Ayoo ayooo thoour sengaja loe kasi 2 part.. senang ga??
Ga?? Ya uda dah ga apa..So happy reading aja yahhh...
Warning typo bertebaran di mana mana
"Rehan"
"Berhenti kamu menangis Sher. Aku aku tidak bisa melihatmu menangis seperti ini. Keluarkan perilaku aslimu. Jangan buat aku yang bersalah disni. Jangan buat aku penyebab awal terjadinya pertengkaran ini Sher. "
Sharin hanya menggeleng "maafkan aku Re"
"Aku akan memaafkanmu jika kamu bisa mengembalikan pecahan pecahan gelas ini seperti semula"
Petmintaan Rehan sangat aneh menurut Sharin. Tapi dia tetap melakukannya. Ia memungut pecahan pecahan gelas itu dan mengambil lem di laci. Namun langkhnya terhenti ketika Rehan melanjutkan perkataannya.
"Aku ingin pecahan gelas itu kembali sempurna tanpa bekas lem sedikitpun"
"Itu itu tidak mungkn Re. Ini ini sudah pecah. Ini kaca pasti ada bekas pecahan nya Re."
Rehan tertawa kecil . Itu membuat Sharin lagi lagi kebingungn. Ia merasa aneh dengan sikap Rehan sekarang. Ada apa ini?
"Kamu menyadarinya Sher? Memang benar adanya mana mungkin itu bisa kembali sempurna? Dan anggap saja hati ku itu pecahan gelas. Apakah hatiku bisa kembali sempurna ketika kamu hancurkan begitu saja? Dan anggap lem itu kata maafmu apa bisa di perbaiki hanya kata maaf?"
Rehan menuju ranjangnya , ia duduk dan mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya drngan gusar. Ia merasa tak tega mengatakn itu kepada Sherin. tapi, dia sendiri yang membuat Rehan melakukan ini.
"Maafkan aku Re. Aku tahu aku salah. Aku .. aku tak akan melakukannya lagi. Kamu tidak bisa meninggalkanku."
"Aku juga tidak ingin meninggalkanmu Sher. Aku cinta aku sayang sama kamu." Teriak Rehan "tapi kamu .. kamu yang membuat aku seperti ini. Akus udah berusaha percaya sama kamu. Aku sudah berusaha mengerti keadaan kamu. Tapi apa? Apa yang aku terima? Prnghianatan Sher. Sakit. Itu yang aku rasakan"
Ia mengambil ponselnya di saku celana. Ternyata Rehan memiliki 2 ponsel. Sherin baru mengetahuinya.
"Ke apartemenku sekarang"
Tanpa menunggu jawaban di seberang sana Rehan langsung menjauhkan ponselnya di telinga. Ia menatap kembali Sharin yang masih terisak.
Rehan menghampiri Sharin dan memeluknya. Sharin srmakin menjadi jafi tangisnya. Ia memukul punggung Rehan.
"Maafkan aku Sher. Sepertinya pertemuan kita sampai sini. Jangan menghubungi ku lagi atau mencariku. Semoga kamu bahagia dengan Lucas."
Sharin menggeleng dengan kencang. Itu bisa membuat kepalanya dakit tapi ia tidak peduli. Ia hanya ingin Rehan sekarang. Ia kembali memukul Rehan dengan kers namun tak membuat laki laki itu sakit.
"Lucas akan datang, aku harus pergi"
Di kecupnya kening Sharin dengan lembut. Ia berdiri dan menjnggalkan Sherin yang masih menangis.
Beberapa kali ia berteriak memanggil nama Rehan tapi tak kunjung datang laki laki itu. Ketika ia sibuk dengan tangisnya terdengar pintu di buka. Tangis wanita itu langsung berhenti. Ia menghapus air matanya dan berdiri.
"Rehan" ucapnya
Namun ralat itu bukan Rehan tapi Lucs. Sharin berlari menghampiri Lucas dan memeluknya. "Rehan... Rehan pergi meninggalkanku Lucas dia pergi.. hikss hikksss""Sabar sayang. Masih ada aku di sisimu."
Thoour sengaja bikin 2 part nih.. tapi part yang ini sedikit. Srngaja sih soalnya cuma mau kasi gambaran di sana aja. di next partnya mungkin thoour usahain biar panjang hehe.. makasii yahh yang uda mau tunggu plus mau baca cerita thoour. Ga pernh bosen pokoknya thoour bilng kaya gini..
Moga kalian suka sama cerita yang ini..
Bagi thoour ini gaje bagett ahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine (Affair)
Romancebaca aja yah. ceritanya sih intinya percintaan yang rumit Lucas Sherin Rehan sha Sha so happy reading .. :* 17+