Part 9

7.7K 233 7
                                    

Aku datang lagii...
Masih adakah yang nunggu ceritaku??
dan masih adakahh yang menungguku haha #abaikan thoour yang stress..
So happy reading.. :*:*:*

Sharin P O V

Aku menggerutu dengan frustasi pada diri sendiri di depan cermin setelah mandi dan bersiap siap. Rambutku entah kenapa tidak bisa untuk bekerja sama. Sangat sulit menatanya agar lebih rapi. Ini semua karena Chika dan Kak Aldo, seenak pantatnya mempermainkan mahkotaku ketika ku tidur, dan sekarang lihat? Seperti kue yang baru mengembang. Ahh sial. Sekarang mereka bukkannya minta maaf atau merayuku agar tidak marah, malah cengengesan sambil berpelukan di ranjangku, lebih tepatnya ranjang Chika. Eett bukan berarti aku tidur dengan mereka berdua, karena di kostan Chika ada dua kamar.

Chika memegang perutnya sambil menahan tawa, sedangkan Kak Aldo merangkul pundak kekasih pujaannya itu. aku memutar badanku menghadap mereka berdua. Kedua tangan ku , kulipat di depan dada. Dengan wajah yang cemberut ku lemparkan benda yang ada di meja rias Chika ke wajah mereka, sepertinya itu sangat sakit , karena terdengar suara 'Bug' tapi aku tidak peduli , rasa kesalku terhadap kedua kunyuk ini lebih besar.

Ku lihat Kak Aldo menatap Chika dengan panik , karena benda yang aku lempar lebih banyak mengenai Chika. Chika hanya merintis kesakitan. Laki laki itu mengusap kepala Chika dengan lembut , kadang juga meniupnya, yang membuatku hampir muntah ketika Kak Aldo mencium kening Chika. ' sebagai obat' katanya

Aku memberika secara terang terangan ekspresi muntah terhadap mereka. Mereka tertawa melihat kelakuanku. Masa bodoh dengan itu. ku lihat jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi , ahh restoku buka jam 6. Dasar kedua pasangan sompret ini. Melihat kepanikanku akhirnya Chika berdiri dan menuntunku untuk duduk menghadap cermin kembali. Ia dengan sabar memperbaiki rambutku seperti semula.

"maafkan aku honey" ucapnya sambil tersenyum

"aku bukan madu." Ucapku dengan ketus, sebenarnya aku hanya bercanda memberika jawabn seperti itu. aku tidak bisa lama lama marah dengan mereka.

Selama setengah jam mereka membantuku memperbaiki rambutku , akhirnya bisa seperti sedia kala, ahh waktu juga masih pukul 6.30 , aku masih ada waktu 30 menit lagi. Kak Aldo bersujud di depanku , ia mengusap kepala ku dengan lembut.

"kau tidak apa apa?" katanay dengan sedih

Jujur aku bingung apa maksud laki laki itu? ku kerutkan keningku , karena memang tidak mengerti maksudnya apa.

"maaf" katanya lagi

Wah kayanya otaknya lagi bermasalah , sepertinya aku perlu memanggil dokter hewan , mungkin saja di China Kak Aldo terluka terus otaknya di ganti sama otak anjing. Ehh tapi kalau anjing , seharusnya dia kan menggonggong. 'Ahh Sharin kenapa kamu menjadi bodoh seperti ini?' batinku

Aku tertawa pelan akibat pikiranku sendiri, melihat hal itu giliran Kak Aldo yang mengkerutkan keningnya. Kuusap kening kak Aldo dengan kedua ibu jariku untuk menghilangkan kerutannya.

"kayanya Kak Aldo harus di periksa deh hehe, aku berangkat dulu ya Kak Chik. Bye" ucapku di sela mencium Chika dan Kak Aldo.


Gimana cerita gaje thoour?? Masihh nunggu part selanjutnya?? Apa di stop aja??

Gimana nihh silent readernya?? Bisa votmentnya??

You're Mine (Affair)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang