Susah Lupa

1.8K 192 13
                                        

Terinspirasi dari MV Beast - No More

Enjoy

*****

Kenapa kau tak bisa melupakanku seperti orang bodoh

Langkahku gontai ketika memasuki kafe, lalu duduk di salah satu meja dekat jendela. Kafe yang terletak di jantung kota Seoul ini memiliki dekorasi yang modern. Dengan adanya jendela di tiap sisinya membuat suasana kafe ini terlihat cerah. Berbanding terbalik dengan suasana hatiku saat ini.

Kafe ini penuh kenangan akan memoriku dan dia. Entah kenapa kakiku mengarahkanku untuk melangkah ke tempat ini. Kafe ini masih sama seperti sewaktu terakhir kali aku mengunjunginya.

Ah memori itu...

Bukan memori yang indah untuk diingat sebenarnya.

Aku dan dia telah menghabiskan waktu bersama selama empat tahun. Bukan waktu yang sebentar bagi sepasang kekasih menjalin suatu hubungan. Dan kafe ini adalah tempat pertama kalinya dia menyatakan cintanya padaku.

Saat itu, dia yang memang memiliki sifat dingin, dengan wajah datar duduk di sampingku dan berkata, "Wen, jadi pacarku ya." Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan.

"Kita udah lama saling kenal. Kamu tau aku suka kamu, dan aku juga tau kamu suka aku. Aku cuma ingin memperjelas hubungan kita aja. Jadi, ini hari pertama kita ya."

Pernyataan cinta macam apa itu. Sangat tidak romantis.

"Ngga romantis banget sih." kataku saat itu.

"Ck. Kamu tau kan, Wen, aku emang begini orangnya. Ngga bisa yang menye-menye gitu. Ini aja aku usaha keras ungkapinnya ke kamu. Susah tau ngomong kaya tadi." wajahnya cemberut lucu. Pertama kalinya aku melihatnya dengan ekspresi seperti itu. Aku ingin tertawa tapi kutahan.

"Ya tapi kan bisa yang romantis dikit. Cewek itu suka hal-hal romantis."

"Harus ya?"

Aku mengangguk.

"Ok"

Setelah mengucapkan itu dia pergi keluar dari kafe. Meninggalkanku sendiri di dalam kafe dengan ekspresi bingung.

"Cih. Udah nembak ngga romantis, trus ditinggalin lagi. Maksudnya apa coba?" aku menggerutu. Kesal sendiri.

Tak lama ia kembali, dengan wajah sedikit cerah dia kembali duduk di sampingku. Dia meraih tangan kananku dan menyematkan sesuatu di jari manisku. Kalau kalian berpikir dia tiba-tiba membelikanku cincin saat pergi tadi kalian salah besar.

Bukan cincin yang saat itu bertengger di jari manis kananku. Melainkan benda seperti batang suatu tanaman berwarna hijau yang dililit berbentuk melingkar hingga menyerupai sebuah cincin. Dan tak lupa bunga kecil ditengahnya. Entah bunga apa namanya aku tak tau.

Melihat itu aku tersenyum lebar. Senang dengan hadiah yang ia berikan sekaligus geli dengan tingkah lakunya yang lucu. Ya, inilah Min Suga. Orang yang sulit ditebak.

"Kamu dapet ini darimana?"

"Sstt..aku dapet metik ini dari tanaman di depan kafe." jawabnya berbisik di telingaku. Mendengar itu aku tertawa terbahak.

Mengingat itu, aku jadi senyum-senyum sendiri. Sampai sekarang benda itu masih ada. Dan percaya atau tidak aku masih memakainya saat ini.

Setelah pernyataan cintanya itu, yang berakhir dengan aku menerimanya tentu saja, kami melakukan selfie. Aku membuka akun instagram miliknya, agust.d, dan mencari foto selfie kami saat itu.

Diary of WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang