27 : Mencoba Bertahan

1.3K 192 40
                                    

Happy Reading alll

tandain kalau ada typo atau kalimat yang ga nyambung ya, biar bisa langsung di revisi

siapkan tisu bila perlu, siapa tau nangis.

janlup jejak nya sayang ku



🌻🐯🐻🌻


Mark berjalan dengan adanya penghalang, para pasukan musuh sudah terpancing seluruhnya karena bantuan abdi, dan saat ini Mark hanya perlu membereskan sisanya, Si bos besar pasukan musuh yang merupakan musuh ayahnya dari dulu hingga saat ini.

Entah apa yang dicari oleh pria bernama Mingyu itu, Kesuksesan sudha ia raih, apakah ia tidak ingin mendapatkan kebahagiaan lain? seperti ketenangan? sebenarnya untuk apa ia melakukan hal ini sampai sejauh ini? menghancurkan keluarga nya? mengusik ketenangan nya? bahkan ia yang dirasa tidak memiliki salah pun terseret dalam masalah ini.

Masih banyak lagi pertanyaan yang timbul dalam benak pria berusia 26 tahun itu. Mark melangkah dengan langkah pelan saat ia rasa ada yang sedang membuntutinya secara diam diam dari belakang.

Mark melirik lewat ujung pandangannya, dapat dilihat masih ada sisa sisa pasukan musuh yang ada kini mencoba mengacaukan perjalanannya menuju bos besar mereka.

DOR

SRAKK!

Untungnya reflek Mark itu sangat gesit, jadi ia dapat dengan mudah menghindari peluru yang baru saja datang untuk mengincar kepalanya. Mark mengambil sebuah pistol dengan di balik rompi yang ia pakai.

Dengan cekatan bunyi pelatuk yang ditarik dan suara tembakan yang kuat memenuhi penjuru koridor pabrik tua itu.

DOR

DOR

Mark mencoba menghindari 12 orang berjubah yang kini bergantian menyerangnya dengan berbagai macam senjata ilegal, mulai dari pisau, balok kayu, tongkat baseball bergerigi besi, dan juga bermacam senjata api seperti pistol, AK dan juga Shotgun yang Standar kualitasnya jauh dari senjata senjata keluaran perusahaan miliknya.

"Nyusahin."

Dengan sekali tarikan pelatuk, Mark menembak sebuah beton rapuh di dekat para pasukan musuh, peluru yang dihasilkan mengeluarkan tenaga yang sangat kuat hingga mampu menghancurkan dinding itu yang menimpa para pasukan musuh.

Mark menghela nafas, ia langsung membenarkan posisi rompinya yang tidak sesuai, kemudian melanjutkan jalannya.

BLEZZTTT!

Penjuru ruangan yang Mark masuki tiba tiba menjadi gelap gulita, Mark diam diam mengeluarkan pistol kecilnya, ia menatap keseluruh penjuru, mencoba memfokuskan matanya agar dapat melihat walaupun ditengah tengah gelap.

"Jung Minhyung, tidak tidak, maksudku Mark Lee, apa kabar si bocah 20 tahun yang lalu selamat dala kejadian hari itu?"

Mark menyunggingkan senyum miringnya, "Sepertinya anda sangat menyukai suasana gelap, bagaimana jika saya buat mati saja agar kegelapan yang anda ingin dapat anda rasakan selama lamanya? wahai tuan Mingyu yang terhormat?"

Clap

Satu tepukan tangan menjadi instruksi, lampu remang remang itu kembali lagi, menjadi penerangan ruangan gelap itu.

"Wah, Candaan mu itu memang menyeramkan nak, tapi tunggu satu hal, sepertinya hari ini bukan hari kematian ku tapi dirimu, dirimulah yang akan menyusul ke neraka untuk bertemu dengan kedua orang tua sialan mu itu, HAHAHAHAHAHA!!" tawa menggelegar itu membuat Mark mengepalkan tangannya sejenak.

Damn, I Love you! || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang