9. Accident

470 59 2
                                    

"Gue pengen milih pasangan boleh gak sih?"

"GAK!"

Lira memegang dadanya dengan terkejut saat mendengar jawaban serentak semua orang atas pertanyaannya.

"Santai aja kali jawabnya."

"Selanjutnya Mira sama Juna." Jayden menyebutkan pasangan yang akan bermain selanjutnya.

Juna langsung maju dengan senyum pepsodent miliknya, sedangkan Mira hanya mengikuti.

Baru dua kali mengigit stik pocky, Mira sudah menyerah dengan menjauhkan diri, Juna bahkan sempat mengernyit heran melihat Mira.

"Gue lupa belom gosok gigi, takut lu gak nyaman." Mira menjelaskan, Juna langsung memasang wajah sweetdrop sedangkan yang lain hanya menertawakan mereka berdua.

"1,8 kalian masih aman karena Jea-Yasha masih memegang rekor." Juna mengusap dadanya dengan senang, untung saja. Hampir saja dompetnya jebol. Sementara Yasha kembali cemberut.

"Padahal lu langsung lepasin aja Mir, biar gue gak jadi kalah."

Mira menatap Yasha dengan datar, "Mauannya elu itu mah."

"Lanjut sok mangga." Mirta berkata, menyuruh Jayden untuk cepat-cepat membuka kertas selanjutnya.

"Selanjutnya elu!" Jayden menunjuk kearah Mirta. Kemudian membuka satu kertas lainnya. "Sama Lira."

Lira otomatis menoleh keatah Mirta yang ternyata juga sedang menatap kearahnya. "Mir, gue percaya sama elu." Alisa berkata drama, Mirta ikut menimpali. "Gue juga percaya sama kemampuan kita!"

"Cepet bege!" Devan yang kesal karena Mirta dan Lira terus mengobrol memukul belakang kepala Mirta dengan pelan.

"Sabar elah!" Mirta mengambil kotak pocky yang baru dan mengeluarkan isinya satu.

Chaera yang kebetulan sedang duduk di sebelah Jila sontak menutup mata gadis itu yang tentu saja langsung disingkirkan oleh Jila. "Kenapa sih Chaer ah!"

"Lu yakin mau liat? Gak cemburu?"

Dan Jila hanya memutar kedua bola matanya malas.

Jayden yang berdiri diantara Mirta dan Lira memberi aba-aba. "Siap?" Tanyanya.

Lira dan Mirta serentak mengangkat jari tangan membentuk Ok.

"Mulai!"

Baik Lira dan Mirta langsung dengan cepat memakan pocky itu, bahkan entah sadar atau tidak kedua tangan Lira dan Mirta saling menggengam saat ini.

"BJIR UDAH WOI!" Yasha berujar panik saat melihat wajah keduanya yang sudah miring.

Bahkan para gadis sudah memekik dengan pipi memerah karena posisi Mahen dan Lira yang seperti akan berciuman.

Lira adalah yang pertama menjauhkan wajah keduanya, dirinya melirik puas sisa stik miliknya dan Mahen, kemudian denga tidak sabar dirinya menuruh Jayden untuk cepat mengukur panjang stik pocky milik mereka.

"0,15 cm,"

Lira bersorak kemudian bertos ria dengan Mahen. "Fik sih kita menang, gak bakal ada yang bisa ngalahin rekor kita." Alisa berkata dengan percaya diri.

"Lu gak pernah menang ya dari gue, begitupun hari ini. Gue bakal buktiin kalo gue bisa menang!" Roila berkata dengan semangat. Jiwa kompetitifnya sangat menggebu-gebu sekarang.

"Oh iya Roila belom ya?" Jefran menanyakan pertanyaan retoris.

"Kita buktiin La, kalo kita bisa ngalahin Mahen sama Lira!" Devan ikut menyambung.

ninenty-seven kostWhere stories live. Discover now