4. weekend

555 68 6
                                    

"Pagi Mikeeee."

Mike yang baru saja menuruni tangga menoleh menemukan Roila yang sedang membuat teh, gadis itu tersenyum yang dibalas mike dengan deheman.

"Lu mau lari pagi ya?" Pertanyaan retoris karena Roila bisa melihat Mike mengenakan setelan olahraga, tapi walau begitu mike hanya menjawab dengan anggukan.

"Gue boleh ikut gak?" Tanyanya lagi.

"Ikut mau ikut olahraga atau mau hunting makanan?" Mike bertanya balik, dirinya sudah tahu kelakuan gadis dihadapannya ini.

dan setelahnya roila hanya nyengir. "Gue ikut olahraga kok, kan dari sini ke lapang depannya lari. Nah nanti disana lu boleh lanjut joging, gue liatin sambil makan." Mike menggelengkan kepalanya tapi tetap mengangguk.

"Ayok."

Dan Roila langsung bersorak. "Let's gooo!"

Hari ini adalah hari minggu, para penghuni kost belum ada satu orangpun yang bangun. Jika weekend seperti ini baik Jea atau Mirta memang tidak pernah memasak. Biasanya mereka membeli Lontong, bubur atau apapun untuk sarapan.

Hari minggu itu hari libur, dan hari libur itu adalah hari dimana bisa beristirahat jadi semua anak kost akan sebisa mungkin memanfaatkan waktu libur mereka untuk beristirahat, entah dengan tidur seharian atau hanya bermalas - malasan.

Berbeda dengan yang lain, Mike ini termasuk salah satu orang yang cukup produktif, sedangkan Roila dia tidak serajin itu, hanya saja dirinya terbiasa bangun lebih awal, dia pernah ingin mencoba bangun siang akan tetapi tidak bisa karena alarm dikepalanya sudah ngeset kapan dia harus bangun, dan dirinya secara alami bangun pukul lima subuh. Memang ajaib.

"Mike larinya pelan - pelan dong!" Mike yang sudah beberapa meter didepan berhenti dan menoleh kearah Roila yang masih tertinggal dibelakangnya.

Roila sampai disebelah Mike, walaupun Mike hanya berlari kecil tapi langkah kaki pemuda itu cukup besar, roila bahkan harus sprint agar bisa mengimbangi pemuda itu.

Mereka sampai diarea lapangan tempat berolahraga, jaraknya memang cukup jauh dari kost, ada sekitar satu kilo lebih. Seperti perkataanya tadi, Mike lanjut joging sementara dirinya melimpir ke satu pedagang ke pedagang lain.

Karena banyak yang berolahraga tentu saja yang berjualan juga banyak. Seperti yang mike duga, roila ini mau berolahraga berkedok jajan. Olahraga enggak, borong makan iya.

Tak lama handphonenya bergetar, ada nama Yuriko disana, Roila dengan cepat mengangkatnya.

"Apa?"

"Dimana? Lu gak dikost ya?" Yuriko bertanya disebrang sana.

Roila mengangguk walaupun dirinya tahu sebenarnya Yuriko tidak akan bisa melihatnya. "Hooh lagi joging gue sama mike di lapang yang mau ke jalan raya."

"Olahraga apa makan - makan?"

Sepertinya semua anak kost ini tahu isi kepala Roila, maka dari itu Roila hanya cengengesan.

"Beliin buryam dong," Yulia akhirnya menyampaikan tujuannya menelpon.

"Tanya yang lain juga, biar sekalian gue belinya."

Tak lama terdengar suara teriakan Yuriko yang bertanya ingin menitip atau tidak, sepertinya setengah penghuni kost sudah bangun dan sedang berkumpul.

"Buryamnya lima, Lira sama jayden katanya pengen lontong kalo ada, terus udah soalnya yang lain belom bangun."

"Oke, gue beliin sisanya yang belom bangun lontong aja ya, kalo gue beliin bubur takut jadi cair."

"Yoo, serah lu aja." Dan setelahnya teleponnya terputus, pas sekali Mike berjalan kearahnya.

ninenty-seven kostWhere stories live. Discover now