10 : Cerita Masa lalu

1.3K 205 35
                                    

Hallo Candy up agi niee

Happy Reading all 😚

janlup jejaknya sayankkkk 😘

sorry gaes, up ulang berkali-kali, wp sekarang banyak error nya bjir

w dh muaq

🌻🐯🐻🌻

Haechan menatap jendela mobil disampingnya, gedung gedung menjulang tinggi menjadi pemandangan yang nampak sangat membosankan ditengah tengah resahnya pikiran Haechan.

Ia berkali-kali menghela nafas kasar, ia sudah pasrah atas apa yang sekarang ini terjadi padanya, ia tidak ingin  menanggung resiko jika nantinya ia akan dihantui Rasa bersalah jika harus membunuh anak yang Tak lain adalah darah dagingnya Dan juga Mark.

Ia memang sudah pasrah namun ia masih saja takut, takut akan tanggapan orang lain terhadap dirinya nanti, ia takut untuk menanggung semuanya, perasaan resah, gelisah, dan kalut itu menghantui pikirannya.

"Haechan." panggil Mark yang kini masih fokus menyetir, walaupun ia fokus terhadap kemudinya, namun Tak ayal ia masih dapat mengerti keadaan suasana hati Haechan.

"Hm," dehem Haechan Tanpa memalingkan Wajahnya untuk melihat Mark yang sedang menyetir.

"Mau ke pantai?" tanya Mark pelan, Haechan menolehkan kepalanya, ia terdiam namun beberapa saat setelahnya Haechan mengangguk kecil Dan kembali pada pandangan awalnya.

Mark menghela nafas, ia memutar kemudinya mengarahkan mobil mewah miliknya untuk melaju ke sebuah pantai yang berada Tak jauh dari Sana.

Mobil Hitam itu berhenti, "Haechan, Ayo turun."

"Iya."

Haechan mengambil Handphone dan juga dompet miliknya, ia menatap sekeliling pantai, Cuaca yang tidak terlalu terik, angin pantai yang menghembus kencang, ombak air laut yang menabrakan diri nya ke bibir pantai, pasir putih yang membentang dengan bebatuan besar diberapa titiknya menambah kesan indah dan nyaman di pantai tersebut.

Haechan menarik nafas dalam dalam, kemudian membuangnya secara perlahan, mata nya memejam kala hembusan angin pantai yang sejuk menyapa permukaan wajahnya.

Mark menyusul Haechan keluar dari mobil, tanpa permisi Tangan kekar milik Mark merangkul bahu sempit Haechan. Haechan menoleh, ia sama sekali Tak Ada Niat untuk menepis tangan itu, ia biarkan Mark merangkul dirinya.

Mark menuntun Haechan untuk berjalan menyusuri bibir pantai Dan kemudian keduanya Naik keatas sebuah Batu yang mungkin akan nyaman untuk mereka dudukki.

Mark membantu dengan hati-hati Haechan menaiki Batu tersebut, Setelah itu keduanya duduk berdampingan diatas Batu besar sembari menikmati suara deburan ombak laut yang menenangkan hati.

Rangkulan nya perlahan mengendur, mark beralih menumpukan tangannya dibelakang tubuhnya kemudian mendongakkan kepalanya keatas menatap langit biru yang terbentang bebas tanpa ada matahari.

"Haechan, ingin mendengar sebuah cerita?" Mark mengalihkan pandangannya pada si manis.

Haechan menoleh ke arah Mark yang kini tengah menatapnya lekat, "Cerita apa?"

Mark tersenyum simpul, "5 tahun lalu, Ada seorang lelaki culun dan miskin yang setiap harinya berjalan bolak balik ke kampus nya yang ia masuki lewat jalur beasiswa. suatu hari lelaki itu diserang oleh beberapa preman bertubuh besar, lelaki itu kalah telak, ia hanya lelaki culun yang tidak memiliki kekuasaan sama sekali, ia tidak Punya banyak uang, ia juga tidak bisa melindungi dirinya, Namun Ada seorang lelaki manis dengan surai cokelat madu yang datang menolong lelaki culun itu, Lelaki itu manis dan baik. Dan dengan kurang ajarnya lelaki culun itu malah menjadikan lelaki manis itu sebagai cinta pertamanya, iya, lelaki itu jatuh cinta pada pandangan pertamanya dengan lelaki bersurai coklat madu itu-" Mark menjeda ucapannya, ia tersenyum manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Damn, I Love you! || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang