11 : Sahabat

3.6K 370 32
                                    

Happy Reading all 😚

janlup jejaknya ya sayangku

tandain kalo Ada kalimat atau kata kata yang ga nyambung atau typo ya, biar bisa candy perbaikin

love you ,🤍

🌻🐻🐯🌻


Haechan saat ini tengah duduk di pinggiran kasur di kosannya dengan Jaemin. Kemarin Jaemin sudah ia beri tahu masalah kehamilan dan juha hubungan ya dengan Mark. Ya walaupun Ia dan Mark belum resmi mengikat hubungan namun keduanya sudha dipastikan sudah memiliki hubungan kan?

Jaemin awalnya sangat syok, apalagi mendengar kabar bahwa sahnya teman kecilnya itu kini tengah mengandung anak dari seorang CEO perusahaan ternama. Ia kan juga mau.

Dan saat ini Haechan tengah melihat dan mengarahkan Jaemin yang sedang menyusunkan baju bajunya kedalam koper. Ya, besok Haechan akan mulai tinggal bersama dengan Mark.

Ini semua Karena permintaan Mark, awalnya Haechan tidak mau, ia tidak mau meninggalkan Jaemin sahabatnya sendirian di Kos, namun Jaemin meyakinkan Haechan untuk tidak perlu mengkhawatirkannya. Akhirnya dengan banyaknya drama, Haechan pun akhirnya mau untuk tinggal bersama Mark.

"Udah lah na, biar gue aja anjir, lo baru aja pulang kerja pasti capek."

"Ah apasih, merinding gue, ga usah sok khawatir deh, lo tinggal duduk manis terus terima beres."

"Tapi kan-"

"Ssstt, lo duduk aja, gue gamau keponakan gue nanti kenapa napa."

Haechan yang memang sedang dalam Masa sensitif nya pun mulai berkaca-kaca. "Hiks, naa..."

Jaemin menoleh, ia seketika panik ketika melihat temannya itu sudha mulai menitikkan air mata, "LOH LOH KOK NANGIS, KENAPA WOII! JANGAN NANGIS ELAH."

"Hiks gue terharu, kok lo jadi beradab banget sih?"

Jaemin mendengus, namun tak ayal ia memeluk tubuh sahabatnya itu, "Sialan, Udah ah jangan nangis lagi, udah mau jadi Mommy Masa masih nangisin hal sepele gini?"

"Gue cowok! bukan mommy! hiks."

Jaemin tertawa geli, Ia mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi bulat Haechan. Sahabatnya sedari kecil ini memang tidak pernah berubah, selalu lucu, bahkan semakin tua jaemin Rasa haechan semakin lucu.

Walaupun mereka sering bertengkar, namun tak ayal rasa persahabatan yang terjalin erat diantara keduanya benar benar membuat terharu. Kata kata kasar, umpatan, semua itu emang sering Kali Ada diantara keduanya, namun rasa sayang  mereka membuktikan bahwa persahabatan mereka bukan lah hal yang biasa.

Tring Tring

"Na, tolong ambilin HP gue dong."

"Bentar, Nih."

Haechan mengedipkan sebelah matanya kepada Jaemin,  "Thank you, manis."

"Najis."

Jaemin kembali melanjutkan kegiatan melipat pakaiannya. Sedangkan Haechan kini menatap ragu layar Handphone nya yang menunjukkan panggilan telepon dari orang yang benar-benar ia rindukan sekarang.

"Siapa yang nelpon?" tanya Jaemin melihat temannya yang hanya menatap layar Handphone tersebut.

"Mama..."

"Angkat chan."

"Iya."

Haechan menarik layar Handphone nya untuk menjawab panggilan tersebut, sapaan halus nan lembut terdengar dari seberang sana. Haechan mati-matian menahan tangisnya saat mendengar suara sang mama yang nampak bergetar memanggil dirinya.

Damn, I Love you! || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang