Vol 1 Ch 7 - Jatuh Cinta

8K 513 14
                                    

Vol 1 Ch 7. Jatuh Cinta


Author : Angelina

E-translation : Adrian Julian

E-trans uploader : JinnAugust

Translated by : Hadi


Film 'Like Love' diadaptasi dari novel ini.

===============================================================================

Mai Ding memegang beberapa surat cinta dan sialnya, tak ada satupun surat yang ditujukan untuknya. Dia hanya menolong orang-orang saja. Para cewek, tentu saja, dan surat ini tak lain dan tak bukan ditujukan hanya kepada An Ziyan. Meskipun dia setuju untuk membantu mereka, Mai Ding tetap merasa gelisah. Dia mengunjungi kelas An Ziyan berharap dia ada disana namun hasilnya nihil. Melihat ada mahasiswi yang duduk di barisan depan, dia bertanya, "Maaf, apakah kau melihat An Ziyan?"

Mahasiswi itu mendongak, menatap Mai Ding dari kepala hingga ujung kaki sebelum menjawab, "Dia ada di perpustakaan." Dia terlihat tak terlalu terganggu dengan kehadiran Mai Ding.

"Terima kasih." Dan Mai Ding segera menuju ke perpustakaan, tiba-tiba penuh semangat karena suatu alasan. Memasuki ruang perpustakaan, dia melihat pria yang menjadi obsesinya selama ini. An Ziyan, saat itu, sedang membaca buku dengan serius. Biasanya, dia selalu memiliki tampang sinis di wajahnya namun ekspresi serius ini adalah kali pertama Mai Ding lihat di wajah An Ziyan dan dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri bagaimana bisa satu orang memiliki banyak ekspresi, banyak raut wajah.

"Kawan terbaikku." Mai Ding berbisik ketika dia duduk di sebelah An Ziyan.

An Ziyan tak bergeser atau menggerakkan kepalanya sedikitpun untuk menanggapi Mai Ding.

Mai Ding menyerahkan amplop-amplop tersebut kepada An Ziyan. Melihat semua amplop berwarna pink tersebut, An Ziyan mengerutkan dahinya. Tanpa sepatah kata, dia mengambil dan melemparnya ke tempat sampah di samping meja. Mai Ding diam-diam merasa senang namun dia tetap tak dapat membiarkan sifat An Ziyan yang seperti ini.

"Kenapa kau membuang surat-surat itu? Apakah kau tak tahu bahwa itu adalah surat cinta dan seseorang benar-benar susah payah menulisnya untukmu? Bisakah setidaknya kau melihat nama pengirimnya saja?" Mai Ding mulai berceramah.

"Aku tak mau membuang waktuku untuk hal itu." Hanya itu jawabannya.

"Bagaimana bisa hal itu membuang waktumu? Bukankah kita perlu meluangkan waktu untuk menjalin sebuah hubungan yang baik? Apakah kau tak khawatir dengan sikapmu yang dingin dan kurang bersahabat ini, kau tak akan dapat masalah suatu hari nanti?" Mai Ding mengajak An Ziyan berpikir dengan logikanya.

"Kenapa kau ikut campur dengan urusanku?" tanya An Ziyan, matanya tak sedetikpun meninggalkan halaman buku yang dibacanya.

Pertanyaan itu mebuat Mai Ding sedikit tersinggung. "Kita kan teman. Tentu saja aku peduli dengan masa depanmu. Dan tak mungkin kan, dari sekian banyak cewek yang mengejarmu, tak ada satupun yang menurutmu pantas jadi pacarmu?"

Hening. Keheningan yang canggung terjadi diantara mereka berdua.

Ini berlangsung cukup lama hingga An Ziyan menolehkan kepalanya ke Mai Ding dan berkata, "Mai Ding, aku sudah punya cewek."

Untuk alasan tertentu, dunia Mai Ding serasa runtuh dan sekali lagi, semuanya menjadi kacau balau. Bukankah An Ziyan memberikan buku dongeng tersebut dua hari yang lalu? Pikiran Mai Ding menjadi kacau. Mai Ding mencoba menenangkan diri. An Ziyan bebas melakukan apapun yang dia mau. Dan lagi, ini adalah masa depan dan kebahagiaan An Ziyan. Tapi kenapa hatiku rasanya berat sekali? Mai Ding bertanya pada dirinya sendiri. Kenapa terasa sangat menyakitkan mengetahui fakta bahwa An Ziyan sudah ada yang punya? Mai Ding mencoba untuk tersenyum. "Ohh, jadi itu rupanya mengapa kau membuang surat-surat itu. Dia pasti cantik sekali. Aku tahu selama ini. Bagaimana mungkin orang sepertimu tak memiliki pasangan? Oke, aku seharusnya tak mengganggumu lebih lama. Aku akan pergi sekarang." Mai Ding berdiri, memaksa tersenyum, dan pergi.

I still love you, even though you're a manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang