27

136 29 0
                                    

Saat ini Ana telah berada di ruang guru, ruangan itu tampak sepi karna banyak dari para guru yang sudah pulang. Ana segera memeriksa situasi di sekitarnya kemudian dia menyalakan kembali komputer yang sudah dia matikan tadi. Tanpa berlama-lama Ana langsung mengakses informasi data wali murid yang ada di komputer tersebut. Ana membuka dokumen dengan judul  Blue Class dan di sana menampilkan delapan nama-nama murid lengkap dengan informasi mengenai orang tua mereka.

Ana mencari nama Elliot dan langsung menemukannya, Ana mulai membuka data informasi yang ada di sana dan benar saja nama wali murid dari Elliot yang tertera di sana adalah Calvin Ronald Verdonk. Ana ingat, dia menelepon pemilik rumah yang ada di dekat sekolah dan pemilik itu memperkenalkan diri sebagai Ronald. Ana menghela nafas panjang, dia memejamkan matanya dan memijat pelipisnya. Tidak mungkin ini hanya kebetulan nama pemilik rumah dan nama Calvin sama-sama memiliki unsur Ronald di dalamnya.

Ana sudah mengetahui apa yang membuatnya penasaran. Dia mematikan komputer,  mengambil tasnya dan segera keluar dari ruang guru. Ana berpikir dia harus bertanya terlebih dahulu kepada Hugo, karna jika benar sesuai dugaannya Calvin-lah yang menyuruh Hugo untuk berbicara dengan kepala sekolah.

Dengan terburu-buru Ana keluar dari area sekolah menuju ke halte bus. Dia akan menuju ke rumah Calvin karna dia sudah berjanji kepada Elliot akan datang ke rumah setelah makan siang.

Calvin's house

Elliot sedang duduk sendirian di ruang keluarga sambil memainkan beberapa mainan. Setelah selesai makan siang Calvin mengajaknya untuk tidur siang namun Elliot menolak dan ingin menunggu sampai Ana datang. Karna Elliot sangat keras kepala, Calvin tidak bisa lebih memaksanya lagi jadi Calvin meninggalkan Elliot yang bermain seorang diri di ruang keluarga.

Saat akan menuju ke ruang kerja Calvin, Hugo melihat televisi di ruang keluarga menyala. Hugo mendekat dengan perlahan dan di lihatnya Elliot sedang duduk di bawah sambil memainkan mobil-mobilannya.

"Hey Bunny, what are you doing here alone?" Sapa Hugo.

"Hi uncle Hugo, i'm waiting for Miss Ana. She promised would come." Ucap Elliot.

"Has your Daddy contacted her?"

"I don't know uncle Hugo, i'm just waiting." Jawab Elliot.

Karna merasa kasihan pada Elliot yang menunggu sendirian, akhirnya Hugo menunda laporannya dan menemani Elliot bermain sampai Ana datang.

Kira-kira 30 menit lamanya Hugo menemani Elliot. Mata Elliot sudah terlihat mengantuk tapi Ana tak kunjung datang. Hugo membujuk Elliot untuk pindah ke kamarnya namun Elliot kembali menolak dan tetap ngotot untuk menunggu Ana di sana. Ketika Hugo terus mencoba untuk membujuk Elliot, tak lama setelah itu Ana memasuki rumah dan menyapa mereka berdua.

"Hi guys." Sapa Ana.

"Miss Ana you come." Teriak Elliot sambil berlari untuk memeluk Ana.

"Hi Bunny, i'm sorry for being late. I have a little problem but now everything is fine." Ucap Ana.

"I've been waiting for you for a long time Miss Ana." Ucap Elliot.

"I'm sorry bunny and now let's get to take a nap. Go up first because i want to talk to uncle Hugo for a minute."

"Okay." Ucap Elliot menurut dan langsung pergi menuju ke kamarnya.

"Wow, amazing! He immediately obeyed your words Miss Ana." Puji Hugo.

"Because i'm his teacher. Hmm, Mr. Hugo can i ask you something?" Tanya Ana.

"Of course, please tell me." Jawab Hugo.

"Do you know Miss Marry? The principal at my school. I saw you talking to her earlier." Ucap Ana.

Hugo tidak langsung menjawab pertanyaan Ana, dengan hati-hati dia memikirkan jawaban yang masuk akal karna mungkin Ana sudah bertanya kepada Miss Marry terlebih dahulu.

"Yeah we just greeted each other." Jawab Hugo.

"Owh ya Miss Marry said that you used to live in the same neighborhood." Ucap Ana.

Hugo langsung paham kemana arah pembicaraan ini karna sesuai dugaannya bahwa Ana sudah bertanya kepada Miss Marry bagaimana mereka bisa saling mengenal. Hugo tidak lagi memiliki kesempatan untuk berbohong karna bisa saja Ana menanyakan hal yang sama kepada Miss Marry.

"Miss Ana, what do you want to know?" Tanya Hugo tanpa basa-basi.

Ana tersenyum karna Hugo sangat mengerti dengan apa yang dipikirkan Ana saat ini.

"Did Calvin tell you to keep an eye on me?" Tanya Ana to the point.

"Yes Miss." Jawab Hugo tegas.

"One more question. Is Calvin the owner of the house near the school?"

"You right, the house is his." Jawab Hugo.

"Okay, thank you so much for answering my question honestly Mr. Hugo." Ucap Ana.

Hugo hanya mengangguk dan segera meninggalkan Ana yang berdiri di sana. Hugo terpaksa memberitahu Ana bahwa selama ini Calvin memerintahkannya untuk mengawasi Ana. Hugo merasa tidak ada gunanya lagi menutupi fakta itu dari Ana karna dia sedang dekat dengan Calvin.

Setelah pembicaraan singkatnya bersama Ana, Hugo mengetuk pintu ruang kerja Calvin karna semula dia ingin melaporkan hasil investigasinya tentang kasino milik Calvin yang berada di Spanyol.

Knock .... Knock .... Knock ....

"Come in." Ucap Calvin.

"Good afternoon Sir." Sapa Hugo.

"Good afternoon Hugo. How is your investigation?" Tanya Calvin.

"Everything is good Sir. I immediately went to Edmund and checked him carefully, the man who hit him some time ago put a wiretapping device in his coat pocket so they could hear the conversation Edmund was having." Jelas Hugo.

"Did you bring the tapping device!" Tanya Calvin.

"I took it to the analysis team and this is the report Sir." Ucap Hugo sambil menyerahkan amplop coklat besar kepada Calvin.

Calvin membuka amplop tersebut dan membacanya dengan seksama. Di dalam laporan itu disebutkan hal-hal mendasar seperti merk alat penyadap, tahun pembuatan dan di mana alat itu di buat dan di distribusikan. Tidak hanya itu, pada laporan berikutnya juga tercantum nama-nama pembeli yang berpotensi menjadi salah satu dalang dalam kekacauan di kasino milik Calvin di Spanyol karna secara kebetulan alat penyadap yang di masukkan ke dalam saku jas Edmund adalah alat penyadap tipe baru sehingga proses produksinya belum terlalu banyak dan itu semakin memudahkan Hugo untuk mencari siapa saja pemilik dari alat penyadap tersebut.

Saat Calvin sedang membaca laporan yang ada di tangannya, Hugo menginterupsi Calvin. Hugo mengatakan bahwa Ana datang dan saat ini sedang berada di kamar Elliot. Hugo juga melaporkan bahwa tadi Ana bertanya mengenai pemilik dari rumah yang ada di dekat sekolah. Hugo melaporkan semuanya secara detail hingga Calvin dapat menarik kesimpulan bahwa kini Ana sudah tau bahwa selama ini Calvin mengawasi setiap gerak-gerik yang Ana lakukan.

"Okay Hugo thank you for your hard work, uou can go now." Ucap Calvin.

"Yes Sir."

Hugo keluar dari ruang kerja itu dan meninggalkan Calvin yang duduk sambil menatap lurus ke depan. Dia seperti kebingungan akan menyelesaikan masalah yang mana terlebih dahulu.

The Verdonk's Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang