Part 21

5.6K 152 10
                                    

Hay guys ketemu lagi.

So Happy reading :*:*

Warning : typo bertebaran




Sharin menatap Rehan yang tertidur dengan pulas disampingnya. Ia tersenyum dengan lembut. Telunjuknya ia gunakan untuk menyentuh wajah kekasihnya. Ia merasa bingung dengan perasaannya sekarang. Di satu sisi ia tidak mau kehilangan Rehan dan di sisi lain ia juga masih sayang Lucas.

Telunjuknya berhenti di dahi Rehan ia menurunkan sentuhannya hingga ke alis , mata , hidung , dan berhentindi bibir laki laki itu. Tak menunggu terlalu lama , ia kecup dengan lembut bibirnya.

Rehan tersenyum namun tak membuka matanya. Tangannya mengeratkan pelukan di pinggang Sharin.

'Maafkan aku Re' batin Sherin

Drrt drrt drrt

Sherin melepaskan pelukan Rehan dengan pelan , ia berdiri untuk mengambil ponselnya yang di letakkannya di meja rias. Nama Sha Sha tertera di sana , dengan malas ia menekan tombol hijau.

"Hai Sharin"

"Hai Sha , ada apa? Tidak biasanya malam malam menghubungiku."

"Emm tidak , aku mau minta maaf"

Sharin mengangakat sebelah alisnya "untuk?"

"Emm yang beberapa hari lalu , aku pasti sudah mengecewakanmu"

Sebenarnya Sharin malas membahas ini , awalnya ia sudah lupa semenjak pertemuannya dengan Lucas dan Rehan sekarang. Sharin menghembuskan nafasnya , ia ingjn cepat cepat mematikan sambungannya sekarang.

"Tidak apa Sha. Lagi pula kita kan sudah punya kehidupan masing masing. Kamu dan Lucas sedangkan aku Rehan"

'Bohong' batin sharin pagi.

Ia tidak akan melupakan Lucas dan juga tidak akan meninggalkan Rehan. Egois , memang. Tapi ini sifat Sharin. Sharin yang sekarang bukan lagi Sharin yang dulu.

"Thanks Sher."

"Emm Sha aku mengantukk , besok kita lanjutkan"

"Baiklah , malam Sher"

Tanpa menjawab ia langsung mematikannya. Ketika Sherin meletakkan ponselnya , ponselnya berdering kembali tapi bukan nama Sha Sha yang tertara , namun Lucas. Jantung Sharin berpacu begitu cepat. Ia tidak tau harus bersikap seperti apa nanti.

Sharin keluar dari kamarnya. Ia mengatur suaranya dengan batuk.

"Huk huk hallo" ucapnya sendiri

Ahh bukan "hai"

"Emm ada apa kamu menelpon" ucapnya dengan nada mengantukk

Tidak sengaja tombol hijau di tekannya , terdengar di jauh sana ada memanggilnya.

"Hai Lucas"

"Kamu sedang apa?"

"Bernafas hehe"

Lama mereka berbincang hingga waktu menunjukkan pukul 1 pagi. Sudah 1 jam mereka berbicara. Hingga Lucas menutup lebih awal.

***

Sinar matahari mengiasi kamar Lucas , ia mengerjapkan matanya berkali kali. Siapa yang membuka gordennya? Sepertinya kemarin ia menutup tirainya. Ketika Lucas merenggangkan badannya , tercium aroma sedap di luar.

"Siapa yang masak?" Ucapnya pelan

Lucas bangun dari ranjangnya dan menuju keluar. Ketika ia menuju ke pantry di dapatnya wanita yang belum ia temui dari kemarin. Ia memasak dengan lihainya sambil memakai celemek dan kadang bersenandung.

Ketika Sha Sha membalikkan badannya , ia hampir menjatuhkan spatulanya tiba tiba ada Lucas di belakangnya.

"Kamu sudah bangun?"

Lucas hanya tersenyum. Sha Sha menarik tangan Lucas ubtuk berdiri lalu ia mendorongnya menuju kamar mandi. Lucas hanya menurut saja tanpa ada kata bantahan keluar dari bibirnya.

30 menit ia di kamar mandi , masakan Sha Sha sudah dengan rapi tertata di meja makan. Ia menunggu Lucas sambil tersenyum.

"Oh" Sha Sha mengambil handphonenya dan memfoto makanan yang ada dimeja.

Ceklekk.

Lucas sudah selesai dengan ritual mandinya. Ia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecilnya. Sha Sha tersenyum melihat pemandangan ini. Ia berdiri dan menarik Lucas untuk duduk.

"Aku udah siapin makanan."

Ini tidak benar , kenapa Sha Sha bersikap berlebihan? Ia sudah menemukan Sharin , jadi ia tidak akan melanjutkan hubungannya dengan Sha Sha. Ahh tidak mungkin mereka masih berhubungan but just fun. Ia tidak mau terikat dengan wanita manapun.

"Sha"

"Emm?" Ucapnya sambil memasukkan makanannya ke mulutnya.

"Kamu masih ingat yang aku bilang dulu kan? Kita hanya bersenang senang melakukan hubungan ini tanpa ada perasaan sama sekali. "

Kata kata itu membuat Sha Sha menghentikan makanannya. Tak terasa matanya mulai berkaca kaca.

"Mak.. maksud kamu?"

"Ya kamu tahu sendiri , aku aku hanya cinta Sharin. Hububgan kita itu tak lebih dari bersenang senang, saling menuaskan dan yah kamu taulah."

Sha Dha mulai terisak. Ia tidak menyangka jika Lucas mengatak hal ini lagi. Apa yang kurang dari dirinya?

"Aku tahu , aku salah. Tak Sha aku tidak bisa mencintai wanita lain."

Sha Sha berdiri , ia harus pergi dari sini. Namun langkahnya terhenti ketika Lucas menarik tangan Sha Sha sehingga ia duduk di pangkuan Lucas. Sha Sha diam dalam tangisnya begitu sakit ia berlari begitu sakit ia bicara.

"Maafkan aku Sha. Andai kamu tidak memakai perasaanmu mungkin aku tidak akan mengatakan ini. Aku menyesal , aku sayang kamu tapi bukan seperti rasa sayangku ke Sherin mungkin sahabat."

"A..aku hikkss tau hikss , aku mengerti. Kamu benar ini salah ku. Aku hikss minta maaf."

Sha Sha langsung pergi meninggalkan Lucas yang masih diam di tempatnya.

Hai guys maaf thoour baru updte. Selain tugas yang menumpuk kaga ada kuota dan thoour lagi patah hati...

Bagian akhirnya bercanda. Hehe

Tp thoour bner bner mibta maaf. mau bli pulsa tau taunya semua pada gangguan.

Oh ya gimana sama cerita gaje ini??

Bingung sama jalan ceritanya? Sama thour juga. Pingin cepet cepet ending , tapi keadaan ceritanya belum bisa di buat ending. Jadi mungkin kalian bosann..

Mungkin juga bisa kalo otaknya thoour lagi encerr atau sinyalnya masih baguss kira kira ga sekitar part 40 an bisa kurang dan lebih bakalan end. Kalau kalian mau bntu cari ide yang cocok buat ceritanya boleh kok , malahan thoour seneng hehe...

Klo misalkan ceritanya uda end mau lanjut yang chika ga?

Kalo bnyak yang mau , thoour bakalan buat tapi kalo ga ya uda mungkjn cerita baru lge hehe dengan tokoh yang beda pastinya.

Btw jgn lupa tinggalkan jejak kalian dengan votment yahh.. satu jejak kalian berarti loee.. hehe

You're Mine (Affair)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang