.......
"sorry Fal, gue beneran gak sengaja loh..." ujar pemuda jangkung itu
"siapa yang izinin lo ngomong?"
Fallera berdiri, menatap Bagas dengan tajam. Semua murid menahan nafas, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Fallera memungut buku yang tergeletak di tanah, lalu memberikan nya kepada Bagas
"lain kali hati-hati, atau bukan cuma buku lo aja yang jatuh.."
Fallera mendekat dan berbisik
"tapi mungkin tulang lo juga ikut ancur"
Bagas bergidik ngeri, dia mengangguk paham. Fallera mundur dan menepuk bahunya, lalu tersenyum
"hati-hati oke?"
"mm.. I.. Iya.." Bagas segera mundur
Sedangkan Fallera kembali duduk dengan tenang
"ck, gak seru! Masa si Bagas gak di hajar sih?!"
"wih Fallera nampak agak lain nieh.."
"gitu aja?"
Berbagai keluhan datang dari mulut para murid, tapi mereka segera kembali ke aktivitas masing-masing karena Fallera sempat menatap tajam mereka semua.
"Fal, padahal baru aja gue mau nelpon keamanan loh..." ujar Tania
"alah gue tomboy bukan berarti cowok yang suka gelut ege!"
Tania terkekeh, tentunya Tania sudah tau tabiat sahabatnya ini, Fallera tidak akan membesarkan hal sepele tapi paling hanya menegur dengan cara yang agak lain.
🐣
Fallera dan Tania berjalan beriringan, mereka bercanda dan tertawa karena membahas beberapa tingkah laku teman-teman mereka dulu saat di SMP.
"Fal!" seorang gadis berlari menghampiri gadis tomboy itu
"oh lo Aliva, kenapa?" tanya Fallera heran
"ini.." gadis itu menyerahkan sebuah bungkusan kecil
Fallera mengernyit bingung
"paan nih?"
"photo card pesenan lo kan?"
Fallera langsung teringat dan full smile
"wah thanks Aliva! Gue kira lo lupa hehe"
"gak kok, makasih juga udah bantuin gue buat deket ama Farel"
"no problem, masalah cinta mah kecil"
"lo tomboy tomboy tapi bisa juga ya nanganin masalah cinta" sahut Tania
"heh gini gini juga gue mah pakar tentang percintaan orang lain" Fallera membanggakan dirinya
"alah percintaan orang lain bisa tapi.."
"percintaan sendiri gak bisa" sambung Aliva
"bodo amat, gue gak tertarik ama yang namanya cinta" Fallera memasang wajah datar
Memang dari dulu Fallera sama sekali tidak tertarik dengan Cinta, karena dia tidak mau mengambil resiko kehilangan. Dia paling benci jika orang yang dia sayangi pergi, mengkhianati atau dikhianati. Fallera juga tidak mau terluka lagi karena cinta, usai apa yang telah di alaminya di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningless Relationship
Teen FictionAku akan menjadi egois ketika segala yang kumiliki di renggut paksa. . . Rumah bukan selalu menjadi tempat kita pulang, keluarga bukan orang yang akan selalu disampingmu, teman tidaklah selalu menjadi tempat bersandar terbaik. Namun mereka lah ya...