Part 7

569 39 2
                                    

"Kenapa sih Lia... jangan kayak anak kecil gitu," nasehat papa Lia, "kasihan si Jerry... dia anak yang baik."

Lia terdiam. Ah, seandainya papa tau, pikirnya. Ia baru saja memberi tahu papanya bahwa hubungannya dengan Jerry sudah berakhir, sebab papanya heran sudah satu minggu Jerry tidak datang apel ke rumahnya. Biasanya Jerry datang 2 hari sekali atau bahkan lebih dari itu.

"Memangnya ada masalah apa sih?" Tanya mama, yang ikut duduk di sofa sebelah papa Lia.

"Ada deh pa, ma. Yang jelas Lia dan Jerry sudah sepakat mengakhiri hubungan," ujar Lia, menutupi kenyataan

"Lia, Jerry itu laki2 baik, pintar, dewasa. Dia ngertiin kamu banget. Kenapa sih kok diputusin?" Desak mama

Mau tak mau airmata Lia membanjir. Ia menangis sesenggukan. Papa dan mama Lia menatapnya heran. Mengapa tiba2 Lia menangis?

"Lia masih sayang sama Jerry... tapi..." bisik Lia

"Tapi apa?"

"Jerry.. dia... memutuskan jadi atheis."

Papa dan mama Lia bagaikan tersambar gledek. Mereka sama2 tidak menyangka anak seperti Jerry bisa mengambil keputusan itu. Padahal selama ini Jerry juga rajin datang ke gereja. Mama memandang papa, berharap suaminya yang seorang rohaniawan dapat menyikapi hal ini dengan bijak

Papa menghela napas, mendekati Lia dan menepuk punggungnya

"Apa karena alasan itu Lia memutuskan Jerry?" Tanya papa. Lia mengangguk

"Kalau begitu Lia tidak usah sedih, itu keputusan yang benar, karena Lia lebih mementingkan Tuhan dibanding pacar Lia sendiri," jelas papa, "tapi..."

"Tapi apa pa?"

"Tapi... bukan berarti Lia nggak bisa temenan lagi kan dengan Jerry?"

Lia terdiam. Berteman bukan ide yang buruk tapi...berteman dengan mantan juga bukan ide yang bagus.

"Anggap saja hubungan Lia dan Jerry sedang mundur satu langkah sebelum pacaran, yaitu berteman dekat," nasihat papa

"Apa papa nggak marah Lia masih hubungan dengan Jerry?"

Papa menggeleng, "Entah kenapa hati kecil papa masih percaya Jerry nggak akan jadi atheis. Dia akan kembali. Papa yakin dia akan kembali. Oleh karena itu kamu nggak perlu kuatir. Doakan saja. Beriman saja."

"Lia sudah coba jelaskan sama Jerry pakai argumen2 yg masuk akal tapi tetep aja..." keluh Lia

"Nggak usah diajak berdebat. Nggak penting," nasihat papa, "tunjukkan bahwa Tuhan itu hidup lewat diri kamu: perbuatan kamu, kata2 kamu, kasih kamu..."

Lia terdiam sebentar, lalu serta merta memeluk papanya, "makasih pa... papa memang adalah yang terbaik."

Pacarku Seorang AtheisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang