C344: Penyempurnaan (3)

3 1 0
                                    

—ledakan!—

Pilar api yang tak terhitung jumlahnya jatuh dari langit dan menghantam tanah.

-ledakan!-

—ledakan!—

Beberapa potongan sampah dan puing yang tertinggal segera menguap menjadi gas.

Mereka bahkan tidak mencair dan malah langsung berubah menjadi gas.

'Astaga.'

Jack linglung ketika dia menatap material super padat itu menghilang entah ke mana.

Materialnya bahkan belum terkena secara langsung.

—bobooboom!—

Puluhan ribu serangan terbang ke arah mereka, tetapi Nelkipa begitu besar sehingga serangan-serangan itu memiliki jarak yang cukup jauh sebelum menghantam.

Namun masalahnya ada di tempat lain.

“Bukankah kita semua akan mati jika terus seperti ini?”

—mengaum!—

Jack berteriak, mendengarkan raungan raksasa Nelkipa.

Bahkan jika mereka tidak terkena serangan itu, apakah itu penting?

Jika makhluk raksasa tempat mereka berdiri meleleh, mereka pun akan mengalami hal yang sama.

Karena mereka akan tersesat di luar angkasa.

Dan melihat puluhan ribu serangan yang menyerang mereka, itu sebenarnya sebuah kemungkinan.

Sekalipun makhluk itu seukuran bulan, serangan yang ditujukan kepada mereka tampaknya memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Namun Hansoo hanya menunjuk ke arah tanah di bawah.

“Lihat ke bawah.”

"...?"

Dan saat Jack melihat ke bawah, dia tidak dapat mempercayai matanya.

'Mustahil...'

—ssssss—

Di bawah kota yang mencair dan menguap.

Sebuah daratan terang muncul.

Nah, kulit cerah makhluk hidup yang mereka tumpangi—punggung Nelkipa.

—ledakan!—

-ledakan!-

Meski pilar api yang tak terhitung jumlahnya menghantam tanah, kulit Nelkipa tampak baik-baik saja.

'Apa...apa?'

Kiriel bingung.

Kulit Nelkipa seharusnya tidak mampu menahan serangan sekuat itu.

Ia tahu ini karena pusat penggalian tempat ia tinggal bertugas menggali kulit Nelkipa.

Dia tidak tahu kalau itu kulitnya saat itu, tapi karena kulitnya terbuat dari logam dan bijih, dia tahu bahwa orang biasa seperti dia pun bisa meleburnya.

Meskipun kulitnya semakin mengeras semakin dalam mereka menggali, mereka berhasil menggali hingga permukaannya sehingga setidaknya kulitnya pasti meleleh.

Jack memfokuskan matanya pada pemandangan aneh ini, dan kemudian segera menyadari mengapa kulit cerah Nelkipa dapat menahan serangan.

'Itu...'

Lapisan biru cerah, yang mereka yakini sebagai urat bijih, tengah bertransformasi.

Menyerupai kristal atau berlian.

[2] ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang