chapter ①⑦

21 1 2
                                    

.
.

Izuku duduk terikat di kursi di tengah ruangan gelap, tubuhnya lelah setelah melawan balik sebelumnya. Di depannya berdiri Shigaraki, Twice, dan Yui, yang kini tak lagi menyembunyikan jati dirinya.

"Kau benar-benar merepotkan, Midoriya," kata Shigaraki sambil menggaruk lehernya. "Tapi kau adalah kunci untuk membawa kehancuran pahlawan."

Izuku menatap Yui dengan mata penuh kekecewaan. "Yui... kenapa kau melakukan ini? Bukankah kau juga salah satu dari kami!!."

Yui mendengus, senyum dingin menghiasi wajahnya. " Kau terlalu naif, Midoriya. Aku sudah bersama League of Villains sejak awal. Misinya sederhana—menghancurkanmu dan mencuri One for All."

"Kau tidak akan pernah berhasil," kata Izuku, berusaha menutupi rasa takutnya dengan tekad yang semakin kuat. "Kalian tidak tahu apa artinya menjadi pahlawan."

Namun, kata-katanya hanya membuat Yui tertawa dingin. "Lihat sekelilingmu, Midoriya. Tidak ada pahlawan yang akan datang untuk menyelamatkanmu. Kau sendirian."

Izuku terdiam sejenak, menatap Yui dengan penuh kebencian, kemudian perlahan berbicara, "Para hero tidak sebodoh itu, Yui. Aku yakin bantuan akan datang, dan kau... kau tidak akan lolos semudah itu."

Yui tertawa terbahak-bahak, suaranya penuh penghinaan. "Bodoh! Dari dulu kau memang bodoh, ya, Izuku!" Yui kemudian menendang kursi yang mengikat Izuku, membuatnya jatuh terjerembab ke lantai dengan keras.

Izuku hanya bisa mengerang kesakitan, tubuhnya lelah dan terluka. "Mudah saja, Midoriya Izuku," Shigaraki berkata dengan nada mengancam. "Serahkan One for All, dan aku akan melepaskanmu. Kalau tidak, kau akan terus merasakan rasa sakit ini."

Izuku menatapnya dengan mata penuh tekad meski tubuhnya terasa tak berdaya. "Aku tidak akan pernah menyerahkan One for All," jawabnya dengan suara rendah namun penuh keyakinan, meskipun napasnya terengah-engah.

Izuku menggeleng dan kembali kesakitan saat kakinya shigaraki menginjak palanya "oh.. Hahahah  haruskah aku mengajarmu? "

Tendangan di perut izuku, bahkan jambakan di rambut nya membuat izuku semakin kesakitan mana keadaan nya masih terikat.

Tiba-tiba suara ledakan mengguncang markas League of Villains. Dinding-dinding beton retak, dan Shigaraki berbalik dengan ekspresi terganggu.

"Apa itu?"

Sebelum ada yang bisa menjawab, pintu utama hancur berantakan, dan Bakugo muncul dengan tangan menyala penuh ledakan. Di belakangnya, Todoroki berdiri dengan keseimbangan sempurna antara es dan api.

"Deku sialann!!! Di mana kau?!" teriak Bakugo, matanya liar mencari keberadaan Izuku.

Izuku, yang mendengar suara familiar itu, berteriak sekeras mungkin. "Kacchan Aku di sini!"

Yui melangkah maju, mencoba menghentikan Bakugo, tapi Todoroki segera menghadangnya.

"Aku sudah tahu siapa kau sebenarnya, Yui," kata Todoroki dingin. "Dan aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Midoriya lagi."

Yui tersenyum samar. "Kalian berdua benar-benar keras kepala. Tapi ini akan jadi akhir untuk kalian semua."

🤡🤡🤡

Pertarungan pun pecah di seluruh ruangan. Bakugo langsung melompat ke arah Shigaraki, melepaskan ledakan besar yang membuat lantai berguncang.

"Kau tidak akan lolos kali ini, tangan jelek!"

Shigaraki menghindar dengan cepat, tangannya berusaha menyentuh Bakugo. Namun Bakugo sudah memprediksi gerakannya, melepaskan ledakan lain tepat di depan wajah Shigaraki.

Di sisi lain, Todoroki bertarung melawan Yui, yang menggunakan quirk bayangannya dengan efektif.

"Bayanganmu mungkin cepat, tapi aku lebih dingin," kata Todoroki, menciptakan dinding es besar untuk memblokir serangan Yui.

Namun, Yui tersenyum licik. "Aku tidak butuh kecepatan untuk menang, Todoroki." Dengan gerakan cepat, dia menghilang ke dalam bayangannya, muncul di belakang Todoroki dan melancarkan serangan mendadak.

Todoroki berhasil menghindar dengan meluncurkan api, memaksa Yui mundur.

"Kau lebih sulit dari yang kuduga," kata Yui sambil tersenyum sinis.

"Aku tidak selemah yang kau pikirkan"

Sementara itu, Izuku menggunakan sisa kekuatannya untuk memutus tali yang mengikatnya. Dengan tubuh yang lemah, dia berusaha merangkak ke arah Bakugo.

"Kacchan..."

Bakugo mendengar suara Izuku dan langsung berlari ke arahnya. Dia mengangkat Izuku ke pelukannya, ekspresinya campuran antara marah dan lega.

"Deku, apa yang kau pikirkan sampai membiarkan dirimu diculik seperti ini?!"

Izuku tersenyum kecil meski wajahnya memar. "Aku tidak punya pilihan, Kacchan. Tapi aku tahu kau akan datang."

"Tentu saja aku datang, bodoh," gumam Bakugo sambil mengalihkan pandangannya. "Kau pikir aku akan membiarkanmu mati di sini?"

Tepat saat situasi semakin memanas, suara helikopter terdengar di atas markas. Para pro-hero, dipimpin oleh All Might dan Eraserhead, menyerbu masuk dengan kekuatan penuh.

"Watashi ga kita!" teriak All Might

" Villains, kalian dikepung" Sambung eraser head dengan suaranya yang menggelegar.

Shigaraki menggertakkan gigi. Karena para villain belum mempersiapkan apa-apa setelah hanya menculik izuku..

Mereka memilih untuk mundur "Kita mundur untuk saat ini. Tapi ini belum selesai!" Dengan bantuan portal Kurogiri, para villains menghilang dari lokasi, meninggalkan kerusakan besar di belakang mereka.

😶‍🌫😶‍🌫😶‍🌫

Di luar markas, Izuku duduk bersandar pada dinding, masih terengah-engah. Bakugo berdiri di sampingnya, dengan Todoroki yang menjaga dari jauh.

"All-might,sensei ,kacchannn ,todoroki-kun terima kasih sudah datang " kata Izuku pelan.

Bakugo mendengus. "Kau cuma membuat pekerjaanku jadi lebih sulit!!"

"Lain kali, jangan sampai diculik lagi."Todoroki menepuk pelan kepala izuku

Izuku tertawa kecil meski tubuhnya masih sakit. "Aku akan mencobanya."

Di kejauhan, Yui mengamati mereka dari bayangan, matanya penuh dendam. "Ini belum selesai, Midoriya. Aku akan kembali. Dan kali ini, aku tidak akan gagal."

.
.
.

Setelah pengobatan akhirnya izuku kembali pulih , ia pun kembali ke asrama bersam all-might yang menghantarnya, kemudian setelah berpamitan

Tingg!!

Sebelum tangannya menyentuh gagang pintu, handphone nya berbunyi, sebuah pesan kembali muncul dilayar hpnya
Izuku terdian sesaat.. Ancaman itu kembali muncul..

Unknown
- jangan bersenang-senang dulu...periksa kembali bukumu...

To be continued
Chapter 17 end!

[Revisi] From Child to Love ||BakuDeku|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang