Cinta Yang Salah

14. Ketakutan

Nice reading

Di kamar mandi.

Rich nampak panik dan dia tidak tahu harus berbuat apa lagi karena obatnya tertinggal di rumah.

Becky yang melihat Rich sedang panik kemudian menghampirinya sambil berkata.

"Kau mencari ini kan? Tadi aku lihat kau meninggalkannya"

Becky memegang obat yang Rich cari kemudian Rich berkata.

"Terima kasih" Jawab Rich.

Setelah Rich meminum obat itu perlahan dia mulai tenang.
Becky menatap kakaknya dengan penuh arti.

"Aku harap kau bisa menjaganya kak" Batin Becky.

Entah kenapa ada rasa sesak di dalam hatinya dan ada rasa penyesalan saat itu dia tidak mengungkapkan ketertarikannya kepada Freen karena dia belum sadar bahwa itu adalah rasa cinta.

Di tengah lamunannya, Rich menepuk pundaknya dan berkata.

"Beck, aku duluan Freen sudah menungguku di taman belakang"

Becky hanya mengangguk dan dia mengikuti kakaknya menuju ke taman belakang namun dalam jarak yang lumayan jauh.

Dari belakang sebuah gazebo dia melihat  Freen dan Rich sedang duduk bersama di kursi taman berwarna putih.

Mereka terlihat saling berbincanh dan sesekali melemparkan senyum satu sama lain.

Perlahan air mata Becky mulai berlinang di paling gelapnya malam, dia hanya bisa bersembunyi memendam rasa kecemburuannya.

"Andaikan aku bergerak cepat dan tidak membuang waktu pasti kau akan ku dapatkan Freen, maaf karena aku seorang pengecut biarlah aku terluka dalam diam demi melihatmu bahagia bersama dengan kakakku, aku mencintaimu Freen, tolong berbahagialah bersamanya aku akan memutuskan untuk mundur walaupun hatiku sangat sesak melihatmu bersama dengan orang lain, jangan khawatir aku akan selalu mencintaimu walaupun kita tidak dapat bersatu" Ucapnya lirih sambil memegang dadanya yang terasa pedih.

Becky memilih pergi menjauhi hal yang membuatnya terluka dia baru menyadari kalau cintanya terhadap Freen sedari kecil masih tetap sama dan bahkan lebih dalam dia rasakan.

"Kenapa sesakit ini? Aku berusaha diam namun air mataku tidak mau berhenti"

Pelukan hangat antara mereka berdua waktu itu masih lekat dalam ingatannya.
Pelukan yang sangat erat dan saling melengkapi satu sama lain bagaikan potongan puzle yang tidak akan bida di gantikan oleh apapun.

Becky memilih untuk menuju ke ruang keluarga dan di sana sudah ada para orang tua yang sibuk berbincang dan Becky duduk di sebelah ibunya.

Yutha
"aku meluhat Freen dan Rich tampak serasi"

Nicholas
"ya kau sangat benar kawan, awalnya aku khawatir jika mereka tidak cocok namun nyatanya di luar dugaanku"

Yutha
"ha ha ha aku senang karena sebentar lagi kita bisa menjadi Besan"

Nicholas
"ya aku juga sangat senang"

Perbincangan antara Yutha dan Nicholas semakin membuat Becky merasa cemburu dengan perjodohan ini.

Ia kemudian berdiri dan berkata.

"Maaf, mungkin saya ingin pulang duluan karena ada urusan yang harus saya selesaikan"

"Beck, apa-apaan kau? Kenapa kau ingin pulang lebih cepat?" Ucap Nicholas.

Yutha memaklumi karena Becky menjadi seseorang yang super sibuk karena tanggung jawab yang di berikan kepadanya.