Standing Next to You (wenkook) - Part 5

45 8 3
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


------------‐-----------------------------------------

Standing Next to You - Part 5

Casts: Wendy x Jungkook

Genre: romance, young adult

------------------------------------------------------

.
.
.


Di sebuah sudut kampus yang sepi, di dekat taman belakang gedung perkuliahan, di bawah langit mendung, Wendy memutuskan bicara serius dengan Seungah.

Di depannya, Seungah berdiri dengan wajah kusut. Tapi, dia menolak untuk terlihat lemah di depan Wendy. Tangannya terkepal di sisi tubuh. Kuku-kukunya hampir menancap ke kulit telapak tangannya sendiri.

“Kamu puas sekarang?” Suara Wendy terdengar pelan namun dingin. Sehingga membuat yang mendengar seperti tertusuk.

Seungah menelan ludah, berusaha menjaga ekspresinya agar tidak terlihat lemah, “Kamu pikir aku berbuat begini karena kamu? Jangan terlalu percaya diri!”

Wendy mendengus sinis, “Jangan pura-pura lagi, Seungah! Aku udah nggak percaya sama wajah polos kamu,” sentaknya, “Aku udah tau semuanya. Kamu deketin Jungkook dan Eunwoo bukan karena suka, tapi karena kamu mau menghancurkanku.”

Seungah membuka mulutnya, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar. Maka, Wendy melanjutkan, “Kamu iri. Kamu nggak suka aku bersahabat sama Jungkook. Kamu juga nggak suka Eunwoo — cowok paling tampan yang selalu diperhatikan cewek-cewek di kampus — mendekatiku, kan?”

“Tapi, lihat sekarang,” Wendy menyeringai kecil, “Balas dendammu sia-sia. Kamu jatuh dalam perangkapmu sendiri.”

Seungah menggigit bibir. Dia menatap Wendy bengis meski air mata menggenang di sudut matanya.

“Kamu pura-pura hamil anak Eunwoo, berharap itu bakal menghancurkan aku atau setidaknya reputasi Eunwoo. Tapi, kenyataannya?” Wendy terkikik sinis, “Kamu beneran hamil. Dan bukan oleh Eunwoo... tapi Geunho.”

Seungah mengepalkan tangannya lebih erat, “Aku—“

Seungah tak bisa membantah. Bibirnya kelu. Itu artinya benar. Padahal, Wendy hanya asal menebak.

“Semua orang di kampus udah tau, Seungah.” Wendy menyela, “Mereka nggak lagi melihatmu sebagai korban. Justru mereka semakin jijik sama kamu. Lebih parahnya lagi...” Dia menghela napas pelan, “Aku dengar nilai kamu semakin turun, dan kampus mempertimbangkan mengeluarkanmu.” Wendy tidak kesal, dia justru menatap Seungah iba.

“Kamu pikir kamu lebih baik dari aku?!” Seungah akhirnya meledak. Suaranya bergetar, tapi penuh amarah, “Kamu selalu dapat perhatian, selalu dikelilingi orang-orang hebat, sementara aku?”

Diary of WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang