"ih Nia! Katanya mau mampir dulu ke toko buku..." Fallera mengeluh karena temannya itu mengingkari janji
"maaf Fal, gue harus pergi! Ada urusan keluarga!" Nia segera berlari meninggalkan gerbang sekolah dan menaiki angkutan umum
Fallera menghela nafas, menatap punggung sahabatnya yang sudah tenggelam dalam kerumunan manusia
".....dia kenapa selalu mendem segalanya sih?"
Fallera cemas karena dia merasa bahwa sahabatnya pasti sedang dalam konflik di rumahnya, entah kenapa insting Fallera selalu berkata seperti itu.
*Bruk!
"Anj-shhh..." Fallera meringis kecil karena tiba-tiba tubuhnya di tabrak oleh seorang laki-laki
"Maaf, gue gak liat tadi" ujar laki-laki itu
"Heh! Orang setinggi ini, ngajeblag di hareupeun sia masih keneh teu kadeuleu!?" cerocos Fallera
Laki-laki dihadapan nya hanya terkekeh, dia menggeleng kecil.
"Lo itu sok keren tapi muka baby face gitu" ucap laki-laki bernetra hijau itu
"Heh! Sembarangan lo ngomong!" Fallera mengangkat telunjuknya
"Jangan karena lo lebih tinggi jadi mandang rendah ke gue!!" ketua gadis itu
"Anjir, perasaan gue gak ngerendahin? Gue cuma bilang mukanya baby face, emang salah nya?" pikir sang pemuda itu
Sedangkan Fallera melirik name tage pemuda didepannya yang bertuliskan *Geandra.L*, gadis itu menatap mata pemuda itu tajam seolah olah menandai wajah tampan itu untuk masuk kedalam blacklist miliknya
"Apa? Jangan natep lama lama nanti suka"
"Idih! Siapa juga yang bakal suka sama tiang listrik gak bener kayak lo?!!" Fallera segera pergi karena tak ingin berdebat lagi
"Unik banget, dia mirip sekali seperti Kamu... Risma.."
Pemuda bernama Gean itu kembali melangkah dengan perasaan yang campur aduk usai bertemu dengan gadis tomboy tadi.
🐣
"jadi bang Alex, ini ada apa ya?"
Laki-laki yang tahun ini akan menginjak usia 28 itu nampak fokus pada laptop nya.
"mereka akan nyerang kita lagi." jawab nya singkat
Ketiga pemuda dihadapannya terdiam
"tapi... Kenapa bang? Emang kita salah ap-"
"mending lo tanya aja ke tuh anak!" timpal laki laki yang sedang duduk di sofa sudut, ia mengarahkan pandangan nya kepada temannya di sebrang sana yang sedang bermain game di ponselnya
"bang Shaquille? Emang kenapa bang?" tanya Lerga kepada laki laki yang barus saja dipanggil Shaquille itu
Laki laki itu tak menjawab apapun, sepertinya mood nya sedang tak bagus untuk saat ini. Lerga, Zayyan dan Exxa kembali menatap Alex sang leader Zeandeous, meminta penjelasan.
"kemarin sore, pulang dari tempat kerja gue ngeliat ada orang gelut di gang deket Komplek gue..." Alex menjeda kalimatnya, dia mengetik sesuatu di email dan mengirimkannya kepada seseorang.
"ternyata, si Shaquille lagi dihajar sama anak anak Vescondra, katanya dia ngajak ribut terus tanpa sepengetahuan gue ternyata Shaquille malam kemarin ikutan balapan motor bareng ama anak anak Vescondra. Yah gitu.. Mereka gak mau kalah karena Shaquille menang" sambung Alex sambil melirik sinis ke arah si pelaku
"....tapi kan kalo bang Shaquille menang kenapa mereka harus marah? Kan itu adil secara sah" timpal Zayyan
"karena gue nabrak motor si Elzio sampe rusak" terang Shaquille dengan tenang
Ketiga nya langsung membelalakan mata, merasa bahwa Shaquille benar benar cari masalah
"wah bang, tapi gimana ceritanya?!" Exxa heboh dan kepo
"ya gue emang menang, tapi menang pun karena gak sengaja nyelakain si Elzio dan pacar nya juga yang lagi di luar arena balapan ikut kena soalnya si Elzio mental jauh"
"tapi tuh orang masih nafas? Gak mati aja?"
"ya, dia cuma luka tapi cewek nya kena benturan sampai koma dia"
Ketiga nya shock dengan cerita Shaquille.
"makanya gue udah bilang! Kalau mau ikut balapan kayak gitu lo harus konfirmasi ke kita goblok!!" sahut laki laki tertua yang masih duduk di sofa dengan rokok di tangannya
"bang Husen sendiri sering ke klub tuh" timpal Exxa
"beda anying, gue ke klub cuma mau minum. Gak ada hubungannya sama kelompok tai itu!"
"tapi kan ya kali mereka gak ke klub juga"
Husen melemparkan bantal sofa ke arah Exxa karena kesal.
"ih! Si abang marahnya main mukul kayak cewek"
"kalian bisa diem gak sat?!" ucap Alex setengah berteriak
Hening.
"listen me, gue gak mau lagi ada yang berurusan sama Vescondra! Setelah dua tahun kejadian itu, gue gak akan ngebiarin siapapun pergi gara gara Vescondra tolol itu!"
Suara lantang Alex menggema di seluruh ruangan. Mereka semua mengingat kejadian dua tahun lalu, dimana perang antara Zeandeous dan Vescondra yang begitu meledak karena perebutan kekuasaan wilayah. Masa itu saat saat dimana Zeandeous masih menjadi geng berdarah dingin, bersikap preman, bahkan pembunuh. Zeandeous adalah kelompok mafia terkuat pada masanya.
Namun sejak kejadian dimana panglima Vescondra yang mereka ketahui saat itu adalah Haris, dia berhasil membunuh anggota terbaik, terpercaya dan yang paling mereka sayangi. Haris berhasil membunuh Baskara. Tangan kanan kepercayaan Alex, dan juga orang yang sudah dianggap adik oleh Alex.
Alex yang tahu bahwa Baskara dibunuh oleh Haris, ia marah dan langsung menembak panglima Vescondra itu dengan menembak bertubi tubi.
Setelah kejadian malam itu, tentunya para polisi tau apa yang terjadi, mereka menangkap ketua Vescondra dan Alex. Tapi kenapa Alex bisa keluar? Karena keluarganya cukup kaya, ya dengan menyogok para pihak berwenang yang tidak amanah itu dengan sejumlah harta maka hukuman penjara nya sangat ringan menjadi satu tahun lima bulan.
Sedangkan ketua Vescondra yaitu Mahendra, dia tetap di penjara selama lima tahun penjara karena dia tak sekaya dan berkuasa seperti keluarga Alex. Saat Alex keluar dari penjara, maka dia membuat ketetapan baru terhadap Zeandeous. Mereka tidak akan menjadi seperti dulu lagi, kematian Baskara benar benar memilukan membuat hati semua anggota sakit karena orang ceria, bijak dan penuh dengan kejutan itu kini pergi selamanya.
Alex tak ingin lagi kehilangan orang yang disayangi nya, dan tak ingin lagi berurusan dengan dunia mafia. Maka sejak saat itu juga Alex log out dari Zeandeous. Tapi sekarang dia malah kembali terlibat karena melihat Shaquille yang dihajar oleh sekelompok anak anak Vescondra membuatnya kesal dan mengharuskan untuk kembali campur tangan.
🐣
Jangan lupa Vote dan komen ya! Aku cinta Zayyan 💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningless Relationship
Teen FictionAku akan menjadi egois ketika segala yang kumiliki di renggut paksa. . . Rumah bukan selalu menjadi tempat kita pulang, keluarga bukan orang yang akan selalu disampingmu, teman tidaklah selalu menjadi tempat bersandar terbaik. Namun mereka lah ya...