-FLASHBACK END-Kenapa datang lagi?
"Sejujurnya, ini adalah putus asa yang dibalut oleh banyak penyesalan." -Sean
-
"Kalian menginap di hotel yang sama." Adalah kalimat pertama yang menyambut langkah Sean saat kembali ke kost tempatnya menetap.
Sean mengangkat pandangannya saat mendengar suara familiar itu.
Melihat Marko disana, Sean tak lagi sekaget sebelumnya. Toh, saat memilih untuk menjatuhkan ponselnya semalam ketika dering dari Marko masuk, Sean sudah tau ini adalah apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi Sean hanya melirik sebentar sebelum memilih abai dan melanjutkan langkahnya untuk masuk lebih dalam.
"Dan kamar yang sama." tambah Marko, tidak peduli Sean menanggapi atau tidak, yang jelas Marko tau, Sean mendengarkan.
"Apa sekarang, kau juga akan andil pada point itu? Kesepakatan yang kita buat tidak begitu. Iyakan?" ucap Sean dalam langkahnya menuju dapur, suaranya terdengar dingin, tapi untuk Marko, itu memang adalah bagaimana Sean selalu lakukan padanya. Jadi, itu sama seperti biasanya.
"Tapi kau melewatkan sesinya."
Tak ada jawaban, Sean meraih botol minum dari kulkas, menuangkan isinya pada gelas lalu meneguknya hingga tandas.
"Apa kau lupa kesepakatan kita?" tanya Marko.
Sean meletakkan kembali gelas yang sudah kosong di tempat cuci piring sebelum berjalan kearah tempat tidur.
Kost itu konsepnya terbuka. Jadi meski lumayan besar, tempat tidurnya hanya di batasi oleh skat berupa rak hias yang menjulang tinggi hingga plafon, jadi tidak ada ruang yang benar - benar pribadi kecuali penyimpanan pakaian dan toilet disudut ruang.
Sean meletakkan tas kecilnya di sembarang tempat, menanggalkan jaket miliknya sebelum kemudian naik keatas tempat tidur.
"Mark, aku lelah." ucap Sean setelah cukup lama diam di atas tempat tidur.
Marko memutar bola mata malas. Ucapan itu jelas mengusir Mark.
Sean mulai menguji batas Marko. Mulai dari mengabaikan telponnya, melewatkan sesinya dan sekarang, kehadirannya seolah menjadi pengganggu disana.
"Kau menjadi orang yang berbeda setelah kembali pada Atlan." adalah keluhan yang sayangnya tidak bisa Marko sampaikan. Marko teguk sendirian.
Mereka punya kesepakatan, meski Sean melanggar, Marko masih belum bisa menjadi sekasar itu pada sosok ini.
Jadi, dari pada protes pada Sean, Marko memilih bangkit, meraih tasnya sebelum kemudian memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, kost milik kekasihnya.
Hanya satu langkah sebelum keluar, Marko memundurkan langkahnya, berbalik dan berjalan kearah dimana Sean berbaring.
Dia berdiri disana, di tepi tempat tidur, menghela nafas lelah, menurunkan egonya dan,.
"Hei, jangan lewatkan sesinya lagi." ucap Marko pelan, suaranya melembut. Tidak ada sarkas atau marah disana "Jika kau melakukan itu, ini semua akan selesai bahkan sebelum Atlan sempat ingat." ucapnya, mengelus pelan rambut Sean sebelum melanjutkan niatnya untuk pergi dari sana.
Sementara Marko pergi, Sean berdiam di tempatnya berbaring.
Sean paham betul maksud Marko mengatakan kalimat itu. Tapi, Sean tidak merasa ia terlalu lelah untuk banyak hal.
Itu benar, hubungannya dan Sam membaik, tapi rasanya, Sean banyak takutnya.
Flashback

KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA ATLAN || NOMIN
FanfictionSean, si mahasiswa kupu - kupu tiba - tiba mencari masalah dengan presma kampus. Jm as Seanda Alwis Jn as Atlanta Samudra