Aku sedang menikmati indahnya pemandangan air terjun didepanku dan memandangi teman-temanku yang sedang bercengkrama di bawah guyuran air terjun.
"Hei..ngga ikutan main air sama mereka?"
Tiba-tiba seseorang membuyarkan lamunanku. Dia, Yoongi. Salah satu teman dekat sahabatku, Hoseok, yang ikut berlibur. Aku pun tersenyum membalasnya. Dia duduk disebelahku.
"Gue boleh curhat ngga sama lo?" aku menoleh ke arahnya dan menatapnya bingung. Aku tidak cukup akrab dengannya tapi entah kenapa dia mau menceritakan kehidupannya padaku.
"Curhat apa emangnya? Kita kayanya ngga terlalu akrab. Lo ngga takut sewaktu-waktu bisa aja gue nyebar rahasia lo?"
"Gue ngerasa aja kayanya lo enak dideketin" jawabnya sambil tersenyum. Jujur aku sedikit salah tingkah ketika dia mengucapkannya. "Jadi gini. gue lagi suka sama cewek. Tapi gue bingung gimana cara deketin dia" aku kira dia tertarik padaku. Ternyata dia membicarakan perempuan lain.
"Emangnya lo ngga pernah deketin cewek sebelumnya?"
"Pernah sih, tapi ngga tau kenapa kalo sama dia gue jadi salting. Bingung mau ngomong apa."
"Tapi lo udah kenal lama kan sama dia?"
Yoongi menggeleng, "Dia bukan temen deket gue."
"Trus kok lo bisa suka sama dia? Pasti ada alasannya dong?"
"Ya ngga tau gue suka aja. Kalo suka sama orang ngga harus pake alasan dong"
"Iya sih gue juga setuju. Tapi masa lo tiba-tiba aja gitu suka sama dia. Maksud gue momen apa yang bikin lo pertama kali suka sama dia?"
"Gue pernah satu kelas sama dia dan orangnya lucu, manis, agak pendiem. Yoongi menerawang, lalu kemudian ia menoleh padaku. Tapi gue boleh nanya ngga kenapa lo setuju kalo cinta ngga butuh alasan?"
"Karena kalo cinta pakai alasan berarti ngga apa adanya. Misalnya nih, lo suka sama cewek karna cantik tapi kecantikan kan bisa hilang. Lagian orang lain juga udah tau dia cantik. Trus kalo cantiknya ilang terus lo ga cinta lagi gitu sama dia? Kan ngga mungkin. Kecuali kalo alasannya nyaman itu beda lagi" aku menjelaskan panjang lebar. Dia tersenyum dan mengangguk tanda setuju.
"Mmm..gue belum kenal dia banget sih"
"Makanya lo harus tau dulu sifatnya dia gimana. kalo ngga bisa langsung dari orangnya ya tanya temen deketnya aja dulu"
"Tapi ada yang bikin gue ragu juga sih. Dia punya sahabat cowok. Mereka deket banget. Gue takutnya dia suka sama sahabatnya itu. Menurut lo kalo cowo sama cewe sahabatan mungkin ngga ngga ada perasaan apa-apa?"
"Ngga mungkin" jawabku. Dia terlihat kaget. "Soalnya gue pernah ngalamin itu. Bukan gue sih tapi temen gue. Si cowo suka sama si cewe. Tapi mereka ngga pernah jadian sih walaupun udah sama-sama tau."
"Kalo lo ngalamin itu gimana? Lo akan pilih trus suka sama dia atau tetep jadi temen aja?" tanyanya.
"Ngga tau deh. Gue ngga kepikiran kalo ngalamin itu. Karna kalo gue bertemen ya bertemen aja ngga ada perasaan lebih. udah asik jadi temen soalnya." dia menganggukkan kepalanya. "Btw, kalo boleh tau cewe yang lo suka itu siapa? Dia anak kampus kita?"
"ehmm...kasih tau ngga ya?" jawabnya. Dan diam sejenak. Aku masih memandanginya menunggu jawabannya. Jujur aku pernah menyukainya. Tapi aku ingin menghilangkan perasaan itu. Apalagi sejak tau kalau dia sudah menyukai cewek lain. Jangan sampai karena kedekatan kami ini perasaan ini muncul lagi. "Rahasia" tiba-tiba dia membuyarkan lamunanku. Dia tersenyum jahil ke arahku.
"Kok gitu?" tanyaku protes. "Trus kalo gue ngga tau siapa orangnya gimana mau kasih lo saran buat deketin dia? Siapa tau gue kenal trus bisa lebih gampang comblangin lo gitu"