“Gue nikung? Bukannya lo sendiri ya yang bilang mundur. Bukan nikung dong namanya. Gue cuma ngga mau sia-siain kesempatan. Kalo lo tetep maju juga gue ga akan maju. Gue masih tau diri.”
“Tapi bukan berarti lo bisa deketin dia gitu aja. Dan lo juga udah bohongin gue, ternyata selama ini lo suka sama Seungwan. Sejak kapan lo suka sama dia?”
“Ternyata ada yang masih belum rela. Hahahaa... konsisten dong jadi cowok. Lo bilang lo ngga akan nyesel buat mundur. Tapi nyatanya?”
“Gue tanya sejak kapan lo suka sama dia?” tanpa sadar aku menghampiri Taehyung dan menarik kerah bajunya.
“Sejak gue pertama ketemu dia di organisasi. Kenapa?” jawabnya. Aku menarik tanganku yang mencengkeram kerah bajunya, masih dengan tatapan tajam ke arahnya. “Lo boleh kesel dan ngerasa udah dibodohin sama gue karna lo curhat ke orang yang suka sama cewek yang sama. Tapi apa lo ga mikir gimana perasaan gue pas lo ceritain semua tentang kedekatan lo sama dia. Dan setelah gue dengan senang hati kasih saran pedekate ke lo, tiba-tiba lo bilang kalo lo nyerah karna takut nyakitin dia. Lo bahkan belum bilang gimana perasaan lo ke dia dan ngasih harapan palsu. Otak lo dimana?” ujar Taehyung dengan nada tinggi. “Oke mungkin gue nikung, tapi setidaknya gue udah jujur tentang perasaan gue ke dia.” Taehyung berbalik dan melangkah ingin pergi dari tempat itu. Tapi tiba-tiba ia berhenti dan terpaku menatap seseorang di depannya. Seungwan. Mungkin dia mendengar pembicaraan kami. Taehyung kembali menatap ke arahku, “satu hal yang ngga lo tau. Seungwan nolak gue karna lo. Yang ada di hatinya dia cuma lo.” Taehyung melangkah pergi dan tersenyum pada gadisku saat berpapasan dengannya.
***
Yoongi menghampiri Seungwan yang bergeming ditempatnya berdiri. Ia bingung harus berkata apa. Waktu seakan berhenti saat melihat gadisnya berdiri di hadapannya, terdiam, terluka karenanya. “Maaf” Hanya itu kata yang bisa ia ucapkan. Tangan kanannya bergerak mendekati puncak kepala Seungwan. Ia ingin sekali memeluk atau sekedar membelai kepala cewek manis itu. Tapi urung ia lakukan, karna ia sadar perbuatannya itu hanya akan semakin membuat hati Seungwan terluka.
Seungwan menengadahkan kepalanya, menatap wajah cowok dihadapannya. Perasaannya campur aduk. Marah, kesal, senang. Banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya tentang Yoongi. Tapi ia hanya bisa menatap mata cowok itu lekat. Mereka saling bertatapan dan membisu.
“Jadi bener apa yang dibilang Taehyung barusan kalo lo suka sama gue?” tanya Seungwan memecah keheningan. Yoongi membisu, yang mengartikan bahwa ia membenarkan pertanyaan Seungwan tadi. “Gue cuma mau minta penjelasan lo. Kalo lo suka sama gue, kenapa lo tiba-tiba ngejauhin gue trus deketin sahabat gue?” ujar Seungwan dengan nada sedikit keras. Untunglah saat itu kampus sudah sepi sehingga tidak ada yang mendengar ucapannya barusan.
“Aku ngga mau kamu sakit hati, Wan. Aku bukan cowok yang baik buat kamu.”
“Itu ngga ngejelasin apa-apa, Gi. Kalo emang kamu suka sama aku harusnya kamu jujur dan ngga malah jaga jarak kaya gitu.”
“Aku memang pengecut. Aku ngga berani ngomong langsung ke kamu kalo aku sayang sama kamu. Aku ngga cukup berani buat deketin kamu. Aku selalu takut buat ngomong sayang ke orang yang aku suka. Tapi sama kamu aku jadi sadar kalo ngga ada kesempatan kedua buat ngungkapin perasaan ke orang yang kita sayang. Jangan liat ke orang lain. Cukup liat ke aku aja. Udah cukup sakit aku liat kamu ketawa sama Taehyung. Aku ngga mau egois dengan minta kamu buat jadi pacar aku. Aku cuma mau minta izin buat jadi satu-satunya yang ada di hati kamu dan bikin kamu bahagia.”
Seungwan terdiam. Mencoba meresapi ketulusan dari setiap kata yang keluar dari mulut Yoongi. Mencoba melihat ketulusan dari tatapan mata cowok itu.Yoongi menggenggam tangannya erat. Keduanya saling tersenyum.
Seungwan memeluk Yoongi erat. Mencoba mengalirkan setiap rasa dalam tubuhnya, senang, rindu, bercampur jadi satu. Begitu pula dengan Yoongi. Ia mengecup puncak kepala Seungwan, mengalirkan kebahagiaan yang ia rasakan, dan menyadari bahwa wanita yang dikaguminya selama ini telah menjadi miliknya.
End.
Tunggu cerita selanjutnya 😘
