuanya setelah mereka melepaskan rasa rindu dengan bermain boxing, kemudian terjadilah perbincangan serius di situ.

Rich
"Hai Mom and Dad kelihatannya ada hal serius sampai Daddy meminta kita semua untuk berkumpul"

Kemudian Nicholas menjawab
"Daddy ingin menjodohkan mu dengan anak dari sahabat Daddy"

Rich pun hanya terdiam dan berkata kalau dia belum siap menikah di tambah lagi perpisahan antara orang tuanya di usia nya yang terbilang sudah dewasa membuatnya enggan untuk menikah dan menganggap bahwa pernikahan bukan lah hal yang utama.

Nicholas pun menjelaskan tentang keadaan yang menimpa gadis itu dan dia juga menjelaskan kalau gadis itu sedang hamil, ia berpikir harus ada orang yang menjaganya terlebih usia Rich sudah dianggap cukup yaitu 27 tahun.

Namun Rich tetap menolak dia berkata kalaupun dia memutuskan untuk menikah suatu saat nanti di dalam pernikahannya dia tidak ingin mempunyai anak karena baginya memiliki anak merupakan sebuah beban dan jika dia bercerai maka yang akan terkena imbasnya adalah anak.

Nicholas terus membujuk Rich dengan menunjukan foto Freen kepadanya, Rich melihat wajah Freen yang cantik dan akhirnya dia setuju kemudian Nicholas berkata jika pertemuan antara Rich dan Freen akan segera terjadi.

****

Di sisi lain tepatnya di rumah Becky.

Freen nampak murung dan tidak menyentuh makanannya para pelayan yang menyediakan makanan untuknya pun mencoba membujuknya namun Freen tidak mau.

"Sudah ku bilang! Aku tidak mau makan!"

Freen membentak pelayan itu dan membuang makanan di hadapannya hal itu di saksikan oleh irin dan dia juga tersulut emosi dengan mengatakan kata-kata kasar.

"Heh!! Anak manja!! Dasar perempuan kotor!! Kau ini gelandangan yang tidak tahu diri!! Beruntung nasibmu tidak mati di atas jembatan itu kalau bukan karena kekasihku!! Jika kau tidak bisa menghargai pemberian orang kepadamu lebih baik kau pergi saja!! Dasar wanita sundal!! Tidak berharga!! Enyah saja dari dunia ini!!!"

Mendengar hal itu Freen merasakan sesak di dadanya dan kata-kata itu sangat menyakitinya, ia langsung berlari meninggalkan rumah dan Irin pun tersadar akan hal bodoh yang dia lakukan.

"Haish!! Bagaimana ini?? Becky bisa memarahiku" ucapnya dengan panik

Ia kemudian meminta para penjaga mencari keberadaan Freen namun hasilnya nihil, Freen tidak di temukan dimana pun hingga semuanya lelah dan berhenti mencari keberadaan Freen.

Keesokan harinya.

Becky terbangun dari tidurnya dengan perasaan senang karena saat dia membuka matanya bisa melihat sang ibu yang memasak untuk dirinya.

"Hallo anakku yang cantik jelita, bagaimana tidurmu semalam?" Tanya Rutsi dengan senyum indah di hiasi lesung pipi yang khas.

Becky berkata jika tidurnya sangat menyenangkan kemudian dia menikmati menu sarapan yang di buat oleh ibunya setelah itu dia langsung berangkat bekerja, dia berangkat lebih awal dan tidak menunggu ayah dan kakaknya turun karena dia harus menjemput irin untuk berangkat bersama.

Perjalanan yang di tempuh menghabiskan waktu sekitar 35 menit hingga akhirnya dia sampai dan mencari keberadaan irin.
Di dalam kamarnya irin nampak sudah siap untuk turun dan dia memeluk Becky dengan mesra namun Becky merasa ada yang kurang.

"Dimana Freen??"

Mendengar pertanyaan itu Irin nampak ketakutan hingga Becky bertanya untuk kedua kalinya dengan tatapan yang tajam, kemudian Irin menjelaskan dengan berkata.

"Aku tidak paham dengan dia, tiba-tiba dia marah-marah tidak jelas kemudian kabur" ucap Irin yang tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Pelayan yang tadi malam menyaksikan hal itu pun nampak menunduk dan ingin memberitahu yang sebenarnya namun saat dia ingin memberitahu hal sebenarnya kepada Becky, langkahnya di hentikan oleh Irin.

"Jangan sampai Becky tahu hal yang sebenarnya terjadi atau kau akan menerima resikonya" ucap Irin dengan nada mengancam.

****

Becky memasuki mobil dengan perasaan khawatir diikuti oleh Irin di belakangnya, selama perjalanan Becky terus memikirkan Freen entah kenapa pikirannya selalu tertuju kepada gadis itu.
Irin yang nampak asyik membuka ponselnya untuk membeli beberapa barang branded yang dia inginkan tidak memperhatikan Becky dan itu membuatnya sangat kesal.

"Sebenarnya kau ini mencintaiku atau mencintai uangku?" Ucap Becky dengan nada kesal.

Irin tersenyum dan mencium bibir Becky untuk membujuknya supaya tidak marah, ia lalu berkata.

"Aku sangat mencintaimu sayang, tenang saja kita akan bercinta di ruangan mu sebentar lagi"

Mendengar hal itu Becky pun luluh, Irin sangat tahu kelemahan Becky jadi dia tidak harus susah payah untuk membujuknya mengingat hubungan mereka sudah berjalan cukup lama.

Sesampainya hotel, Becky menuju ke ruangannya dan bercinta dengan Irin sampai siang menjelang seakan dunia ini mereka berdua dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka.

*****

Di jalanan yang ramai dan panas mulai mendera.

Freen nampak berjalan tanpa arah dan tujuan bibirnya pucat karena belum makan dan minum serta kepalanya terasa pusing hingga pandangannya mulai kabur hingga tubuhnya tidak kuat untuk berjalan karena kelelahan sampai dia pingsan tepat di depan rumah sakit terkenal di sana.

"Hei! Ada perempuan pingsan" ucap saah satu pejalan kaki yang kebetulan melihat hal tersebut.

Mereka langsung berbondong-bondong membawa Freen ke rumah sakit hingga salah satu dokter bernama Digen terkejut karena Freen kebetulan adalah sepupunya.
Dia langsung mengabari Yutha tentang Freen dan dengan cepat Yutha langsung menuju ke rumah sakit.

Freen masih dalam kondisi tidak sadar karena keadaannya lemah serta kekurangan cairan sehingga harus di pasangkan selang infus untuk mengalirkan cairan infus ke dalam tubuhnya.

Dari luar ruangan Yutha nampak menghubungi Nicholas dengan nada kesal.

"Kau bilang anakku akan aman jika berada di rumah anakmu? Nyatanya apa?? Justru anakku seperti gelandangan dan pingsan di tengah jalan"

Mendengar hal itu Nicholas yang merasa tidak enak segera menuju ke rumah sakit dengan mengajak Rutsi dan juga Rich.



Terima kasih.
Tunggu chapter selanjutnya

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang