3. Ilang hp

446 60 3
                                    

"Dimana sih ah!"

Siang ini kost terlihat sangat berantakan seperti kapal pecah, pelaku dari semua ini tidak bukan dan tidak lain adalah Chaera, sudah sejak empat puluh menit yang lalu gadis itu mengubrak - ngabrik satu kost untuk mencari ponselnya yang tiba - tiba saja hilang. Kebetulan siang ini semua penghuni kost sedang ada kelas, hanya dirinya satu - satunya yang sedang melaksanakan kuliah daring, itu juga karena dosennya yang sedang ada di luar negeri.

"Assalamualaikum," Juna masuk diikuti Roila dibelakangnya, keduanya sempat terkejut saat melihat keadaan kost yang sudah seperti kandang babi.

"Buset chaera, lu lagi nyari harta karun apa gimana?" Juna berdecak, dirinya langsung melimpir kedapur membuka kulkas dan mengambil yogurt milik Roila. Roila sendiri tidak marah, penghuni kost memang sudah sangat sering mengambil makanan miliknya, lagi pula Roila memang membeli itu untuk dimakan bersama.

"Tolong teleponin hp gue dong." Chaera mendekat kearah roila, roila yang baru saja duduk langsung mengambil ponselnya kemudian mencoba menelpon Chaera.

"Datanya aktif gak?" Roila bertanya karena nada dering ponselnya tidak tersambung.

Chaera hanya mengangguk sembari terus mengobrak - ngabrik seisi kost. Roila yang greget langsung bangkit ikut membantu.

"Gak nyambung tapi, eh Chaer jangan dibalik gitu juga. Jea balik bentar lagi abis kalo liat kost udah kaya kandang babi begini." Roila menahan lengan Chaera yang akan mengangkat sofa.

"Lu simpen dimana sampe bisa ilang?" Juna ikut mencari disela - sela. Tanpa diminta bantuan keduanya dengan suka rela membantu mencari ponsel milik Chaera.

"Dikamar kok, semalem perasaan gue charger tapi tadi pas bangun udah ilang gitu aja." Adunya.

Roila tampak berfikir. "Kalo ilang dikamar kenapa sampe nyari ketengah ruangan gini? Gak mungkin juga hp lu bisa kabur sendiri."

Juna tertawa mendengarnya, padahal menurut chaera perkataan Roila itu tidak ada lucu - lucunya. "Ya gue sih curiga ada yang iseng."

"Lu udah tanya anak - anak lain belom? Digrup?" Pertanyaan Juna itu refleks mendapat toyoran dari Roila. "Hpnya kan ilang, lu gimana sih anjir!" Dan juna hanya cengegesan, pemuda itu mulai membuka ponsel miliknya dan mencoba bertanya pada teman - temannya yang lain.

"BUSET ANGIN TOPAN MAMPIR KE KOST KITA APA GIMANA?" Jefran yang baru saja datang berteriak dengan kaget, Lira dibelakangnya langsung menutup telinga sedangkan Jayden langsung mengemplak Jefran dengan pelan.

"Bisa gak gausah teriak - teriak?!" Jayden berkata dengan sinis, dirinya sedang marahan dengan kekasihnya, jadi hari ini agak sensi. Lira tidak memperdulikan kedua pemuda itu dan berjalan mendekat kearah Roila dan Chaera.

"Ngapain sih lu berdua?" Tanyanya.

"Nyari kecoa buat digoreng." Roila menjawab dengan lempeng.

Lira otomatis menutup hidungnya dan berlagak muntah. "Please deh roila, gue tau lu doyan makan tapi gak kecoa juga yang lu jadiin cemilan bjir." Lira geleng - geleng kepala.

"Lir, lu liat hp gue gak ya?" Chaera mengalihkan atensi Lira, Lira hanya menggeleng. "Hp apaan sih?"

"Hp gue ilang anjir, dari tadi gue cari gak ketemu - ketemu." Chaera terduduk lemah.

Jayden dan Jefran mendekat. "Ilangnya dimana?"

"Ya kalo tau ilangnya dimana itu hp udah ketemu dong ganteng." Juna menjawab pertanyaan dari Jayden, Jayden berdecak. "Maksud gue, terakhir lu simpen dimana."

"Terakhir itu lagi dicharger."

"Cari sekitaran lu charger aja sih, kalo ilangnya di kost pasti gak kemana - mana, kecuali kalo emang dikost ini ada pencuri mau dicari sampe ini kost rubuh juga ya gak ketemu." Setelah berkata seperti itu Jefran langsung merebahkan diri disofa.

ninenty-seven kostWhere stories live. Discover now