Chapter 20

0 0 0
                                    

Kring... Kring..
Bangun! Oy bangun! Bangun bangun bangun! Tidur mulu tidur lagi, tidur, terus tidur tidur! Ayo bangun! Ayo bangun! Ayo bangun cari uang! Bangun.. Ayo sayang bangun...

Suara alarm versi Zayyan yang terus berdering dari handphone gadis itu membuat sang empu terbangun karena mendengar suara sang idola nya meski sebatas rekaman yang dijadikan alarm atau pun dering notifikasi.

Dia meraih handphone nya dan mematikan alarm tersebut, menghela nafas sesaat sebelum bangkit dari posisinya. Gadis itu menguap lalu meregangkan otot-otot yang terasa kaku.

"Untung hari ini nenek lampir ama si Surya lagi pergi ke luar kota" pikir gadis itu

Dia dengan semangat langsung mengawali aktivitas nya dengan mandi, memasak, sarapan dan bersiap siap untuk joging bersama sahabatnya.

"And i be someone you can lean on, i be the home you belong..." Fallera merapihkan kamarnya sembari melantunkan lagu dari salah satu lagu album boygrup favorit nya

*DING DONG

Fallera mendengar bel rumah nya yang dibunyikan, nampak nya Tania sudah berada di halaman rumahnya dan menunggu gadis itu keluar. Fallera buru buru merapihkan baju nya dan tak lupa headset bluetooth kesayangan nya di dalam kantong.

Gadis itu bergegas menuruni tangga, memakai sepatu dan topi putihnya. Fallera membuka pintu dan langsung disuguhi sebuah roti yang masih hangat.

"mak-"

"makan aja anjir, banyak nanya lo" sahut gadis di depannya

"heh, gue ngomong aja belum selesai ya!"

"IDC"

Fallera mengambil roti tersebut dan mengikuti Tania yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"dimana ortu lo Fal? Kayaknya sepi amat tuh rumah" tanya Tania karena dia memang penasaran, rumah sebesar itu tapi terasa sepi dan dingin. Bukan lagi kayak rumah tapi kastil horor

Sedangkan yang ditanya malah melamun dan diam.

"Fal!"

"eh ya?"

"lo mikirin apa sih? Sibuk amat tuh otak kek nya"

"ouh enggak kok, tadi lo mau nanya apa?"

Tania menghela nafas

"ortu lo kemana? Kok kayak nya rumah lo cuma berpenghuni lo doang"

"ah..... Papa sama mama lagi ada urusan di luar kota jadi nanti pulangnya sekitar dua hari lagi"

"wah lama dong"

"itu sebentar anjing!" Fallera menyahut dalam batinnya

"kalau gitu gue bisa nginep dong?, lagian gue belum pernah main ke rumah lo, pengen liat dalem rumah lo" sambung Tania

Fallera panik, pasalnya dia tidak terbiasa dengan orang yang masuk ke dalam rumah nya, bukan karena apa apa tapi ia hanya tidak ingin masalah pribadi nya terbongkar apalagi Tania sahabatnya itu suka overprotektif berlebihan. Fallera tidak suka belas kasihan orang.

"ah gak bisa Nia, soalnya gue suka sibuk" Fallera berbohong sambil mencari alasan yang logis

"sibuk apa an? Tumben banget lo rajin"

"biasalah tugas tugas, lo tau kan kalo papa gue pengen gue jadi dokter, makanya gue mau berusaha dari sekarang" alibi nya

Tania memincingkan matanya curiga, tapi dia tidak yakin apakah Fallera bohong atau jujur. Hanya Tuhan dan Fallera yang tau. (Author pun)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 17 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meaningless RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang