Hari baru mulai tiba, sinar matahari mulai menembus jendela jendela dan memasuki ruangan. Semua orang yang berada di ruang santai mengambil tidur sebentar sementara assasin menjaga mereka.
Kazuha tidak bisa tidur, memikirkan kekasihnya yang sangat ia cintai, kazuha terus menangis tanpa suara di ruangan tersebut."Kazuha, iyakan?" Kazuha mendongakkan kepalanya untuk melihat.
"Ah, iya...ada perlu apa veey?" Tanya kazuha mengambil posisi duduk. Veey'ry duduk disebelahnya.
"Jangan terlalu khawatir...kebanyakan khawatir malah bikin kamu bisa sakit..." Kata veey'ry tersenyum melihat kazuha.
"Kau tidak akan tau rasanya...selama aku melihatmu kau selalu saja tersenyum...apakah kau menikmati penderitaan kita semua?" Tanya kazuha dengan nada kesal.
Veey'ry yang mendengarnya terkekeh kecil."Aku mengerti kazuha...kalau soal senyuman...well bisa dikatakan senyuman hanyalah suatu topeng untuk menutupi perasaanmu yang asli..." Kata veey'ry kembali tersenyum tipis. Kazuha yang mendengarnya sedikit kaget.
"Aku sama seperti mu...aku dulu punya teman yang sangat berharga di hidupku, kami selalu bersama kemana saja...tapi para tuhan tidak merestui persahabatan kami..." Veey'ry mulai menurunkan nadanya dengan lebih menyedihkan.
"Ada apa dengannya?..." Tanya kazuha
Veey'ry menoleh ke kazuha dengan sedikit air mata keluar namun masih bisa tersenyum.
"Dia...mati..." Jawab veey'ry. Kazuha mendengarnya ikutan sedih.
"Hikary dan jian'heng memiliki nasib yang sama...setelah kematian teman teman kami, kami bertiga memutuskan menjadi assasin, untuk melindungi orang orang yang tidak bisa melindungi diri sendiri" lanjut veey'ry. Kazuha kembali termenung mendengar kisah mereka bertiga, memang sakit rasanya ditinggal oleh orang yang kau sayangi sendirian...
"Oke, saatnya kita bangun! Sudah saatnya mencari kekasih tersayang mu" kata veey'ry bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya untuk membantu kazuha.
Kazuha menerima uluran tangan tersebut dan tersenyum melihat veey'ry."Bangunin yang lain veey" kata hikary dari sisi lain dari teman teman mereka yang tertidur. Veey'ry mengangguk iya dan mulai membangunkan semua orang.
-
-
-
-
-
-
"Kami sudah ada di posisi...ada tanda tanda pergerakan..?" Tanya xiao mengaktifkan walkie talkie-nya, disampingnya ada jian'heng, venti, aether, lumine, hu tao, dan beidou disana.Saat ini mereka semua sedang berada di sebuah gedung markas fatui yang dimana menurut indra veey'ry. Scara harusnya ada didalam sana. Lokasi gedung markas ini berada di perbatasan antara kota inazuma dan liyue, jauh di dalam hutan.
"Belum ada...hanya ada beberapa pasukan fatui dibagian belakang gedung" jawab heizou dari sisi belakang gedung, disana ada kazuha, hikary, veey'ry, ningguang, dan ganyu.
"Copy that" xiao menyuruh lumine, hu tao dan aether untuk memasuki gedung melalui jalur ruang bawah tanah dan sisanya melalui jalur depan.
Heizou menyuruh hikary, veey'ry melalui jalur rooftop dan sisanya melalui jalur kiri dan kanan.
-
-
-
-
-
-
-
Di sisi....scara..."Ugh..." scara meringkuk di tanah yang kasar, banyak luka luka di sekujur tubuhnya. Scara tidak masalah, toh sudah pernah ia seperti ini.
Kondisi scara juga dengan mulut di tutup menggunakan kain dan tali tambang yang mengikat di seluruh tubuhnya."Heh...enak disiksa mulu...?" Seorang fatui memasuki cell scara dengan membawa sebuah alat setrum. Scara melihatnya sedikit ketakutan, dicambuk tidak masalah, namun jangan disetrum.
"Makanya jadi bocah tuh yang nurut!" Kata fatui itu menendang tubuh scara membuatnya tersungkur lebih jauh.
Fatui tersebut kemudian menyalakan alat tersebut dan mulai menyetrum tubuh scara, scara merintih kesakitan dan berteriak walau hasilnya akan sama, mulutnya saja di tutup dengan erat membuatnya tidak bisa membuka mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my mafia boyfriend [kazuscara]
Teen FictionSeorang lelaki bernama scara yang tidak sengaja tinggal dengan seorang mafia nan tampan