Chapter 27.Amata Lanna Village

50 4 0
                                    

Saat malam tiba, aku dan teman-teman ku mulai merasa cemas. Karna pha dan teman-temannya tidak kunjung kembali

Aku dan teman-teman ku duduk dan berdiskusi. Apakah kami akan pergi mencari kelima nong itu , atau tetap menunggu

"Mungkin kita bisa menggunakan bantuan orang dalam."Kata ku. Karna aku memiliki beberapa koneksi, dengan beberapa mafia di chiang mai . Karna Mae Kampong Villange terletak di chiang mai

"Aku juga akan meminta orang ku. Untuk mencari keberadaan mereka. Aku benar-benar khawatir dengan nong ku. Apakah lukanya sudah lebih baik."

"Baiklah.kita semua sepakat."

"Ya."

Aku mengambil ponselku. Lalu mencari sebuah kontak

(Halo. Ada apa tuan Thomas menelpon saya)

"Tolong cari keberadaan seseorang. Aku akan segera mengirimkan fotonya, ingat. Hanya mencari keberadaannya, jangan mengusiknya, ataupun membuatnya tidak nyaman. Mengerti?" Tegas ku

(Baiklah tuan Thomas. Saya akan memberikan informasi kepada Anda segera)

"Ku harap kamu lebih cepat. Jika kamu berhasil, aku akan menaikan jabatanmu.  Karna dia sangat penting bagiku."

(Mengerti, saya akan segera mengurus ini)

"Baiklah." Aku mematikan sambungan sepihak

"Bagaimana dengan kalian?" Tanya ku kepada teman-teman ku

"Aku akan mendapatkan informasi dari nong ku sebentar lagi." Jawab palwin

Setelah kami menunggu beberapa saat. Ponselku lebih dulu hidup. Karna sebuah notif, yang mana bawahan ku sebelumnya. Sudah mendapatkan informasi keberadaan pha

Aku segera membuka line ku, dan membuka informasi yang dia kirimkan

"Bagaimana?" Tanya Nathan kepada ku

"Mereka datang ke tur. Mengungkap warisan lanna. Dan mereka menginap di. Amata Lanna Village."

"Tunggu apalagi. Kita pergi sekarang

"Baiklah."

Aku dan teman-teman ku segera pergi menaiki mobil masing-masing. Karna aku tau benar. Amata Lanna Village, cukup dekat

_________________

"Kita tidak sempat menyelesaikan tur. Sekarang sudah berganti ke tur. Mengungkap warisan lanna." Keluh Phat

"Tenanglah, mengungkap warisan lanna lebih menyenangkan. Kita akan melakukan tur selama lima hari." Kata ku sambil menghibur phat

"Sudahlah. Lagian yang mengajak kita adalah rak. Walapun pemandunya tetap pha." Canda mewah sambil menghibur phat

"Setidaknya kita harus berterimakasih kepada tuan muda kaya kita. Jika dia tidak membayar tur ini. Kita tidak akan merasakan kesenangannya besok." Ucap Patji

"Sudahlah teman-teman. Aku benar-benar sudah merasa lelah dengan candaan kalia."

Kami terkekeh . Saat mendengar perkataan dari rak. Terlihat wajah kesal dari rak

Benar, dari tur. Bahkan penginapan ini, rak yang membayarnya

"Sudahlah. aku lelah, lebih baik kita tidur."

"Benar kata pha. Mataku benar-benar sangat mengantuk."

"Tunggu apalagi. Lebih baik tidur sekarang." Kata nowah

Aku dan teman-teman ku memutuskan tidur lebih awal. Dan aku tidak sabar dengan perjalanan tur besok pagi

______________

"Kita sudah dekat, bukan?" Nathan bertanya sambil menatap luar jendela mobil. Karna dia sekarang pergi bersama ku. Mobilnya sedikit bermasalah, dan di tinggal kan di rumah pha

"Ya, sebentar lagi kita sampai," jawabku, berusaha tetap tenang meskipun dalam hati aku merasa senang. Aku benar-benar sudah merindukan nong ku

Sesampainya di depan penginapan Amata Lanna, kami turun dari mobil dan memasuki lobi. Pemilik penginapan, yang sebelumnya sudah kami hubungi, menyambut kami dengan senyuman ramah

"Selamat datang di Amata Lanna Village. Para tuan muda."ucap pemilik penginapan dengan ramah

"Baiklah. Apa sudah ditemukan. Kamar mana yang di tempati oleh nong ku?"

"Para tuan kecil. Perada di kamar VIP nomor 385, dan ini kunci cadangan kamar tersebut."

Aku segera mengambil kunci itu. Lalu membawa teman-teman ku menuju lantai tiga, di mana kemar para nong berada

"Bagaimana jika mereka sudah tidur?" Tanya metas

"Maka aku akan membawa nong ku ke kamar pribadi ku." Kata ku dengan santai

Sebelum kami pergi, bawahan kami sudah mengurus kamar VVIP untuk kami

"Baiklah."

Kami menaiki lift menuju lantai tiga. Sesampainya di lantai tiga, aku dan teman-teman ku berjalan menuju kamar para nong. Mereka memesan kamar, yang memiliki tiga tempat tidur

Sesampainya di depan kamar. Aku memastikan terlebih dahulu . Apa para nong sudah tidur atau belum

"Tidak ada suara, sepertinya mereka sudah tidur. " Kata palwin

"Hemm.." Aku segera membuka pintu kamar tersebut dengan perlahan. Aku merasa senang, melihat pha baik-baik saja. Dia tidur bersebelahan dengan Patji

Aku dan teman-teman ku segera masuk. Aku dan palwin mendekati tempat tidur para nong. Aku menatap pha dengan hangat, ada perasaan yang benar-benar tidak bisa ku kendalikan

"Aku akan membawa pha pergi sekarang." Kataku kepada teman-teman ku

Aku mengangkat pha dengan hati-hati. Aku meng gendong nya dengan pose bridal style

Aku berjalan keluar. Lalu menaiki lift menuju lantai sepuluh. Tempat kamar VVIP. Aku tidak peduli apa yang akan terjadi ketika dia bangun, yang aku pedulikan hanya satu. Dia ada bersama ku

Setelah lift berhenti, aku segera menuju kamar ku. Aku mengeluarkan kartu akaes. Lalu masuk ke dalam kamar tersebut

"Jangan pernah pergi lagi. Mengerti?" Bisik ku pelan

Aku menidurkan pha di tempat tidur dengan hati-hati. Lalu aku pergi ke sisi lain. Aku menatap ke arah pha. Aku benar-benar ingin memakannya sekarang, Tapi. Jika aku melakukannya, kurasa pha benar-benar tidak akan memaafkan aku

"Akh.. Sialan!!." Aku mengusap kasar wajahku. Berusaha menahan hasratku

Aku memeluk pka dari belakang. Aku benar-benar tidak ingin kehilangan pha lagi. Tidak akan pernah..

_________________

Pha perlahan membuka matanya. Cahaya lembut dari lampu kamar menerpa wajahnya, mengingatkan bahwa ini bukan kamarnya di penginapan. Dia duduk perlahan, menatap sekeliling dengan bingung.

"Di mana ini?" gumam ku pelan.

Ketika pandangan ku jatuh pada sosok yang terbaring di samping ku, napas ku tertahan. Phi Thomas tidur dengan tenang, wajahnya begitu dekat sehingga aku dapat mendengar setiap tarikan napas nya. Jantung ku berdetak kencang, bercampur panik dan ketidakpercayaan mulai menguasai ku.

"Kenapa aku bisa berada di sini?!" Ucap ku dengan setengah panik.

PHA: HOW MUCH YOU LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang