6. Bunuh diri

84 21 7
                                    

Nice reading

Anak buah Yutha berpencar untuk mencari keberadaan Freen.

Di sisi lain Freen nampak bersembunyi di balik kerumunan orang yang sedang merayakan sebuah perayaan hingga dia melihat bahwa bodyguard telah mencarinya.

Kemudian Freen berjalan tanpa arah dia menjauhi kerumunan itu hingga dia melihat sebuah mobil bak terbuka yang kebetulan sedang terparkir di pinggir jalan.

Freen tidak tahu arah mobil itu melaju hingga akhirnya mobil itu berhenti di sebuah pasar yang terletak di bawa jembatan penyeberangan yang cukup ramai.

Di sana terdapat banyak hotel-hotel bintang lima serta pasar modern yang menawarkan barang serta cendera mata khas negara Thailand.

Saat di rasa keadaan sudah aman dan supir mobil itu keluar dari mobilnya kemudian Freen bergegas melompat ke luar lalu menuju ke arah pasar.

Freen berjalan sendirian dengan tatapan kosong dan mata yang sembab tanpa di sadari dia berjalan tanpa alas kaki.

Langkah demi langkah dia lewati tanpa tujuan dan tanpa arah rasa sesak di hatinya semakin menyiksa batinnya.

Dia terus meremas perutnya dan berharap ada darah yang keluar hingga langkahnya terhenti di atas jembatan itu.

Pandangannya melihat sekitar dan tak terasa dia sudah berdiri selama berjam jam sampai pukul 11 malam waktu Thailand.

Dia melihat keadaan di bawah terlihat jalanan mulai sepi dan beberapa lampu kios mulai redup.

Angin dingin mulai menusuk tubuhnya tak terasa air matanya jatuh berlinang.

"Kita harus mati bersama, kau adalah aib dan sumber masalah di hidupku" Ucap Freen lirih sambil memegang perutnya.

Hingga dia mulai menaiki pagar besi dari jembatan itu dan bersiap untuk melompat.

Namun di sisi lain.

Terlihat Becky dan irin sedang menikmati suasana di keramaian pasar dan mereka membeli gulali untuk mereka santap setelah lelah bekerja mengurus hotel.

Becky merupakan pemilik dari hotel yang terkenal dan berdiri sudah hampir 30 tahun sejak hotel itu di urus oleh ayahnya.

Becky memandang irin dengan tatapan sayang sesekali dia menyeka manisan di bibir irin.

Dan irin pun nampak tersipu dengan perlakuan yang Becky tunjukan kepadanya hingga sesuatu hal yang membuat Becky segera bergegas berlari menuju ke atas jembatan penyebrangan.

"Oh.. Shit ada gadis mau melompat dari atas!! Hey!! Siapapun hentikan gadis itu untuk melompat!!!" Ucapnya sambil berteriak sembari berlari kencang untuk menyelamatkan gadis itu.

Irin berlari mengejarnya namun tak sampai dan tidak sempat memanggil polisi karena baterai di ponselnya habis.

****

Di atas jembatan.

Becky berlari menuju ke arah gadis itu yang hendak melompat ke bawah namun tangannya tak sampai.

Beruntung Becky berhasil meraih baju yang wanita itu kenakan.

"Hey!! Kau gila!! Bisa-bisanya kau mau bunuh diri di jembatan yang di buat ayahku ha!! Kau mau menjadi arwah penasaran dan menakuti orang-orang yang kewat sini ha!!! Cepat raih tanganku! Akan ku angkat kau ke atas!" Ucap Becky sambil berteriak.

"Lepaskan aku!! Biarkan aku mati!! Lepaskan aku!!" Ucap Freen

"Haish! Gadis aneh!! Aku tidak akan membiarkanmu mati!!" Ucap Becky.

Dengan sekuat tenaga dia menarik tubuh Freen dengan segenap tenaga yang tersisa.
Dan Freen pun berhasil terangkat dengan menggunakan satu tangan Becky mampu mengangkat tubuh Freen sampai keatas.

Semua orang mulai berkerumun dan hal itu membuat Freen panik serta rasa cemas yang berlebihan membuatnya gugup.

Becky segera menggenggam tangan Freen dan berkata.

"Tenang, ayo ikut aku ke tempat yang aman, kau bisa percaya kepadaku"

Sambil memakaikan jasnya kepada Freen, ia lalu membantu Freen untuk menghindari kerumunan dan setelah berhasil melewatinya.

Becky mengarahkan Freen menuju mobilnya diikuti oleh irin.

****

Di dalam mobil.

Becky memberikan Freen sebotol air mineral.

"Minumlah agar kau tenang" Ucap Becky.

Freen pun secara perlahan menenggak air itu sedikit demi sedikit, setelah tenang Becky mulai bertanya membuka pembicaraan di dalam mobil itu.

"Hey nona siapa namamu" ucap Becky

"Namaku Freen" jawab Freen singkat.

Saat Becky akan menanyai lebih lanjut tiba-tiba dari arah belakang terdengar sirine mobil polisi dan hal itu membuat Freen panik dan ketakutan kemudian dia berkata.

"Tolong bawa aku bersamamu jangan serahkan aku kepada polisi, aku mohon padamu sebelum mereka mendekat bawa aku pergi karena aku tidak mau pulang, jika kau mau menuruti permintaanku aku rela melakukan apapun untuk menjadi pelayan pun aku mau"

Becky dan Irin saling berpandangan dan bingung akhirnya Becky mengizinkan Freen untuk ikut dengannya.
Kemudian mereka bertiga pergi menjauhi tempat itu dan saat polisi tiba dilokasi mereka sudah kehilangan jejak dari Freen karena orang yang mereka tanyai tidak tahu kemana perginya Freen serta saat itu kondisinya tidak kondusif karena orang-orang saling berebut ingin melihat kejadian yang membuat gempar itu.

Selama perjalanan.

Becky terus memandang ke arah Freen yang nampak fokus memperhatikan jalan.

"Lucu juga dia" batinnya.

Irin yang sadar akan perubahan perilaku dari Becky yang seolah salah tingkah itu nampak heran karena baru kali ini dia melihat sahabatnya sampai seperti itu.
45 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah mewah yang berada jauh dari perkotaan dan suasananya sangat tenang dan damai terutama jika malam hari.

Mobil itu masuk ke dalam halaman rumah mewah itu, Becky membukakan pintu mobil untuk Freen entah kenapa Becky melakukan ha seperti itu dan semakin di buat salah tingkah saat tangan Freen tak sengaja menyentuh lengannya karena hampir terjatuh.

Irin yang berada di belakang mereka pun sedikit kesal karena seperti diacuhkan namun pada malam itu dia tidak ada pilihan selain menginap di rumah pribadi milik Becky.
Freen di arahkan ke kamar tamu yang berada di atas bersebelahan dengan kamar milik Becky sedangkan Irin di kamar bawah namun irin menolak dengan alasan karena takut.

Becky pun menawarkan irin untuk tidak dengannya dan irin pun setuju dengan penawaran itu dengan perasaan girang irin merangkul tangan Becky di depan Freen yang sekarang berada di belakang mereka berdua.

Sampailah mereka di depan kamar dan Freen masuk duluan menuju kamar itu, Becky mengantarnya sampai ke dalam dan berkata.

"Semoga kau nyaman dengan kamarnya dan selamat malam nona semoga kau bermimpi indah"

"Terima kasih dan aku akan menceritakannya esok hari sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih" ucap Freen.

Becky mendekat ke arah Freen sambil memeluknya kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Freen hingga membuat Freen sedikit terhentak dengan nafas yang berhembus di telinganya kemudian dia berbisik.

"Sudah tidak perlu dipikirkan, kapanpun kau siap untuk bercerita aku siap mendengarkan mu dan aku melihat matamu sangat indah"

Dan hal itu membuat wajah Freen memerah langsung menundukan kepalanya.










Terimakasih
Tunggu chapter selanjutnya




Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang