Bulan purnama bersinar terang menerangi malamnya bumi, angin berhembus menerpa wajah gadis cantik yang selalu memandangi bulan purnama seolah olah hanya bulanlah teman yang paling setia dan selalu ada untuknya.
Gadis perangkul luka dalam diam. Dia termenung setelah mendapat kan cemoohan dan hinaan dari keluarga nya lagi. Dia terus menerus merasa bersalah, setiap malam dia selalu dibayang bayangi rasa bersalah yang amat menyakitkan.
Seandainya dia tidak pergi, seandainya dia tidak menyuruh ibunya membelikannya es krim, seandainya dia tidak menuruti keinginan pria asing itu.. Seandainya, seandainya dan seandainya.
Begitulah isi pikiran dan hati Tania, selalu beranggapan seandainya. Dia benar-benar menyesal dan merutuki dirinya sendiri.
"Padahal gue gak pernah minta apapun dari Tuhan, tapi kok Tuhan jahat sama gue? Dia ngambil ibu, ini gak adil! Kenapa takdir keluarga gue kayak gini?!"
Tania menangis dalam diam, perlahan air mata menetes membasahi pipinya.
*BRUK!
Tania terperanjat kaget ketika mendengar suara seseorang seperti jatuh. Dia berdiri, melihat ke balkon. Memandangi ke sekelilingnya, dan benar saja tampak seorang pemuda yang mengaduh kesakitan di bawah pohon pinggir rumahnya.
Tania segera turun dari kamarnya keluar dari rumah dan menghampiri pemuda itu.
"Akh! Shit! Kenapa malah ngegong gong sih!?"
"Lo gak papa?" tanya Tania sambil menghampiri pemuda itu
"Gak papa, anjing siapa sih itu!?"
Pemuda itu menunjuk anjing yang sedang menatap garang ke arah nya
"Maaf itu anjing kakak gue, tapi tenang aja dia udah di iket kok"
Pemuda itu agak kikuk, dia sedikit gemetar karena melihat anjing itu.
"Lo bukannya... Exxa?" selidik Tania
"Yoi, gue Prashki Exxara."
"Lo ngapain di depan rumah gue?"
"Ya cuman lewat lah! Tiba-tiba anjing lo nge gong Gong ke gue!!"
Tania mengernyit kan dahinya
"Terus kok lo bisa jatuh?"
Exxa terdiam. Dia malu jika mengatakan bahwa dia phobia dan panik lantas langsung memanjat pohon dan terjatuh. Dia memilih berbohong daripada martabat kelelakian dia ancur
"Gue tadi kesandung batu"
"Masa sih cuman kesandung batu sampai bisa bunyi gedebuk kayak tadi"
"Ya bisalah kalo di bisa in!"
Tania mendelik kepada Exxa.
"Sangat sulit dipercaya" Tania menyipitkan matanya curiga
"Alah dahlah, buang waktu aja"
Exxa melangkahkan kakinya menjauh dari Tania.
"... Jantung gue kok mendadak cepet gini ye? Tumben banget cuy!" batin Exxa yang merasa aneh pada dirinya sendiri
Meanwhile, Tania hanya menatap datar pemuda yang kini menjauh dari pandangannya.
"Gak jelas banget" Tania membalikkan badan dan kembali masuk ke dalam rumahnya
🐣
"Fallera!! Saya udah bilang bersihin vas nya, bukan pecahin vasnya! Dasar anak bego!!" Dyra berteriak frustasi dan kesal

KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningless Relationship
Teen FictionDatang hanya untuk menjadi pelengkap dari kepingan puzzle yang hilang. Salam kenal dan selamat tinggal. Siklus kehidupan yang takkan pernah berubah dan terus berputar bak roda. Aku, kamu, kalian, kita. Musim indah yang tak kan pernah ingin terganti...