Part 4

599 32 2
                                    

Sore itu Jerry sedang duduk di kursi depan pekarangan rumah Lia sambil menyeruput teh manis panasnya. Sudah menjadi kebiasaan jika Jerry apel ke rumah Lia, mereka duduk di kursi itu, sambil menikmati snack dan teh panas, dengan pemandangan taman Lia yang teratur dan indah.

"Hmm, sore ini sejuk," ujar Jerry sambil menghirup napas dalam2

"Jika Tuhan tidak ada, bagaimana kamu bisa menjelaskan semua keteraturan dunia ini?" Tiba2 Lia memulai pembicaraan. Ia sudah mencoba menghafal semua rumus Kak Dian tadi malam. Sekarang saatnya mempraktekkannya

"Hah kok tiba2 kamu nanya gitu? Kamu gak demam kan?" Tanya Jerry sambil memegang dahi Lia. Tak biasanya Lia tertarik dengan diskusi2 yang memeras otak. Lia adalah wanita sederhana yang otaknya juga pas2an. Tapi justru itulah daya tarik Lia menurut Jerry.

"Jawab ajaaa," ujar Lia sambil menepis tangan Jerry

"Buat aku, dunia ini nggak diciptakan dari nol. Dia terbentuk dari partikel2 yang udah ada. Mereka berevolusi. Keteraturan terjadi, simple. Karena evolusi semakin sempurna. Kamu pikir dari dulu dunia ini teratur? No. Itu butuh proses panjang. Demikian juga manusia. Dulu kita nggak punya kualitas kaya gini baik secara mental maupun fisik. Phytecanthropus erectus, meganthropus, dan seterusnya, itu proses manusia menuju homo sapiens. Dan aku secara pribadi percaya manusia masih berevolusi menjadi semakin baik, sempurna, teratur, dan pada akhirnya akan jadi makhluk yg agung banget," jelas Jerry panjang lebar.

Lia hanya melongo mendengar jawaban Jerry. Jawaban itu begitu perfect, sulit disangkal. Melihat Lia melongo, Jerry tertawa

"Lagian kamu sih nanya aneh2," ujarnya sambil menjitak Lia

Pacarku Seorang AtheisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang