• LWJM 29 •

30 2 0
                                    

Aku senyum-senyum sendiri melihat status Whatsapp Ibu Sinar yang menampilkan hasil video Ibu Sinar ketika merekam Danang yang sedang ngegombal siang tadi di sekolah. Caption yang Ibu Sinar tuliskan adalah 'ketika buaya memunculkan taringnya' dengan emoticon ketawa di akhir.

Sherena :
Saya minta dikirimin videonya, ya, Bu.
Buat kenang-kenangan.

Ibu Sinar :
Okey, Mbak

Tidak lama videonya telah dikirimkan oleh Ibu Sinar dan aku membalas dengan mengucapkan terimakasih. Aku meng-upload video itu di google drive-ku agar ruang penyimpanan di ponselku tidak penuh.

Selepas salat Isya, aku membuka kembali Whatsapp-ku dan mendapati ada chat baru dari Reina. Anak cewek kelas 8B yang pernah meminta nomorku melalui Eva.

Sebenarnya, pada hari Senin lalu setelah aku pulang ke kos, tidak lama kemudian Reina menge-chat-ku dan kami berkenalan. Aku bertanya mengapa Reina tidak meminta nomorku secara langsung dan Reina mengatakan bahwa dirinya malu. Aku memaklumi hal itu karena aku juga pernah seperti Reina.

Waktu MTs, aku menyukai tiga cewek kakak kelasku. Bukan 'menyukai' yang itu, lebih tepatnya aku mengagumi ketiga kakak kelasku itu. Awalnya, aku malu untuk sekadar bertegur sapa. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, tiba-tiba aku menjadi memiliki keberanian untuk menyapa ketiga kakak kelas itu secara terang-terangan. Bahkan aku juga tidak pakai acara malu-malu lagi untuk meminta nomor mereka. Alhasil, aku pun dapat berkomunikasi dengan ketiganya lewat SMS.

Tidak ada alasan khusus sebenarnya kenapa aku mengagumi ketiga kakak kelasku itu. Hanya saja, ketika awal-awal aku baru menjadi siswi baru, ketiga kakak kelas itu juga berperan menjadi kakak kelas yang menangani para siswa-siswi baru. Ketika aku tidak sengaja bertatapan dengan mereka, mereka langsung memberikan senyum padaku. Mulai dari situ aku seperti sedang merasakan jatuh cinta kepada kakak sendiri. Ya, semuanya karena rasa keinginanku untuk memiliki kakak sangat kuat. Meskipun kami bukan siapa-siapa dan hanya sebatas adik kelas dan kakak kelas, tetapi aku benar-benar menganggap ketiganya sudah seperti kakakku sendiri.

Reina 8B :
Malam, Kak

Sherena :
Malam juga, Reina.

Reina 8B :
Lagi ngapain, Kak?

Sherena :
Main hp aja, nih.

Reina 8B :
Owh
Sayang banget besok libur
Padahal pengen ketemu Kak Rena

Sebenarnya, besok libur hanya untuk kelas 7 dan 8 karena kelas 9 akan mengikuti Outing Class ke Sleman. Aku diajak oleh Pak Arga sehingga aku hanya mengikuti saja. Lumayan, dapat healing gratis, 'kan?

Sherena :
Wkwk hari Senin cepet, kok.

Reina 8B :
Iya, sih, Kak
Tapi, gak ketemu Kak Rena sehari aja udah kangen

Sherena :
Wkwk sabar.
Ini kamu gak ada tugas?

Reina 8B :
Nggak, Kak
Sebenarnya ada, tapi aku males ngerjainnya
Nanti lihat punya teman aja

Sherena :
Oalah.
Harus berusaha kerjain sendiri, dong.
Kalau ngandalin teman terus, nanti kita susah buat mandiri.

Like We Just MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang