Part 3

694 38 1
                                    

Lia merenung sendirian di kamarnya. Ia berpikir demikian keras bagaimana utk mengembalikan Jerry "ke jalan yang benar." Ia sudah mencoba membaca berbagai buku tentang bagaimana membangun argumen yang tepat untuk menghadapi seorang atheis, namun hanya rasa pusing yang didapatnya.

Maklum, otak Lia tidak secanggih Jerry. Belum lagi, ia bukan seorang rohaniawan yang khusus mempelajari soal hal itu. Ingin rasanya ia bertanya pada ayahnya, yang seorang pendeta, bagaimana menyadarkan seorang atheis. Tetapi Lia sadar, kalau sampai papanya tau bahwa yang atheis adalah Jerry, pacar anaknya sendiri, maka papanya pasti segera melarang Lia berhubungan lagi dengan Jerry. Jadi sementara Lia mengubur keinginannya bertanya pada papanya.

"Aku harus nanya siapa?" Pikirnya. Kemudian ia teringat pada Kak Dian, seorang rohaniawan yang sempat dia kenal di facebook. Lulusan S2 bagian agama dan filsafat. Lia segera membuka facebooknya dan kebetulan, ia melihat Kak Dian sedang online

"Hai Kak Dian... maaf ganggu. Ini Lia, anaknya pendeta Thomas..." ketik Lia

Beberapa saat kemudian, kak Dian membalas chattingan tersebut
"Haii Lia... apa kabar? Ada yang bisa kakak bantu?" Tanya Kak Dian

"Hmm, gini kak... Lia punya temen... dia baru2 ini memutuskan utk jadi atheis... gimana caranya supaya dia bisa balik ya kak? PS. Tolong jangan bilang papa soal ini ya kak," ketik Lia

"Hmm, kalo masalah ini ga enak lewat facebook. Aku lebih prefer kita ketemuan deh. Kakak punya banyak argumen yang cocok menangani kasus kamu. Gimana kalau kita ketemuan?"

"Oke kak, maaf ya merepotkan..."

Akhirnya Lia dan Kak Dian berjanji untuk bertemu dan membahas hal itu. Ternyata kak Dian benar2 pintar dalam menangani kasus semacam Jerry. Kak Dian memberitahu Lia apa2 saja yang harus Lia ingat dan pelajari dalam menghadapi Jerry jika ia mau mengajak berdebat. Tak lupa Kak Dian memberikan rangkuman argumen2 yang menentang atheisme yang telah dirangkainya dengan sederhana sehingga Lia bisa memahaminya

"Aduh kak Dian, makasih banyak ya, Lia jadi bener2 repotin kak Dian..." ujar Lia tak enak hati. Tak sadar mereka sudah 3 jam mengobrol

"Nggak apa2 kok, Lia, ini sudah tugas kakak. Kakak berharap kamu bisa menyadarkan temen kamu ya... kalau ada apa2 yg sulit, telpon kakak aja. Tau nomor kakak kan?" Tanya kak Dian.

"Iya kak..."

Lia tersenyum tipis, ia memperhatikan tumpukam kertas2 yang diberikan Kak Dian.

"Pokoknya Jerry nggak boleh atheis, titik!" Bisik Lia dalam hati.

Pacarku Seorang AtheisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang