Wanita itu berjalan diiringi rintik hujan gerimis. Sesekali ia menutupi kepalanya dengan sebelah tangannya agar tidak ada rintik hujan yang mengenai kepalanya. Hari itu dia ada janji dengan seorang pria yang sudah menjadi kenalannya hampir setahun ini, di salah satu kafe dekat kantor mereka.
Setelah memasuki kafe dan menemukan pria itu disana, ia menghampirinya dan duduk di depannya diiringi senyum lelaki tampan itu.
"Maaf aku terlambat" ucap Seungwan sambil tersenyum menyesal.
"Tidak apa. Lagipula aku belum lama datang." ucap Yoongi dengan senyum manisnya. "Aku sudah memesankan kopi untukmu. Cappucino, favoritmu."
Seungwan yang mendengar itu sedikit lega, ia tersenyum sebagai tanda terimakasih. Tapi, ketika ia melihat bagaimana pesanan kopi milik Yoongi yang tinggal bersisa setengah dan kopinya yang sudah dingin, membuat ia mengerutkan kening.
Yoongi adalah kekasih dari sahabat Seungwan, Joohyun. Awalnya Seungwan hanya mengenal Yoongi lewat cerita dari Joohyun yang memang sering menceritakan kekasihnya itu. Seungwan bertemu dengan Yoongi di kantor tempat ia bekerja. Mereka bekerja di kantor yang sama. Kala itu, Seungwan yang menyapa Yoongi lebih dulu. Seungwan berpikir untuk menanyakan kabar Joohyun karena sudah beberapa hari wanita cantik itu tidak mwngabarinya, mengingat Joohyun sekarang bekerja di luar kota.
"Ku dengar besok Joohyun akan kembali ke Seoul. Apa itu benar?" tanya Seungwan.
"Ya itu benar. Joohyun sudah mengabariku."
"Pastilah. Kau kan pacarnya." Seungwan terkekeh. "Kau pasti sangat senang. Kalian kan sudah hampir setahun tidak bertemu." canda wanita itu sedikit menggodanya.
Yoongi tidak membalas candaan wanita itu. Dia hanya menatap wanita cantik di depannya dengan intens. "Bisakah kita tidak membicarakannya dulu?"
Seungwan tertegun.
Yoongi yang melihat perubahan ekspresi Seungwan kembali menjelaskan. "Aku hanya ingin malam ini kita membicarakan tentang kita berdua"
Seungwan mengerutkan keningnya, tidak mengerti. "Maksudmu?"
Yoongi menghela napas, berusaha memantapkan hatinya. "Aku ingin kau menjadi kekasihku...atau mungkin...istriku." Yoongi menatap Seungwan dalam. "Inilah tujuanku memintamu untuk bertemu."
Yoongi memang intens berkomunikasi dengan Seungwan sejak Seungwan menyapanya untuk menanyakan keadaan Joohyun.
Hal yang tidak disengaja sebenarnya mengingat pertemuan mereka di awal memang hanya kebetulan.
Tapi, sebulan Yoongi mengenal Seungwan, pria itu melihat hal yang berbeda pada wanita itu yang tidak dimiliki wanita manapun. Dan itu membuatnya nyaman.
Sampai akhirnya, Yoongi seringkali mengirimkan coklat di ruangan kerja Seungwan setiap pagi sebagai penyemangat wanita itu. Dan juga agar Seungwan tau perasaan pria itu padanya.
Seungwan membelalakkan matanya. Ia sangat terkejut dengan pernyataan Yoongi barusan. Tapi tidak lama, ia tertawa. Ia berpikir bahwa pria itu sedang mengerjainya, membuat lelucon seperti yang biasa pria itu lakukan.
Namun, ketika Seungwan menyadari tatapan Yoongi yang masih tertuju padanya, ia menghentikan tawanya. Seungwan melihat keseriusan disana. Lantas, ia mengerutkan kening, masih tidak percaya pada apa yang Yoongi katakan.
"Kamu sadar ngga sih barusan kamu ngomong apa? Kamu itu pacar Joohyun. Harusnya kamu ngomong hal itu ke dia."
"Aku udah mikirin hal ini dari jauh-jauh hari, bahkan dari sebulan aku kenal kamu, sejak pertama kali aku kirim coklat buat kamu. Dan sekarang sudah hampir satu tahun. Aku rasa itu waktu yang lebih dari cukup untuk memantapkan hatiku"
"Tapi harusnya saat itu juga kamu tau apa jawaban aku nantinya. Joohyun sahabatku. Aku ngga mungkin ngecewain dia, Yoongi."
"Aku tulus mencintai kamu. Kamu orang yang aku cari selama ini. Cinta sejatiku."
Seungwan memandang Yoongi dengan mata berkaca-kaca. Ada sedikit perasaan yang menggelitik hatinya saat Yoongi mengucapkan kalimat itu. Ada seseorang yang mencintainya. Dan Seungwan sebenarnya bahagia akan hal itu. Namun, kenyataan menyadarkannya.
Seungwan menggelengkan kepalanya. "Ini ngga benar Yoongi. Aku yakin perasaanmu ini hanya sesaat karena kamu jauh dari Joohyun."
Yoongi terdiam, berpikir.
"Aku tau aku pernah menjalin hubungan dengan banyak wanita dan sering mengucap kata manis pada mereka. Tapi aku juga tau ucapan manisku semua itu hanya untuk membuat mereka senang. Berbeda dengan dirimu. Aku bisa merasakan perasaan ini tulus dari hatiku dan bukan perasaan sesaat. Aku ngga bisa kehilangan kamu, Seungwan."
Sekali lagi Yoongi mencoba meyakinkan Seungwan.
Seungwan menahan napas. Mendadak kepalanya terasa pusing. Kejadian ini begitu mendadak dan tidak diduganya.
Selama mengenal Yoongi, Seungwan akui ia memang merasa nyaman. Menurutnya, Yoongi adalah pria baik dan sangat dewasa. Namun, Seungwan hanya menganggapnya sebagai teman, karena dia tau Yoongi adalah kekasih sahabatnya.
Yoongi yang melihat keraguan dari diri Seungwan, seketika berucap "Kamu bisa meminta waktu untuk memikirkan ini kalau kamu mau. Aku bersedia menunggu sampai kapanpun, asalkan itu kamu."
Seungwan memejamkan matanya, mencoba mencerna setiap perkataan Yoongi dan pernyataan cintanya. Saat itu juga bayangan Joohyun muncul di kepalanya.
Joohyun yang selalu bahagia dan matanya selalu berbinar setiap kali wanita itu menceritakan tentang perlakuan manis Yoongi.
"Maaf, Yoongi. Selama apapun kamu memberiku waktu jawabanku akan tetap sama. Aku tidak bisa. Aku ini hanya cinta sesaatmu. Aku yakin setelah Joohyun kembali ke Seoul nanti perasaanmu padanya juga akan kembali. Aku yakin jauh di dalam hatimu sebenarnya kamu sangat mencintainya. Joohyun sangat baik. Hanya dia yang pantas untukmu."
"Hanya aku yang bisa memutuskan siapa yang pantas mendampingiku, dan wanita itu hanya kamu, Seungwan." Yoongi bersikukuh.
Seungwan tersenyum tipis. "Maaf, Yoongi. Keputusanku sudah bulat."
Setelah mengucapkan kalimat itu, Seungwan berpamitan, beranjak meninggalkan kafe, diiringi pandangan kesedihan dari Yoongi di belakangnya.
Pening masih menyerang Seungwan. Di luar, gerimis masih menyapa kota Seoul. Tetapi tidak menyurutkan langkah Seungwan untuk meninggalkan kafe itu. Ia berusaha terus melangkah, tidak berbalik dan menengok ke belakang. Memantapkan hatinya untuk tidak menemui lelaki tampan itu lagi.
----------
Haaiii lama gak update
Semoga suka 😍
Sampai ketemu di cerita wenga selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary of Wendy
FanfictionRed Velvet Wendy and boys short story collections #1 sonwendy (11/2025)
