16. Pacar Lira?

190 44 1
                                    

"CHAERAAAA PAKETTTT PUNYA ELU NIH!" Masih pagi Bimo sudah berteriak membangunkan seisi kost.

Pemuda itu kebetulan baru saja makan nasi uduk di depan komplek bersama dengan Yasha dan Roila dan tak sengaja berpapasan dengan tukang paket yang celingak-celingkuk di depan gerbang kost mereka.

Juna saat itu sedang bermain ponsel di ruang tengah, dirinya tidak sendiri, ada Jayden dan Edwar yang menemani "Tumben udah dibayar, biasanya juga COD." ujarnya julid.

Edwar refleks tertawa, bukan tanpa alasan tapi dirinya memang tahu setiap paket milik Chaera datang selalu saja Juna yang menerima, dan apesnya paket itu selalu COD. Mana nominalnya kadang gak ngotak, Juna pernah menalangi paket milik Chaera sampai dua juta dan pemuda itu tidak berhenti mengomel sepanjang hari.

"Giliran COD selalu gue yang terima, pas gak COD aja dibawa orang lain. Kan ngeselin ya," Juna masih tidak berhenti mengomel.

Jayden menggelengkan kepalanya, matanya tidak sengaja menatap bungkusan yang dibawa ditangan Roila. "Wiiihhh baik banget beliin nasi uduk."

Roila langsung menyembunyikan nasi uduk yang dibawanya. "Sorry Jay, tapi gue gak beliin buat lu." Jawabnya tersenyum kemudian berlalu meninggalkan para pria itu.

"Kita gak dibeliin sarapan sama kalian?" Juna bertanya tidak habis pikir. Bimo dan Yasha kompak mengangguk. "Kalian gak bilang, kita ya gak beli lah!" Yasha mewakili.

"Terus itu gue liat si Roila bawa bungkusan banyak, buat siapa aja tuh?" Edwar bertanya basa-basi.

"Buat siapa lagi, buat Lira, Yuriko, Aruna sama buat Mike lah! Itu Trio emang nitip tadi, kalo Mike dibeliin kayanya si Roila masih merasa bertanggung jawab." Bimo kembali menjawab.

"Tapi nih menurut kalian, si Roila sama Mike ada apa-apa gak sih? Kata gue hubungannya gak wajar. Padahal udah sebulan lalu kejadiannya. Tapi tuh gue liat si Roila masih ngetreat si Mike like Raja."

"Jangan negatif thingking sama temen sendiri. Roila emang gitu gak sih? Dia sebaik itu ke temen-temennya. Kalo ke Mike, gue paham sih dia pasti bakal terus ngerasa bersalah makanya dia ngetreat Mike kaya begitu." Edwar berkata dengan bijak.

"Dia gak jadi putus sama bang Jehan ya?" Juna bertanya dengan gamblang.

"Kalo putus bang Jehan gak mungkin masih mau mampir kesini, gue liat makin lengket malah." Jayden berkata sarkas.

"Wihh santai aja gak sih? Gue cuma nanya, lu jawab gini karena sensi kan lu belum balik sama si keisya?!" Juna berkata dengan meledek.

Bimo ikut tertawa. "Hubungan apaan tuh, putus-nyambung. Dikira tali apa kalo putus bisa disambungin."

Dan Jayden sontak menjadi bahan tawaan. "Tali aja kalo disambungin gak serapih sebelum putus!" Yasha menimpali.

Jayden langsung saja memasang wajah masamnya. "Bully aja gue, gue yakin bentar lagi karma kalian dateng. Gue orang pertama yang bakal ngecengin sambil ledekin lu pada ya!"

"Seruu banget bapak-bapak." Chaera datang mengintrupsi kelimanya. "Mana paket gue?"

Bimo hanya menunjuk paket Chaera dengan matanya. "Chaer lu masih ada hutang ke gue dua puluh rebu bekas paket COD."

Chaera tersenyum konyol. "Besok ya Jun, gue gak ada cash hehehhee."

"Hehehehehe, terus aja bilang besok."

"Ya sorry jun, gue tadi masak nasgor kayanya ada seporsi lagi. Buat lu sono! Belum sarapan kan?"

Dan Juna refleks tersenyum. "Oke, bayar kapan-kapan aja kalo gitu." Jawabnya yang langsung bangkit dan menuju dapur untuk memakan nasi goreng.

ninenty-seven kostWhere stories live. Discover now