Nice reading.
Keesokan paginya.
Freen terlihat memasuki mobil untuk pergi berkuliah.
Namun hari ini sangat berbeda dari yang sebelumnya.Kali ini Chio menjemputnya dan tanpa pengawalan dari bodyguard karena dia telah berhasil meyakinkan Yutha untuk menjemput dan mengantar Freen.
Pagi-pagi sekali Chio sudah berkunjung di rumah kediaman Chankimha dan meminta izin langsung kepada Yutha.
Dia sama sekali tidak menaruh curiga terhadap Chio.Sikap Chio yang santun mampu meluluhkan hatinya dan membiarkan Freen semakin dekat dengan pemuda itu lambat laun perasaan Freen yang sedingin es pun semakin mencair.
Hingga sampailah saat hubungan mereka menginjak 6 bulan, ini merupakan keputusan yang penting dan di momen itu Freen akhirnya mengutarakan perasaannya kalau dia mencintai Chio dan mereka benar-benar menjadi sepasang kekasih.
Kisah cinta mereka bagaikan romeo dan juliet, Freen yang lupa akan tujuannya pun terlena akan cinta yang di berikan oleh Chio.
Cintanya sangat tulus kepada pria itu hingga dia memperlambat kelulusannya hanya ingin selalu bersama dengan Chio.
Hingga tiba saatnya Chio menuntut lebih dari hubungan yang telah mereka jalani selama hampir satu tahun.
Suatu saat Chio dan Freen sedang makan bersama di sebuah cafe setelah mereka menonton beberapa film di bioskop.
"apa kau mencintaiku" Ucap Chio.
Freen nampak heran dengan pertanyaan dari Chio dan dia berkata bahwa dirinya mencintai Chio.
Mendengar hal itu.
Chio pun menuntut hal yang membuat Freen terkejut yaitu menyewa sebuah kamar hotel dan Chio meminta untuk Freen membuktikannya dengan merelakan mahkota keperawanannya.
Freen pun jelas menolak karena hal itu adalah hal yang harus dia jaga sampai pernikahan nanti.
Mendengar hal itu.
Chio sebisa mungkin menutupi rasa kecewanya di depan Freen dan dia pun berkata.
"Tidak masalah sayangku, akuhanya berkata dengan tujuan iseng saja"
Freen dengan polosnya percaya dengan kata-kata Chio dan tidak menaruh rasa curiga sedikitpun.
Itu karena Freen sangat mempercayai pasangannya dan juga rasa sayang yang di miliki oleh Freen sangat besar untuk Chio.Hadiah mahal mulai dari jam tangan sampai sepatu yang Freen belikan untuk Chio adalah bentuk ungkapan rasa sayang dari Freen terhadap Chio.
Kartu kredit yang biasanya Freen enggan pakai sekarang sering di pergunakan oleh Chio untuk foya-foya.
Yutha lambat laun menyadari perubahan sikap dari anaknya itu namun dia masih diam hingga dia menerima tagihan kartu kredit dengan nilai fantastis.
Begitu dia melihat data pengeluaran bulanan yang cukup membengkak itu membuat Yutha harus mengambil sikap untuk hal ini."Freen! Ikut ke ruangan ada yang ingin ayah bicarakan kepadamu" Ucapnya dengan nada sedikit berat.
****
Di dalam ruangan itu nampak Yutha mempertanyakan penggunaan kartu kredit yang menurutnya tidak wajar.
Namun Freen hanya diam dan berkata jika keperluannya memang sedang banyak untuk kelulusan jadi dia terpaksaa ambil kartu kredit.
Yutha mendengar hal itu langsung menunjukan bukti-bukti kuat di hadapan Freen.
"Kau sudah berani berbohong kepada orang tuamu? Kau ku besarkan bukan menjadi pembohong Freen!" Ucapnya dengan suara berat dan menahan amarah.
Freen yang sudah semakin tersudut, entah kenapa memberikan reaksi di luar dugaan dengan berkata.
"Ayah tidak perlu mencampuri urusanku, aku ini sudah dewasa! Jadi wajar jika aku mempergunakan semua fasilitas yang di berikan oleh keluarga ini untuk kesenanganku sendiri?!"
Yutha dengan tatapan dingin pun menjawab.
"Ayah tahu masalahnya dimana, kau tidak akan bisa melihat pria itu lagi! Akan ku kirim ke Inggris!"
Mendengar hal itu.
Freen segera berlutut dan memohon agar tidak di jauhkan dari Chio namun Yutha tetap pada pendiriannya dan membuat Freen menjadi pemberontak.
"Aku akan buktikan kalau Chio itu baik untukku ayah!" Ucapnya sambil pergi mengambil kunci mobil.
"Freen! Jika kau melangkahkan kakimu keluar dari rumah ini!! Maka pintu ini tak akan pernah terbuka lagi!! Ku anggap kau sudah bukan anakku lagi!"
Teriakan Yutha menggema dan seketika air mata Freen menetes sambil melangkah pergi mengendarai mobil mewahnya.
Ia langsung menuju ke apartemen Chio.
Dengan kondisi menangis dia mengetuk kamar apartemen milik Chio dan begitu Chio membuka pintunya.
Mata Chio menjadi terbelalak saat melihat Freen hanya mengenakan gaun tidur yang di balut oleh sebuah jaket sampai ke paha.
Cukup lama Chio memandangi tubuh Freen hingga akhirnya dia mengizinkan Freen untuk masuk.
Dan di dalam kamar itu juga ada ke empat teman dari Chio dan mereka semua memandangi Freen seperti kumpulan singa yang lapar.
"Hey! Kenapa kalian hanya diam?" Ucap Chio kepada teman-temannya.
Salah satu dari teman Chio terlihat menelan ludahnya seakan tak bisa menahan hasrat nya lagi.
"Sayang, apa maksud dari perkataan mu itu?" Ucap Freen yang terlihat bingung dengan situasi yang terjadi.
Chio membelai lembut pipi dari Freen dan berkata.
"Tidak seharusnya seorang kelinci yang mempunyai tubuh mulus dan seksi berjalan sendirian dan menuju ke sarang gerombolan singa yang sedang birahi" Ucap Chio dengan nafas memburu.
Freen berusaha kabur namun usahanya sia-sia.
Dia di banting di atas tempat tidur dan di perkosa secara bergilir ole ke lima pria di kamar itu termasuk Chio yang lebih dulu menikmati tubuh Freen.
Teriakan Freen tidak di dengar oleh penghubni apartemen lainnya di karena kan mulutnya di sumpat oleh segumpal kaus kaki yang di benamkan di dalam mulutnya.
"Ah yes babe, kau sangat enak untuk di gauli ha ha ha, akan ku buat kau merasakan enak sayang" Ucap salah satu Chio yang bersikap kasar dengan menampar wajar Freen berkali-kali.
Hingga menjambak rambut Freen dengan keras sambil berkata.
"Akan ku buat kau menelan benih dari 5 orang pria! Bukankah ayahmu hanya mempunyai anak satu dan kini kau akan memberinya cucu tanpa harus di minta" Ucap Chio sambil tertawa diikuti oleh teman-temannya yang kala itu menyaksikan kelakuan kejinya.
Freen menangis karena merasa sakit di area vitalnya yang robek dan mengakibatkan pendarahan yang sangat banyak.
Tubuhnya semakin lemas dan seakan tenaganya terkuras habis.
Setelah puas memperkosa dan menyiksa, ke lima pria itu mengangkat tubuh Freen dan mereka membawa Freen ke suatu tempat lahan kosong di belakang lapangan golf beserta dengan mobilnya."Kita buang dia di sini!" Ucap Chio yang kala itu menyetir dan menemukan tempat yang strategis untuk menenggelamkan tubuh Freen beserta mobilnya.
Mereka semua turun dan memposisikan tubuh Freen di kursi kemudi kemudian perlahan mendorong mobil itu menuju ke sebuah sungai.
Begitu mobil itu bergerak mereka pun segera pergi meninggalkan tempat itu.
****
Terima kasih sudah membaca
Tunggu cerita selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah
RomanceApakah aku harus menjadi laki-laki seutuhnya untuk bisa memilikimu?? tanpa harus berada dalam perkawinan kontrak?? Nb : akun yang lama gak bisa login