14 : Panti Asuhan

3.1K 315 60
                                    

Happy Reading all 😗

janlup jejaknya sayang, tolong hargai effort candy yang udh ngetik panjang lebar buat keberlangsungan cerita Kita yang tersayang ini.

makasih

btw, candy ga jadi publish cerita baru,🙏🏻

lopyu, jadi Kita fokus nyelesaiin cerita ini aja dulu ya

🌻🐯🐻🌻

Mark menggandeng tangan Haechan menuruni mobilnya, sekarang mereka tengah berkunjung ke panti asuhan tempat Mark dibesarkan, Panti asuhan Mimpi namanya.

Panti asuhan itu tidak terlalu besar, namun Cukup menampung 30 lebih anak yang tidak memiliki orang tua maupun terbuang. Haechan sudah mengetahui latar belakang Mark yang pastinya ia tahu dari lelaki itu sendiri.

Yang Haechan ketahui dari cerita Mark kemarin, Mark pertama Kali menginjakkan kakinya di panti asuhan pada usia 6 tahun, saat itu ia tidak memiliki keluarga sama sekali, keluarganya meninggal berjamaah bersamaan kejadian hampir 20 tahun yang lalu.

"Ibu kamu ga galak kan Mas?" tanya Haechan cemas, buliran keringat Bak biji jagung kini muncul di kening Haechan.

Mark yang mendengar pertanyaan dengan nada cemas itu pun tertawa, "Ngga sayang, ibu gak galak kok, aku yakin beliau pasti suka sama kamu, tenang ya?"

Haechan mengangguk, mencoba membuang rasa cemas berlebihnya. Setelah berjalan sekitar 20 meter dari tempat parkir, kedatangan mereka langsung disambut oleh anak anak kecil yang Haechan anggap akrab dengan Mark.

"Bang Mark!! bang Mark pulang!"

"Abang Mark!!!"

Rusuh, itulah satu kata yang dapat haechan simpulkan saat ini, anak anak itu kini satu persatu dipeluk oleh Mark, Lelaki berusia 25 tahun itu kini berjongkok untuk menyamakan tingginya seperti anak anak tersebut.

"Hallo, apa kabar adik adik abang?"

"BAIKK!!" Jawab mereka kompak, Mark tersenyum hangat.

Haechan memperhatikan Mark yang tengah mengobrol dengan'adik-adiknya' itu. Jantung Haechan berdebar kencang saat senyum hangat Mark yang sering terlempar padanya itu kini terlempar pada anak-anak manis ini.

Melihat bagaimana interaksi Mark yang hangat dengan anak anak tersebut, Haechan yakin anak anak mereka nantinya akan sangat disayang oleh Mark. Ia yakin seratus persen.

Dan jika dilihat lihat lagi, Mark ini tipe lelaki green flag, iya semua Afeksi, semua service yang ia berikan pasti membuat nyaman, walaupun terkadang ia akan bersikap dingin terhadap orang yang tidak dikenali, namun jika begini sifat asli lelaki itu terkuak dengan hebat.

Dan itu membuat Haechan tidak mampu untuk menahan senyumnya sembari menatap Mark.

"Oh iya, Kenalin, Ini cintanya abang." Mark merangkul pundak Haechan, Haechan yang ditatap oleh anak-anak itu pun seketika gugup, jujur saja, ia anak tunggal yang jarang berinteraksi dengan anak kecil.

"Cintanya abang? berarti pacarnya ya??" tanya salah satu anak, bernama Sophia.

"Bisa dibilang begitu," Haechan melirik Mark yang kini tengah menatapnya sembari tersenyum manis.

Haechan kembali menatap anak-anak didepannya, tatapan mereka seolah berkata 'Ayo Sapa Kami sekarang Juga!' Haechan menggaruk tengkuknya kemudian tersenyum canggung.

Damn, I Love you! || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang