4. Hidup kedua

118 31 9
                                    

Nice reading

Setelah ke lima pria itu pergi.

Mobil yang di kendarai oleh Freen sebagian dari sisinya mulai tenggelam ke sungai dan laju dari mobil itu di tangan oleh seseorang yang bekerja di situ yanv kebetulan lewat dan melihat kejadian itu.

Di bantu oleh temannya dia berhasil menghentikan mobil dengan mengganjal ban depan mobil itu.

Dari luar mobil.

Mereka melihat seorang wanita berlumuran darah dan segera menelepon kepolisian setempat.

Tidak butuh waktu lama polisi pun datang dengan personil lengkap.
Mereka membuka pintu mobil itu dengan menggunakan alat dan salah satu polisi di situ mengenal Freen.

Ia langsung di larikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan intensif.

Di sisi lain

Yutha nampak berkali-kali menghubungi Freen namun tidak biasanya Freen sampai menonaktifkan ponselnya.

"Kemana anak itu!" Ucapnya dengan rasa khawatir.

Hingga seorang pelayan berlari ke arahnya dan berkata.

"Tuan! Ada polisi ingin bertemu".

Mendengar hal itu.
Yutha segera menemui polisi yang mencarinya.
Di ruang tamu nampak ada 3 orang polisi yang menunggunya.

Mereka berjabat tangan dan memperkenalkan diri mereka masing-masing kemudian salah satu polisi menyampaikan kabar tidak mengenakkan tentang Freen.
Dia menjelaskan kronologi di temukannya seorang wanita dan identitas lengkap serta ponselnya ada di dalam mobil dengan plat nomor yang tertera.

Saat Yutha melihat isi tas itu betapa terkejutnya dia yang langsung lemas dan merasa terpukul dengan kejadian yang menimpa putrinya.

Yutha dan Yuna segera bergegas menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan Freen.

Nampak dari raut wajah mereka sangat khawatir dan mereka tidak mau jika harus kehilangan putri satu-satunya, perjalanan membutuhkan waktu hampir satu jam karena sempat terjadi kemacetan di beberapa titik jalanan yang menjadi akses utama di jam yang lumayan sibuk.

Sesampainya dirumah sakit.

Yutha segera masuk ke rumah sakit diikuti oleh istrinya dan di sana mereka bertemu dengan dokter forensik dan juga stafnya.

"Bagaimana keadaan anak saya? Apa dia baik-baik saja?" Ucap Yutha dengan tergesa-gesa

Kemudian dokter menjelaskan keadaan Freen yang sebenarnya, ia pun berkata.

"Kita Bisa jelaskan di ruangan, mari ikut saya maka akan saya jelaskan secara terperinci karena sifatnya sangat sensitif"

*****

Di dalam ruangan dokter.

Dokter menjelaskan bahwa terjadi peradangan pada vagina atau vaginitis serta infeksi di area vital serta perdarahan pada vagina dan anus dan menyebabkan robekan yang sangat lebar.
Ada juga luka pada area mulut kemungkinan korban mengalami penetrasi di oral lalu dokter menunjukan hasil pemeriksaanya dan betapa hancurnya hati orang tua saat melihat beberapa luka lebam dan yang membuat miris adalah terjadi kerusakan di dalam vagina dan harus menjalani proses pengobatan secara intensif untuk memulihkan lukanya serta beberapa cairan sperma yang sebagian membasahi sebagian tubuh dari korban.
Korban akan mengalami gangguan hasrat seksual hipoaktif (HSDD), yaitu keengganan esktrem untuk berhubungan seksual atau bahkan menghindari semua kontak seksual dan dokter menyarankan untuk segera di dampingi psikiater agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah mendengar keterangan dari dokter sejenak Yutha terdiam dia merasakan sesak dan rasa marah terhadap dirinya sendiri karena tidak mampu menjaga anak gadis satu-satunya itu lalu dia berkata.

"Ya dokter saya mengerti, boleh kah saya melihat nya sekarang?"

Dokter menganggukkan kepalanya kemudian dia mengarahkan ke ruangan tempat dimana Freen di rawat, nampak di dalam ruangan itu Freen yang terbaring lemah dan masih merintih kesakitan suaranya nyaa yang lirih.

"Ayah, ibu rasanya sakit" ucapnya lirih dengan air mata yang menetes di sudut mata nya.

Yutha membelai rambut anaknya dan berkata.

"Nak, apa yang sakit?"

"Semuanya" ucap Freen seketika tangis histeris nya pecah

Yutha memeluk anaknya dengan erat namun Freen menolak dan berteriak.

"Tidak!!! Jangan sentuh aku!!! Aku takut!!"

Kemudian Yutha memegang kedua pundak Freen dan berkata

"Jawab pertanyaan ku!! Siapa yang melakukan ini kepadamu??"

Freen terus menangis namun mulutnya terasa berat dan dia mengalami trauma yang sangat berat sehingga Yuna meminta Yutha untuk berhenti memaksa Freen untuk menjawab pertanyaan seperti itu.

Melihat reaksi itu semakin membuat darah Yutha mendidih dan tersiksa kemudian dia keluar dari ruangan dengan perasaan marah lalu dia terlihat menghubungi seseorang dan berkata.

"Aku ingin keadilan bagi putriku!!!! Dan aku tidak mau tahu para pelaku bejat itu harus di tangkap atau akur sendiri yang akan turun tangan!!! "

Setelah menutup telfonnya lalu dia kembali masuk ke ruangan itu dan berkata kepada Freen kalau dia akan memperjuangkan kan keadilan untuk Freen.

****

Di sisi lain.

Chio nampak mengemasi barang-barangnya untuk pergi keluar negeri karena setelah kejadian itu, ia langsung menghubungi orang tuanya dan mereka bergerak cepat untuk mengupayakan pencegahan secara hukum untuk putra kesayangan mereka.

Sesampainya di bandara ayah dari Chio berkata.
"Ingat jangan kembali sebelum ayah suruh, kau harus berjuang sendiri di luar negeri karena ayah tidak akan bisa melindungi mu di sana bila kau membuat masalah lagi"

Chio hanya mengangguk kemudian dia pergi dan berhasil meninggalkan Thailand untuk waktu yang tidak di tentukan.

Setelah kepergian Chio.

Polisi bergerak cepat dengan menangkap ke empat orang yang terlibat namun dengan kompak mereka menjawab jika melakukannya hanya empat orang dan semuanya melindungi Chio karena sudah di sogok beberapa uang oleh keluarga Chio yang sangat kaya raya dan mempunyai power di Thailand.

Persidangan pun di mulai.

Ke tempat pelaku di pegang oleh satu pengacara terkenal di Thailand dan hal itu di nilai janggal oleh Yutha karena dia sangat tahu betul background dari masing-masing pelaku yang tidak begitu kaya namun dia sangat yakin jika Chio adalah otak di balik ini semua namun dia tidak menemukan bukti yang kuat untuk membuktikan keterlibatan Chio atas kejadian ini.

Sampai vonis di jatuhkan untuk ke empat pelaku hanya di jatuhkan hukuman 4 tahun penjara dan itu di nilai tidak adil oleh pihak Freen karena kasus ini merupakan kasus pelecehan dan pelanggaran berat sehingga mengakibatkan kerugian untuk Freen.

Yutha sangat tidak terima dalam putusan itu hingga saat sidang hari terakhir dia berkata.

"Aku akan membuat kalian membusuk di dalam penjara!! Itu adalah janjiku!!!"

Dengan perasaan kesal Yutha merasa sangat kecewa kepada hakim karena terkesan berat sebelah dan seakan melindungi para pelaku.

Saat perjalanan pulang.

Yutha nampak termenung di dalam mobil kemudian dia teringat kepada teman lamanya bernama Nicholas.
Yutha mengingat janji yang mereka ucapkan sebelum memutuskan untuk menikah yaitu mengenalkan anak mereka namun dia tidak yakin dengan keadaan Freen yang sekarang.





Terima kasih telah membaca
Tunggu chapter selanjutnya

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang