Haiii ketemu lagiii.
Maaf ya telat update bangettt. Tapi gantinya part ini puanjangggg bangettt, so enjoyy dan jangan lupa vote coment nya guyss
Happy Reading
Pagi harinya Ola terbangun karena cahaya matahari yang masuk ke kamarnya melalui jendela saat gorden dibuka.
Ola mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Saat mata Ola sudah terbuka sempurna, Ola melihat Leon yang sudah rapi dengan pakaian kantornya sedang memakai jam tangan melihat ke arahnya.
"Good morning, pretty girl," sapa Leon dengan senyuman di bibirnya.
Ola tersenyum membalasnya, ia rentangkan tangannya meminta di peluk oleh Leon.
Tanpa diminta dua kali Leon segera memeluk Ola erat. "Oww, my baby girl is big girl now."
"But, I'm still your princess daddy?"
"Of course, you're my princess, forever and ever, baby." Leon cium seluruh wajah Ola bertubi-tubi.
Ola tertawa geli, ia berusaha menjauhkan kepala Leon dari wajahnya. "Ahahahah. Stop daddy, geliii."
Leon menghentikan aksinya, ia tatap mata Ola dalam. "I love you, princess."
Ola kalungkan tangannya di leher Leon, ia balas tatapan mata Leon. "I love you more, daddy." Leon cium bibir Ola sedikit kasar. Entahlah, rasanya Leon ingin terus bersentuhan dengan Ola.
Leon lepaskan ciumannya saat ia rasa Ola mulai kehabisan nafas. Leon sentuh bibir Ola yang basah dengan ibu jarinya. "My princess is always beautiful!"
"Ouwww. Thank you daddy." Pipi Ola langsung berubah berwarna merah, ia malu.
"Awww. Very cute! Pipimu warna merah, sayang." Leon towel-towel pipi Ola yang bulat dan merah layaknya bakpao yang sudah masak.
"Daddyyyyy....... " pipi Ola semakin merah digoda seperti itu oleh Leon.
"Gemasss sekaliiiii." Leon gigit hidung Ola gemas.
"Sakit daddyyyy." Ola menyilangkan tangannya di depan dada sambil cemberut.
"Gemas, sayangggg." Leon usap-usap surai panjang Ola yang begitu lembut meskipun baru bangun tidur. "Hari ini tidak usah sekolah, ya? Daddy yakin milikmu masih sakit dan sulit berjalan."
Ola jadi teringat peristiwa semalam, di mana ia dengan nakalnya menggoda Leon untuk bersenggama dengannya. Pipi Ola kembali memerah mengingatnya. Ahh ia malu sekali, tetapi ia juga senang. Akhirnya keinginannya tercapai!
"Em. Baiklah, daddy."
"Mandi sekarang, ya? Daddy mandiin."
Ola mengernyitkan keningnya heran. "Tapi daddy kan sudah rapi, nanti jadi basah kalau daddy mandiin Ola."
"It's okay, sayang, no problem."
"Oke deh, Ola mau di mandiin sama daddy."
Leon mencium kening Ola sekilas sebelum masuk ke dalam kamar mandi mempersiapkan air hangat untuk Ola mandi di bathtab.
Ponsel Ola berbunyi saat Leon tengah mempersiapkan air untuknya mandi. Ola ambil ponselnya di atas nakas, terlihat di layar Katrine melakukan panggilan video.
Ola angkat panggilan videony,a terlihat Katrine sudah berada di kelas bersama Daisyi. "BAYIKKKKKKK KOK LO BELUM DATENG SIH." Suara melengking Katrine menyapa telinga Ola kala panggilan video baru saja di angkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/348485068-288-k994761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, DADDY!
RomanceTentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar