Chapter-22

250 34 6
                                    

Seolah ditimpa kenyataan, ia baru berhenti ketika mendengar isakan kesakitan Xiao Zhan.

"Maafkan aku," dalam hati, ia mengumpat dirinya sendiri tidak bisa terkontrol dan akhirnya melukai Xiao Zhan.

"Maaf," dengan sangat menyesal, Yibo beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Didalam sana ia bergulat dengan pikiran nya sendiri. Secara usia, dia dan Xiao Zhan seumuran. Tapi jika melihat dari usianya sendiri, dia sudah sangat dewasa dimana tubuhnya benar-benar menginginkan seks. Bukan berarti dia menginginkan nya lebih dari cintanya namun, nalurinya yang menginginkannya.

Melihat Yibo yang pergi tanpa mengatakan apapun, Xiao Zhan merasa bersalah. Menyalahkan dirinya sendiri. Sebagian seorang kekasih, ia sama sekali belum melakukan apapun setelah semua yang dilakukan oleh Yibo padanya. Hanya luka kecil saja ia mengeluh. Seharusnya sesakit apapun, dia bisa menahannya demi orang yang dia cintai, yang melakukan apapun untuknya.

"Bagaimana jika Yibo kecewa dan tidak menginginkan aku lagi karena secara langsung aku menolaknya. Kau bodoh Zhan. Kau memang pembawa kesialan untuk siapapun. Seharusnya..."

"Zhan, apa yang kau lakukan? Berhenti... Jangan menyakiti dirimu sendiri." Yibo menahan tangan Zhan yang berulang kali memukul kepala nya sendiri. Tapi, Zhan seperti nya mulai kalap.

"Stop!?" Wang Yibo terpaksa meninggikan suaranya.

"Yibo..." Xiao Zhan sadar. Ia melihat pemuda didepannya dengan air mata yang mengalir.

"Yibo pasti takut pada Zhan, kecewa pada Zhan dan tidak ingin bersama Zhan lagi, kan?"

"Apa yang..."

"Jangan, ya? Sekalipun Yibo muak dengan Zhan tolong bertahan sampai Zhan bisa melakukan apapun untuk Yibo. Zhan janji tidak akan mengeluh sakit, tidak akan banyak meminta. Sekalipun sakit, Zhan bisa bertahan demi Yibo. Jangan pergi dari Zhan apapun yang terjadi."

Ini yang tadi mama katakan? Bahwa aku harus menjaga perasaan dan emosinya. Tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat dirinya merasa tidak berharga.

Aku mengerti apa yang harus aku lakukan.

"Mulai hari ini, katakan apapun yang Zhan rasakan, emosi apapun dam keluhan apapun. Begitu juga dengan ku. Tapi jika kau hanya diam dan menyakiti diri sendiri, sama saja Zhan menyakiti aku."

"Benarkah? Tidak apa-apa? Yibo yang akan muak, jijik dan meninggalkan Zhan?"

"Umn. Aku ingin tahu semua yang Zhan rasakan, inginkan dan apa saja yang Zhan pikirkan. Kalau Zhan hanya menyimpannya maka aku merasa tidak berguna jadi pacar nya Zhan." Terang Yibo. Komunikasi adalah kunci utama dari sebuah hubungan.

"Kalau begitu, Yibo juga harus seperti itu kepada Zhan. Agar Zhan jadi pacar yang berguna dan tidak hanya selalu menerima tanpa memberi."

Yibo senang karena Zhan sudah mulai terbuka pelan-pelan.

"Dalam sebuah hubungan, saling memberi dan menerima memang penting tapi bukan berarti kewajiban. Siapa yang ingin melakukannya, lakukan saja tanpa menuntut. Dan itu yang aku lakukan kepada Zhan. Semua yang aku lakukan bukan karena tugas seorang kekasih melainkan karena aku ingin. Karena aku berkencan dengan mu bukan untuk putus melainkan untuk menikah."

Wang Yibo adalah ekspetasinya yang menjadi kenyataan.

"Kalau begitu, Yibo jujur kenapa tadi pergi?"

"Karena Yibo tidak ingin melewati batas dan terutama menyakiti Zhan. Dalam hubungan biologis, sekalipun kita saling mencintai bahkan menikah, harus ada ijin sama satu sama lain. Karena seks adalah hak perorangan. Dan aku kecewa dengan diriku sendiri karena tanpa sadar menyakitimu karena hasrat ku sendiri."

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang