Part 9

391 30 2
                                    

"Kenalkan, ini murid baru. Namanya Josh," ujar dosen di depan kelas Jerry, "Josh, silahkan kamu pilih tempat duduk."

Josh melihat ke kiri dan kanan. Akhirnya ia menemukan tempat kosong, yaitu di bagian belakang. Kebetulan kursi itu kosong dan kursi itu ada di sebelah Jerry.

"Hai," sapa Josh, "aku Josh."

"Aku Jerry," balas Jerry.

Jerry tidak menyangka bahwa perkenalannya dengan Josh menjadi titik balik hidupnya.

***

Singkat cerita, Josh dan Jerry menjadi sangat akrab karena mereka sering duduk bersama saat kuliah. Jerry kagum pada Josh, karena Josh sangat cerdas. Josh memang memiliki kemampuan di atas rata2. Mungkin bisa dikatakan dia jenius.

"Wah, Josh. Aku senang sekali dapat mengenal kamu. Insight2 dari kamu keren banget!" puji Jerry.

"Ah, kamu juga cerdas lah, bro," balas Josh sambil menepuk punggung Jerry.

"Oh ya, pulang kuliah ada acara nggak? Kalo nggak ada acara, mau ikut aku nggak?"

"Ehm... Kemana?"

"Gini, jadi aku sama temen2ku bikin sebuah grup... Grup itu khusus kami buat untuk mencari kebenaran."

"Kebenaran tentang?" tanya Josh heran.

"Ya tentang segala hal... Hmm intinya... " Jerry agak berbisik, "ini klub atheis."

Josh hampir terlonjak mendengar penjelasan Jerry. Klub atheis? Sedangkan Josh adalah seorang Kristen. Memang Josh belum sempat menceritakan tentang imannya pada Jerry. Tetapi ia tidak menyangka Jerry adalah seorang atheis.

"Hmm.. Sorry, Jer... Tapi aku bukan ateis... "

"Hah? Oh, sorry Josh... Aku pikir kamu sejalan sama aku. Soalnya orang secerdas kamu nggak mungkin percaya sama Tuhan, kan?"

"Hm, justru sebaliknya, Jer. Aku percaya pada Tuhan."

"What? Tapi... Kamu dan aku dari tadi sedang bicara soal science. You believe in big bang theory, right?"

"Hm, yup. Tetapi aku percaya bahwa di dalam setiap peristiwa alam semesta, ada yang mengatur. Bahkan big bang sekalipun. Itu semua udah diatur Tuhan. Seperti dalam peristiwa penciptaan di mana Tuhan hanya berfirman, maka semuanya jadi."

"Josh... Kamu Kristen?"

"Ya, aku Kristen."

Tubuh Jerry langsung lunglai. Lagi2 ia harus menghadapi kenyataan bahwa orang2 terdekatnya percaya pada Tuhan.

"But, Jer... Kamu jangan salah sangka. Meskipun kamu nggak percaya sama apa yang aku percaya, we're still friend."

Jerry tersenyum. Kata2 Josh mengingatkannya pada kata2 Lia tadi pagi. "Kita masih teman."

Pacarku Seorang AtheisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang