Part 26

4.2K 132 17
                                    

Wohhooo thoour datang. Dengan membawa cerita yang makin hari makin kaga nyambung..

So

Happy reading guys and

Warning typo bertebaran



"Mr. Re hati hati di sana, jaga diri anda"

Rehan tersenyum lembut sambil memgacak rambut sekretarisnya itu. Sebelum Rehan pergi , ia menghampiri Chika dan Aldo yang berada di samping sekretarisnya. Aldo menatap Rehan dengan sayang ia menganggukkan kepalanya agar Rehan memeluk Aldo.

"Kak aku pasti akan merindukanmu"

Aldo sangat sedih ketika Rehan mengatakn jika ia ingin ke Paris. Tapi ia tidak mau memperlihatkannya. Ini hakRehan dan keputusan adiknya. Ia hanya berharap semoga saja disana ia bisa menjadi Rehan yang dulu lagi.

"Aku juga. Tapi ya bagaimana lagi? Tak mungkin juga ketika aku memjnta kamu diam di sini akab menurutinya juga."

Di tepuknya punggung Rehan "ahh bnar juga kak. Tapi kamu tenang saja , kita masih bisa bertemu tapi tidak dalam waktu dekat ini."

Setelah berpelukan dengan Aldo , ia berjalan kearah Chika. Ia menatap Chika dengan tak kalah sayangnya. Aldo tidak salah memilih pasangan.

"Kak ,,jaga dirimu"

Beda hal nya dengan Aldo , ia tidak bisa menahan air matanya. Ia terlanjur sayang dengan Rehan. Chika memeluk Rehan dengan lembut namun erat bahkan sangat erat.

"Kamu juga Re. Kakak akan salau ada di sampingmu walaupun kita tak berdekatan"

Di hpusnya air mata Chika. Ia menatap Chika dengan sedih namun dengan cepat ia menghilangkannya dengan tersenyum.

"Jika kamu sedih , aku akan sedih juga kak. Jadi bisakah kak Chika memberikan aku senyuman termanismu agar aku bisa nyaman pergjnya."

Chika memukul lengan Rehan dengan pelan memvuat ia cekikikan sambil mengelus lengannya yang tak sakit.

Chika menghapus air matanya

"Baik baik. Tuh udah kan aku senyum. Pokoknya ingat pesan kak Chika yang kemarin jaga kesehatan itu yang terpenting."

Rehan mengangguk. Dan melihat jam tangannya.

"Sudah waktunya , aku masuk dulu."

Sebelum ia berangkat , seseorang ada yang menarik tangannya.

"Ada apa?"

"Terima aksih Mr. Rey. Kamj sudah memberiku satu kesempatan. Aku berhutang budi kepadamu."

Rehan mengacak kembali rambut wanita itu sambil menariknya kepelukannya.

"Sama sma Sha. Kamu sudah ku anggap bagian dari hidupku. Jika ada sesuatu , kamu bisa menghubungiku kapan pun itu."

Sha Sha membalas pelukannya dan tersenyum sambil menangis.

"Aku sayang kamu Re. Oh iya , ada surat untuk kamu"

Sha sha mengambil suratnya dari tas dan dengan cepat menyerahkannya kepada Rehan. Lali laki itu mengangkat sebelah alisnya.

"Nanti di dalam kamu baca , sudah sana. Hati hati yahh"

***

"Sharin kamu kenapa?? ya tuhan berantakan sekali"

Melihat Lucas datang , Sharin berlari ke pelukan Lucas dan menangis sejadi jadi nya. Ia

"Rehan .. Rehan hikksss hikkss dia pergi dari hikkss sini"

"Oh itu" icapnya tanpa sadar.

"Jadi kamu mengetahui nya sejak kapan Lucas? Kamu tak memberitahuku? Kamu jahat LUcas."

Ia memukul dada Lucas dengan keras. Licas tak bergeming , ia hamya diam saja.

"Kamu jahat Lucas.. kamu jahat"



Kependekan?? Sorry thoour ga ada ide lagi. Bru selesai buat tugas dan thoour sempet sempetin buat.

Takut para readers lupa jalan ceritanya dan bosan menunggu. Btw jgn di hapus dulu di perpustakaan kalian yah.. lge beberapa part end kok..

Jadi sabar yahh para readers...

Dan jangan lupa votmentnya ya sayangkuuu...

Uda lama juga thoour ga nyapa silent readers.. sekali kali tinggalin jejakk kalian dong.

Walaupun 1 votment .
Ga apa kok hehe

You're Mine (Affair)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang