Vol 2 Ch 16 - Kau Takkan Pernah Sendirian Lagi

6.3K 443 13
                                    

Vol 2 Ch 16. Kau Takkan Pernah Sendirian Lagi


Author : Angelina

E-translation : Adrian Julian

E-trans uploader : JinnAugust

Translated by : Hadi


Film 'Like Love' diadaptasi dari novel ini.

===============================================================================

Saat Mai Ding kembali dari supermarket, hari sudah menjelang sore. An Ziyan mungkin sudah lapar karena dia hanya meminum susu saja pagi ini tanpa makan apapun. Ketika dia membuka pintu, seluruh ruangan sunyi senyap. Televisi bahkan tidak menyala. Di menuju ruang tamu dan melihat kekasihnya sedang berbaring di sofa, dengan earphone di telinga, matanya tertutup.

Matahari sore menyinari ruang tamu, menimpa seluruh tubuh An Ziyan. Jika kau membuang Mai Ding, yang sekarang sedang ngos-ngosan karena membawa barang belanjaannya, maka pemandangan ini akan sempurna.

Mai Ding berpikir bahwa An Ziyan tertidur pulas. Dia merasa lebih lega. Setelah meletakkan barang belanjaannya di dapur, dia diam-diam menemui An Ziyan. Dia mencoba menyenggol An Ziyan namun tak ada respon darinya.

Lalu tiba-tiba, An Ziyan mengulurkan lengannya dan menarik Mai Ding. Mai Ding sangat kaget dan karena dia kehilangan keseimbangannya, dia jatuh dan mendarat dalam dekapan An Ziyan. "Jadi kau tak tidur sama sekali! Jika kau tak tidur, kenapa kau tak bilang sesuatu ketika aku kembali? Ngomong-ngomong, kamu lagi dengerin apa sih?" Mai Ding mengambil earphone dari An Ziyan dan meletakkannya ke telinganya. Dia tak tahu apa yang sedang didengar An Ziyan. Tak ada lirik dan dia juga tak yakin apakah dia sedang mendengar sebuah orkestra atau semacamnya. Tapi dia berpura-pura menyukainya, memasang wajah sedih ketika dia melepas earphonenya. "Musiknya bagus, tapi aku harus menyiapkan makan malam sekarang."

"Berhenti berpura-pura kalau kau menyukainya, seolah olah kita memiliki kesamaan." An Ziyan bisa melihat akting Mai Ding.

Mai Ding mulai sedikit kesal. "Siapa yang berpura-pura? Dan apakah kau tak sadar? Kita memang punya banyak kesamaan. Bukan hanya selera musik tapi juga postur tubuh kita dan sebenarnya, kita berdua memiliki ketampanan yang sama."

Sebelum Mai Ding bisa menyelesaikan perkataannya, An Ziyan sudah melemparnya dengan remote televisi. "Itu benar-benar penghinaan, tahu! Cepat sana siapkan makan malam."

Jika kita hanya membahas masalah postur tubuh, Mai Ding sangat tak bisa dibandingkan dengan An Ziyan. Bagi An Ziyan, perbandingan yang Mai Ding bicarakan tadi, adalah hal yang memalukan baginya.

Mai Ding melotot pada An Ziyan namun dia memutuskan untuk mengabaikannya saja dan pergi menuju dapur. Ketika dia berada disana, dia menyadari bahwa ruangan ini jarang dipakai. "Bagaimana bisa makhluk itu bertahan selama ini?" Mai Ding berpikir pada dirinya sendiri. Namun Mai Ding sadar ketika kau punya uang, masalah bertahan hidup bukan menjadi hal yang penting. Orang-orang yang kurang punya seperti Mai Ding harus bertahan hidup dengan mandiri.

Namun bagaimanapun juga, hati seorang lelaki itu juga terletak pada perutnya. Mai Ding sangat tahu akan hal ini! Dari pandangan orang luar, Mai Ding terlihat seperti seorang istri yang sangat bekerja keras. Dia memotong sayuran layaknya koki profesional, namun sial baginya, dia merasa sedikit tak nyaman karena dia tak mengenakan celana dalam. Bagian bawah tubuhnya masih basah karena permainan tadi. Hasilnya, dia selalu menggaruk bagian bawah tubuhnya itu dan hal ini tentu saja diperhatikan oleh An Ziyan.

"Berapa lama kau akan membuatku menunggu untuk makanannya?" gerutu An Ziyan.

"Aku orang yang mengerjakan semuanya dan kau masih bersikap seolah tak tahu terimakasih. Selain itu, aku...bagian bawahku ini terasa tak nyaman karena aku tak menggunakan dalaman." Dan dia mulai menyentuh bagian itu lagi.

I still love you, even though you're a manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang