chapter 15..Pho , Phim

408 20 0
                                    

"Hari ini pha senang, karna jalan-jalan bersama mae dan pho."

"Baguslah kalau pho senang, kita akan bersenang-senang hari ini sayang." Wanita itu memeluk ku di pangkuan nya, dan pho yang sedang menyetir di sebelah mae dan aku tersenyum hangat menatap kami

"Phoo Awass.... "

Brukk.... Terdengar suara tabrakan yang sangat keras. Banyak orang berlarian, dan aku merasakan kehangatan dari pelukan mae

"Mae.. Mae.., kenapa Mae dan pho berdarah, kenapa kalian tidak bangun. Phoo... " Aku menangis, memandangi kedua orang tua ku, yang sudah tidak ada

"Mae.. Jangan pergi maeee." Aku memeluk erat mae yang ada di belakang ku, ku lihat mae terluka parah memeluk aku dengan erat

"P.. Pha, harus j.. Jaga diri dengan baik." Terdengar bisikan dari mae, sebelum mae menghembuskan nafas terakhir nya

"Maeee.... " Aku menangis histeris. Dan kesadaran ku perlahan hilang

"Maeee.... ."

Aku terbangun dengan keringat dingin, aku lagi-lagi bermimpi hari itu, aku sunguh takut, aku takut akan kehilangan orang yang aku cintai lagi

"Mae.. Phoo..Pha kangen." Aku menangis, karna mimpi itu terlihat jelas, bahwa aku penyebab kematian Mae dan pho

"Pha." Teriak pho khawatir, dan masuk ke kamar ku

"Phoo." Aku memeluk erat pho, walapun dia ayah angkat ku, setidaknya dia baik seperti pho kandung ku

"Apa pha bermimpi buruk lagi?."

"Ya pho. Mae bermimpi Mae dan phoo pha kecelakaan lagi."

Terlihat rasa khawatir dari pho, karna pho tau, aku selalu memimpikan ini

"Apa pha benar-benar pembawa sial pho." Ucap ku di sela isak tangis

"Pha jangan bicara begitu. Apa yang terjadi dengan Mae dan Pho pha, itu sudah takdir. Tidak ada yang bisa melawan takdir nak."

"Tapi... Teman-teman pha bilang, pha yang menyebabkan mae dan pho pergi, kalau pha tidak minta jalan-jalan. Pasti mae dan pho sekarang ada bersama pha... "

"Sudah, mae dan pho pha sudah bahagia di sana, jangan menyalahkan diri sendiri, walapun dulu pho tidak mengajak mae dan pho pha jalan-jalan jika memang takdir, mereka akan pergi dengan cara lain."

Pho selalu membantu menenangkan ku, aku beruntung, setidaknya masih ada pho dan nenek yang peduli denganku

"Sudah, sekarang pha tidur, pho akan menjaga pha, sampai pha tidur."

Aku mengangguk, lalu pho mengusap kepala ku lembut, agar aku merasa nyaman, dan tertidur lelap. Benar saja lima menit setelah nya, aku kembali tertidur lelap

07.00. "Pha bangun.".terdengar suara nenek membangun kan tidur ku

" Ada apa nek?."

"Bukan nya kamu alam jalan-jalan bersama ayah mu,mandilah, nenek akan menyiapkan makanan."

"Baiklah nek."

Hari ini ku harap hari paling bahagia, karna pho akan membawa ku jalan-jalan, aku dengan semangat ke kamar mandi, dan membersihkan diri

Selesai mandi, aku bersiap-siap. Lalu turun menuju meja makan

"Pagi pho, pagi mae, pagi phim, pagi nenek." Sapa ku kepada semua orang yang sudah ada di meja makan."

"Pagi juga sayang." Sapa nenek

"Agi pho, sini duduk di sebelah pho."

"Oke phoo." Aku berlari menuju meja makan, lalu duduk di sebelah pho

PHA: HOW MUCH YOU LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang