chapter 13 past stories

424 23 0
                                    

𝘿𝙚𝙡𝙖𝙥𝙖𝙣 𝙏𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙇𝙖𝙡𝙪..............

"Mae.Mae dan pho mau pergi kemana?."

"Phi pah. Mae dan pho bilang, akan membawa phim Jalan-jalan."

"Apa Mae akan mengajak pha?."

"Tidak, ini momen untuk keluarga kecil kami."

"Mae!, jangan berbicara seperti itu, pha masih kecil."

"Terus. terus saja lindungi anak tidak jelas ini. Orang tua kandung nya saja Meninggal sejak umurnya lima tahun, itu karna dia pembawa sial!!."

"MAE!!." Bentak pho kepada mae

"Pho, jangan membentak Mae. " Aku tersenyum kecil, walaupun butiran bening sudah mengalir di wajahku

"Pha, pha kali ini ngak ikut ya, nanti pha tinggal bersama nenek dulu, saat pho dan mae, juga phim pulang, pho akan membawa pha Jalan-jalan."

"Baik pho, pha akan patuh bersama nenek."

"Baguslah, kalau begitu, pho dan Mae pergi dulu, jaga rumah dengan baik, tunggu smpai nenek pulang dari pasar."

"Ya pho, Hati-hati. Mae juga hati-hati, jangan sampai Mae kedinginan."

"Ayo pergi."

Mae segera menggendong phim pergi, di susul pho dari belakang, aku keluar, dan melihat mobil pho pergi dari lingkungan rumah, aku segera masuk kerumah, dan duduk di kursi, aku menangis tersedu sedu, hari mulai gelap, dan tiba-tiba lampu di rumah mati

Aku berusaha agar tidak ketakukan, dua jam sudah berlalu, dan nenek belum kunjung pulang, terlihat hari mulai mendung, dan hujan turun dengan deras, banyak petir yang mengeleger ke seluruh arah, aku meringkuk ketakutan

"Phooo.. Maeee. Nenek......" Ucap ku ketakutan

"Nenek. tolong pha..., pha takutt...."

"Pha tidak bisa bernafas pho, dada pha sesak."

Aku sangat ketakutan, aku terus menangis hingga aku merasa sesak

"Pha.. Pha.. ." Teriak nenek dari arah pintu memanggil ku

"Nenek.., pho sesak nek, pho takut."aku menangis ketakutan

Nenek segera berlari ke arah ku,dan dengan pelan nenek memeluk erat tubuhku

"Tidak apa-apa nak, nenek disini."

"Pho sesak nek, pho takut." Aku menangis sambil gemetaran

"Tidak apa, nenek di sini, pha bisa tenang."

Sudah beberapa jam nenek terus memeluk ku, hingga aku tertidur lelap

"Pha, bangun sayang. Mari makan."

Aku membuka mataku perlahan, dan melihat nenek membuka tirai kamar ku, dan matahari pagi pun menyinari mataku

"Pagi nenek." Sapa ku

"Pagi juga pha, cepat mandi, dan pergi ke sekolah."

"Oke nek, pha mandi dulu."

Aku pergi ke kamar mandi, dan nenek sibuk menyiapkan makanan untuku

"Nenek hari ini masak apa?."

"Udang saus kesukaan cucu nenek."

"Benarkah?." Mataku berbinar, dan segera berlari ke meja makan

"Cepat makan, lalu pergi ke sekolah."

"Baik nek, oh. Apa nenek akan berjualan di pasar hari ini?."

"Ya, ada apa pha?"

PHA: HOW MUCH YOU LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang